TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Sunday 2 December 2012

Secuil Tentang Fisika dan Hubungannya Dengan Ilmu-Ilmu Lain


Hmmm..... Fisika itu seperti sebuah bangunan yang tak pernah berhenti di bangun !!!


Fisika
Mempelajari fisika adalah suatu petualangan yang menggairahkan dan menantang. Menjadi seorang fisikawan professional bahkan lebih menggairahkan lagi. Di antara kegiatan intelek menusia yang paling banyak menyerap energi adalah mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam; inilah tepatnya yang merupakan tujuan ilmu fisika.
Kata fisika berasal dari istilah Yunani yang berarti alam; dan oleh karena itu fisika seyogyanya merupakan suatu ilmu yang ditujukan untuk mempalajari semua gejala alam. Memang  sampai awal abad ke-19, fisika diartikan dalam makna yang luas ini dan disebut “filsafat ilmiah” . Meskipun demikian selama abad ke-19 sampai baru-baru ini, fisika dibatasi pada studi sekelompok fenomena yang lebih terbatas, yang ditandai dengan nama gejala fisika dan terdefinisi secara longgar sebagai proses dalam makna sifat alamiah zat yang berpartisipasi tidak berubah. Definisi fisika yang agak kabur ini setahap demi setahap tersingkir, kembali ke konsep sebelimnya yang lebih luas dan mendasar. Sesuai dengan ini dapat kita katakan, bahwa fisika adalah ilmu yang tujuannya mempelajari komponen materi dan saling antar-aksinya. Dengan menggunakan pengertian antaraksi ini ilmuan menerangkan sifat materi dalam benda, sebagaimana gejala alam lain yang kita amati....
Fisika berhubungan dengan materi dan energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan iteraksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair, zat padat. Beberapa orang menganggap fisika sebagai sains atau ilmu pengetahuan yang fundamental karena merupakan dasar dari semua bidang sains lain.

Setiap teori fisika memiliki suatu rentang keberlakuan, di mana di luar rentang tersebut teori tidak dapat berlaku. Seringkali suatu perkembangan baru dalam fisika memperluas rentang keberlakuan suatu prinsip. Analisis galileo tentang benda yang jatuh telah jauh diperluas setengah abad kemudian dengan hukum gerak dan hukum gravitasi Newton.
Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau dikenal dengan sains. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa sains merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penelaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Sains memiliki dua sisi yaitu sebagai proses dan sisi lain sebagai produk. Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan sains termasuk fisika.
Untuk mencapai tujuannya, fisika, sebagaimana juga ilmu-ilmu lain, bergantung pada pengamatan dan percobaan. Pengamatan terdiri dari pengkajian suatu gajala secara teliti dan kritis dengan mencatat dan menganalisis berbagai faktor dan keadaan yang tampaknya mempengaruhi gejala itu. Sayang sekali syarat-syarat dimana suatu gejala muncul secara alamiah sangat jarang memungkinkan keluwesan dan variasi yang cukup. Dalam beberapa hal gejala muncul sangat jarang sehingga menganalisisnya merupakan proses yang sulit dan lamban. Karena itu dibutuhkan percobaan. Percbaan terdiri dari pengamatan suatu gejala dalam kondisi yang telah diatur dan di bawah kontrol yang cermat.
Ilmuan  dapat merubah kondisi tersebut secara bebas, ini membuatnya lebih mudah mengungkap bagaimana kondisi-kondisi ini mempengaruhi gejala tersebut. Tanpa melakukan percobaan ilmu modern tak akan dapat mencapai apa yang dicapainya sekarang. Laboratorium merupakan hal yang sangat penting bagi ilmuan.
Tentu saja, percobaan bukanlah satu-satunya alat fisikawan. Dari fakta-fakta yang diketahui seorang ilmuan dapat menyimpulkan pengetahuan baru secara teoritis. Yang kita maksudkan dengan teoritis adalah, bahwa fisikawan mengusulkan sebuah model bagi situasi fisika yang sedang dipelajari. Dengan menggunakan hubungan-hubungan yang telah dihasilkan, fisikawan menerapkan pemikiran logis dan deduktif terhadap model tadi, dengan mengolah pemikiran ini dengan menggunakan teknik-teknik matematika. Hasil akhir yang dicapai boleh jadi suatu ramalan tentang suatu gejala yang belum teramati atau pengukuhan hubungan yang ada antara beberapa proses.

Hubungan Fisika Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Telah kita ketahui bahwa tujuan fisika adalah untuk memungkinkan kita memahami komponen-komponen dasar materi dan antaraksi di antaranya, dan karenanya mampu menerangkan gejala alam, termasuk sifat-sifat materi dalam kelompok. Dari pernyataan ini dapat kita lihat bahwa fisika merupakan ilmu yang paling fundamental diantara semua ilmu pengetahuan alam. Kimia membahas satu aspek khusus dari program yang sangat besar ini: penerapan hukum-hukum fisika pada susunan molekul dan pada cara-cara praktis  yang beraneka ragam dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain. Biologi harus bersandar ketat pada fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Penerapan prinsip fisika dan kimia pada problema-problema praktis, dalam penelitian dan pengembangan dan juga dalam praktek profesional, telah memberikan dorongan bagi berkembangnya berbagai cabang rekayasa. Praktek dan riset rekayasa modern tak akan mungkin tanpa pemahaman yang kokoh tentang ide-ide dasar ilmu pengetahuan alam.
Pentingnya fisika bukan hanya terletak pada kenyataan bahwa ia memberikan kerangka konseptual dasar dan teoritis di atas mana semua ilmu pengetahuan alam berpijak. Dari segi praktis, fisika penting karena ia menyiapkan teknik-teknik yang dapat digunakan pada hampir setiap bidang riset murni atau terapan. Astronom membutuhkan teknik-teknik optika, opektroskopi, dan radio. Ahli geologi menggunakan metode gravimetri, akustik, inti dan mekanika dalam  penelitiannya. Penggunaan serupa juga dilakukan oleh ahli kelautan, meteorologi, dan seismologi. Sebuah rumah sakit modern dilengkapi dengan ahli laboratorium dimana teknik fisika canggih diterapkan. Sebagai kesimpulan, hampir tak ada suatu kegiatan riset termasuk arkeologi, paleontologi, sejarah dan kesenian yang dapat berlangsung tanpa menggunakan tekni-teknik fisika modern. Fisikawan mempunyai kepuasan bahwa ia tidak hanya memajukan pengetahuan kita tentang alam semesta tapi juga ikut menyumbang bagi kemajuan sosial umat manusia.

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH