TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday 13 April 2011

HUBUNGAN FISIKA DENGAN ILMU LAIN


Hubungan Fisika Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Telah kita ketahui bahwa tujuan fisika adalah untuk memungkinkan kita memahami komponen-komponen dasar materi dan antaraksi di antaranya, dan karenanya mampu menerangkan gejala alam, termasuk sifat-sifat materi dalam kelompok. Dari pernyataan ini dapat kita lihat bahwa fisika merupakan ilmu yang paling fundamental diantara semua ilmu pengetahuan alam. Kimia membahas satu aspek khusus dari program yang sangat besar ini: penerapan hukum-hukum fisika pada susunan molekul dan pada cara-cara praktis  yang beraneka ragam dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain. Biologi harus bersandar ketat pada fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Penerapan prinsip fisika dan kimia pada problema-problema praktis, dalam penelitian dan pengembangan dan juga dalam praktek profesional, telah memberikan dorongan bagi berkembangnya berbagai cabang rekayasa. Praktek dan riset rekayasa modern tak akan mungkin tanpa pemahaman yang kokoh tentang ide-ide dasar ilmu pengetahuan alam.
Pentingnya fisika bukan hanya terletak pada kenyataan bahwa ia memberikan kerangka konseptual dasar dan teoritis di atas mana semua ilmu pengetahuan alam berpijak. Dari segi praktis, fisika penting karena ia menyiapkan teknik-teknik yang dapat digunakan pada hampir setiap bidang riset murni atau terapan. Astronom membutuhkan teknik-teknik optika, opektroskopi, dan radio. Ahli geologi menggunakan metode gravimetri, akustik, inti dan mekanika dalam  penelitiannya. Penggunaan serupa juga dilakukan oleh ahli kelautan, meteorologi, dan seismologi. Sebuah rumah sakit modern dilengkapi dengan ahli laboratorium dimana teknik fisika canggih diterapkan. Sebagai kesimpulan, hampir tak ada suatu kegiatan riset termasuk arkeologi, paleontologi, sejarah dan kesenian yang dapat berlangsung tanpa menggunakan tekni-teknik fisika modern. Fisikawan mempunyai kepuasan bahwa ia tidak hanya memajukan pengetahuan kita tentang alam semesta tapi juga ikut menyumbang bagi kemajuan sosial umat manusia.

Monday 11 April 2011

TEORI EVOLUSI TIDAK SESUAI DENGAN HUKUM II TERMODINAMIKA


TEORI EVOLUSI ?
1.      YUNANI KUNO
“Makhluk hidup berasal  dari makhluk hidup  jenis lain.”
2.      JEAN  LAMARCK
“Makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang mereka peroleh selama hidup ke generasi berikutnya.”
3.      CHARLES DARWIN
Semua spesies berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang terjadi secara kebetulan.”

REKAYASA  EVOLUSI
Pernyataan Darwinisme (Teori Evolusi) tentang asal usul binatang dan manusia ternyata tidak memiliki landasan ilmiah. Berbagai penemuan menunjukkan bahwa “evolusi” hanyalah REKAYASA belaka.

DARWINISME / TEORI EVOLUSI
  1. Makhluk hidup pertama di bumi adalah sel tunggal yang berasal dari benda mati dan terbentuk secara kebetulan.
  2. Sel tunggal tersebut kemudian berevolusi membentuk hewan di laut, di darat dan kemudian menjadi manusia.
  3. Hasil percobaan: tidak terbukti !

PERCOBAAN MILLER TH 1953
  1. Stanley Miller, kimiawan Amerika, melakukan   percobaan untuk mendukung scenario evolusi   molekuler. Dia mencampurkan gas metana,  amonia dan hidrogen dan mengalirkan arus listrik.
  2. Seminggu kemudian, ia menemukan sejumlah asam amino (senyawa penyusun protein, bahan  dasar makhluk hidup)

KEKELIRUAN:
  1.  Atmosfir bumi purba terdiri atas gas: Oksigen, Nitrogen, CO2 Dan Uap Air. Ini tidak bisa membentuk  Asam Amino.
  2.  Oksigen akan menguraikan Asam Amino.

SELEKSI ALAM ? NOT AT ALL !
Seleksi alam, yang dikemukakan Darwin sebagai mekanisme evolusi, ternyata tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi. Seleksi alam tidak dapat membentuk spesies baru.

JAMAN KAMBRIUM 530 – 520 JUTA TAHUN LALU
Jika kita meneliti lapisan-lapisan bumi, kita akan melihat bahwa kehidupan di bumi muncul secara tiba-tiba. Banyak spesies makhluk hidup yang berbeda muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap pada zaman Kambrium. Penemuan ini adalah bukti meyakinkan adanya penciptaan.
ini menjadi sebuah pertanyaan yang masih tak terjawab oleh evolusionis. Pakar zoologi Oxford, Richard Dawkins, salah satu pendukung terkemuka teori evolusi di dunia, membuat pengakuan sebagai berikut:
“Mereka (spesies di Zaman Kambrium) seolah-olah ditempatkan begitu saja di sana, tanpa melalui sejarah evolusi.”

METAMORFOSA BUKAN BUKTI EVOLUSI
            Penyebab metamorfosa adalah data genetis yang sudah menjadi bagian terpadu sejak lahir. Misalnya, katak memiliki informasi genetis yang memungkinkannya hidup di darat serta di bawah permukaan air.
Proses pembentukan ekor kecebong terjadi berkat adanya kerja sama lebih dari 12 gen. Ini merupakan irreducible complexity, atau “kerumitan tak tersederhanakan”, yang berarti metamorfosis adalah bukti  penciptaan bukan proses evolusi

MUTASI TIDAK MEMBUKTIKAN EVOLUSI
“Mutasi tidak pernah membikin lebih baik sebagaimana Teori Evolusi.’’

REKAYASA EVOLUSI MANUSIA
Australopithecus
Makhluk yang dinamai Australopithecus oleh evolusionis sesungguhnya hanyalah jenis kera yang telah punah...

DARWINISME TIDAK SESUAI DENGAN HUKUM II TERMODINAMIKA
Hukum II Termodinamika, yang dianggap sebagai salah satu hukum dasar ilmu fisika, menyatakan bahwa pada kondisi normal semua sistem yang dibiarkan tanpa gangguan cenderung menjadi tak teratur, terurai, dan rusak sejalan dengan waktu.
Darwinisme menyatakan sebaliknya: kehidupan berawal dari mahluk sel tunggal kemudian oleh alam dibuat menjadi lebih baik dan lebih baik…..
Mengapa Evolusi Masih Saja  Dipertahankan?
Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis.
Saat ini, mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup adalah para pendukung filsafat ini.
Ahli biologi evolusionis Amerika, Michael Walker, membuat pengakuan sbb:
Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyak ilmuwan dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta.

KAITAN TEORI EVOLUSI DENGAN FAHAM LAIN
Filsafat materialisme lahir di tengah-tengah kebudayaan paganisme Yunani Kuno.
Darwinisme meletakkan apa yang disebut sebagai landasan ilmiah bagi filsafat ini, yang dihidupkan kembali di abad ke-18 hingga sekarang. Teori Evolusi ini menjadi landasan filsafat  materialsilme modern, komunisme dan fasisme.

Semoga Bermanfaat !!!

Friday 8 April 2011

APAKAH FISIKA ITU ???

Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau dikenal dengan sains. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa sains merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penelaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

Sains memiliki dua sisi yaitu sebagai proses dan sisi lain sebagai produk. Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan sains termasuk fisika.
Mempelajari fisika adalah suatu petualangan yang menggairahkan dan menantang. Menjadi seorang fisikawan professional bahkan lebih menggairahkan lagi. Di antara kegiatan intelek menusia yang paling banyak menyerap energi adalah mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam; inilah tepatnya yang merupakan tujuan ilmu fisika.

Kata fisika berasal dari istilah Yunani yang berarti alam; dan oleh karena itu fisika seyogyanya merupakan suatu ilmu yang ditujukan untuk mempalajari semua gejala alam. Memang  sampai awal abad ke-19, fisika diartikan dalam makna yang luas ini dan disebut “filsafat ilmiah” . Meskipun demikian selama abad ke-19 sampai baru-baru ini, fisika dibatasi pada studi sekelompok fenomena yang lebih terbatas, yang ditandai dengan nama gejala fisika dan terdefinisi secara longgar sebagai proses dalam makna sifat alamiah zat yang berpartisipasi tidak berubah. Definisi fisika yang agak kabur ini setahap demi setahap tersingkir, kembali ke konsep sebelimnya yang lebih luas dan mendasar. Sesuai dengan ini dapat kita katakan, bahwa fisika adalah ilmu yang tujuannya mempelajari komponen materi dan saling antar-aksinya. Dengan menggunakan pengertian antaraksi ini ilmuan menerangkan sifat materi dalam benda, sebagaimana gejala alam lain yang kita amati….

Fisika berhubungan dengan materi dan energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan iteraksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair, zat padat. Beberapa orang menganggap fisika sebagai sains atau ilmu pengetahuan yang fundamental karena merupakan dasar dari semua bidang sains lain.
Setiap teori fisika memiliki suatu rentang keberlakuan, di mana di luar rentang tersebut teori tidak dapat berlaku. Seringkali suatu perkembangan baru dalam fisika memperluas rentang keberlakuan suatu prinsip. Analisis galileo tentang benda yang jatuh telah jauh diperluas setengah abad kemudian dengan hukum gerak dan hukum gravitasi Newton.

Semoga Bermanfaat…………………………….

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH