TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Showing posts with label FISIKA. Show all posts
Showing posts with label FISIKA. Show all posts

Monday, 30 October 2023

Mahakuasa Tuhan Yang Telah Menciptakan Elektron

 Mahakuasa Tuhan yang telah menciptakan elektron. Adanya interaksi antarelektron, akan menyebabkan terjadinya gejala listrik statis. Karena adanya listrik ini, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan lancar, baik pada siang hari maupun malam hari. Dengan adanya listrik ini pula, berbagai alat yang digunakan dalam bidang medis, industri, dan pendidikan dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat membantu kinerja manusia.

Ternyata di dalam tubuh kita juga terdapat sel yg bermuatan listrik, yaitu sel saraf. Muatan listrik pada sel saraf terdapat pada bagian akson/neutrit. Selain itu, ternyata Tuhan juga menciptakan berbagai hewan yang dapat menghasilkan listrik sehingga hewan-hewan tersebut dapat menanggapi rangsangan dengan baik, bergerak, berburu mangsa, melawan predator dan musuh, ataupun bernavigasi. Seperti ikan pari listrik, belut listrik, ikan belalai gajah, lele listrik, dll.

Dengan adanya kekuasaan dan nikmat Tuhan yang telah menciptakan dan merancang mekanisme kelistrikan ini, marilah kita senantiasa bersyukur dengan cara memanfaatkan mekanisme kelitrikan dengan baik.

BUKU IPA K13 KELAS 9

Monday, 23 October 2023

Hubungan Penciptaan Alam dalam Pandangan Islam dan Sains Modern

Diantara segi kemukjizatan Al-Qur’an adalah adanya beberapa petunjuk yang detail mengenai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Penciptaan alam berdasarkan konsep Islam dan Sains modern ternyata memiliki hubungan, dan dari beberapa hasil observasi kosmolog ternyata banyak yang sesuai dengan beberapa firman Allah SWT, antara lain sebagai berikut:

1.      Surat al-Anbiya’ ayat 30

”Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahakan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?”

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa alam semesta sebelum dipisahkan Allah merupakan sesuatu yang padu. Sesuatu yang padu itulah yang oleh kosmolog disebut dengan titik singularitas. Sedangkan yang dimaksud pemisahan ialah ledakan singularitas dengan sangat dahsyat, yang kemudian menjadi alam semesta yang terhampar.

Selanjutnya, dikatakan bahwa segala kehidupan itu berasal dari air. Tiga ahli kosmologi dan astronomi, yaitu Georges Lamaitre, George Gamow, dan Stephen Hawking menjelaskan bahwa atom-atom yang tebentuk sejak peristiwa Big Bang adalah atom Hidrogen (H) dan Helium (He). Adapun air terdiri dari atom hidrogen dan oksigen (H2O), artinya, sejak tahun 1400 tahun silam Al-Qur’an telah menyebutkannya jauh sebelum tiga pakar tersebut mengemukakan teorinya.

2.      Surat Az-Zariyat ayat 47

(Artinya) “Dan langit kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.”

Menurut Baiquni yang dimaksud Banayna bi’abidin oleh ayat ini adalah ketika ledakan besar terjadi dan inflasi melandanya sehingga beberapa dimensinya menjadi terbentang. Sedangkan yang dimaksud dengan inna lamusi’un, adalah Tuhan yang membuat kosmos berekspansi. Pernyataaan ini diperkuat oleh maksud lafal yang terpakai, yakni isim al-fa’il, active participle yang menunjukkan bersifat tetap dan permanen seperti yang dikemukakan sebelumnya. Hal ini berarti ekspansi alam berlangsung sejak ledakan besar sampai seterusnya.

Kata musi’un dalam bahasa arab sangatlah tepat diterjemahkan sebagai “meluaskan” atau “mengembangkan” yang sesuai dengan penjelasan sains masa kini bahwa alam semesta memang meluas atau mengembang. Stephen Hawking, dalam A Brief History of Time (1980), mengatakan bahwa penemuan bukti mengembangkannya alam semesta merupakan salah satu revolusi terbesar dalam ilmu pengetahuan abad ke-20. Berdasarkan teori Bing Bang yang telah diterima, alam semesta terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu dan terus mengembang sejak saat itu. Pakar-pakar Astronomi mengenali empat model grafik alam semesta di masa akan datang, yaitu accelerating expansion (pengembangan yang bertambah cepat), open universe (alam semesta terbuka), flat unirvese (alam semesta datar), dan closed universe (alam semesta tertutup). Model closed universe menjelaskan bahwa suatu saat alam semesta akan mengerut.

3.      Surat Al-Fusilat ayat 11

(Artinya) “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan ruang alam (al-sama’) dan ruang alam (al-sama’) ketika penuh embunan (dukhan), lalu Dia berkata kepada ruang alam (al-sama’) dan kepada materi (al-ardh): “Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka hati.”

Sehubungan dengan tidak adanya Al-Qur’an menjelaskan apa sesungguhnya yang dimaksud dengan kata dukhan, karena itu beberapa referensi berusaha menafsirkan kata ini sedemikian rupa. Bucaille memahami kata ini sebagai asap yang terdiri dari stratum (lapisan) gas dengan bagian-bagian yang kecil yang mungkin memasuki tahap keadaan keras atau cair dan dalam suhu rendah atau tinggi. Ibnu Katsir menafsirkan dengan sejenis uap air. Al-Raghib melukiskan kehalusan dan keringanan sifat dukhan. Menurut Hanafy Ahmad, karena sifat sedemikian, Ia dapat mengalir dan beterbangan di udara seperti mengalir dan beterbangan al-sahab.

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam menangkap maksud kata dukhan yang dihubungkan dengan proses penciptaan alam semesta, maka seharusnya kata ini dipahami dengan hasil temuan sains yang telah dihandalkan kebenarannya secara empiris. Tentu saja merupakan suatu kesalahan bagi yang mengatakan bahwa ruang alam (al-sama’) berasal dari materi sejenis dukhan. Berdasarkan dalam surat Al-Fusilat ayat 11, dukhan tidak menunjukkan suatu materi asal ruang alam (al-sama’), akan tetapi ia menjelaskan tentang bentuk alam semesta ketika berlangsungnya fase awal penciptaannya. Hal ini diperkuat dengan hasil temuan ilmuwan bahwa pada suatu ketika dalam penciptaan terjadinya ekspansi yang sangat cepat sehingga timbul “kondensasi” proses dimana pemuaian dan gas kehilangan panas dan akan berubah bentuk menjadi cair. Saat pemuaian dan gas naik ke tempat lebih tinggi, temperatur udara lingkungan sekitar akan semakin turun menyebabkan terjadinya proses kondensasi dan kembali ke bentuk cair dan energi berubah menjadi materi.

Sebagaimana dukhan, Al-Qur’an juga menunjukkan bahwa zat alir atau sop kosmos (al-ma’) telah ada sebagai salah satu kondisi terwujudnya alam semesta. Dengan kata lain, sebelum alam semesta terbentuk seperti sekarang, ia mengalami bentuk atau sifat semacam zat alir atau sop kosmos.

B.     Kesimpulan

1.      Proses penciptaan Alam dimulai dari penyatuan antara ruang alam dan materi dari sesuatu yang padu (Al-Anbiya’ ayat 30) kemudian terjadi pemisahan oleh allah dengan mengalami proses transisi membentuk dukhan. Setelah itu ruang alam melebar, meluas, dan memuai (Adz-Zariyat ayat 47). Proses penciptaan alam berlangsung selama enam periode, dimana empat periode penciptaan bumi dan dua periode penciptaan langit (Al-Fushilat ayat 9-12).

2.      Penciptaan alam dalam pandangan kosmologi modern, secara kronologis alam tercipta bermula dari ruang kosong, kemudian inti atom padat meledak, lalu menjadi galaksi, dan menjadi bintang-bintang dengan tata suryanya sendiri-sendiri.

3.      Hubungan antara penciptaan alam dalam pandangan islam dan sains modern adalah bersesuaian. Keduanya sama sekali tidak bertentangan sehingga adanya sains modern dapat mengungkap rahasia proses penciptaan alam yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Saturday, 21 October 2023

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

1.      Surat Al-Anbiya’ ayat 30

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”.

2.      Surat Huud ayat 7

“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[1], dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini[2] tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

3.      Surat As-Sajdah ayat 4

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy[3]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at[4]. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”.

4.      Surat Adz-Zariyat ayat 47

 “Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa”.

5.      Surat Al-Fushilat ayat 9-12

“Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

6.      Surat Ath-Thalaq ayat 12

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”

7.      Surat An-Nazi’at ayat 27-33

“Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah Telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, Dan dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.”

8.      Surat Yunus ayat 3

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

9.      Surat Ar-Ra’ad ayat 2

“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”

10.  Al-Baqarah ayat 29

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.”

11.  Al-Isra’ ayat 44

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Monday, 13 March 2023

KEKUATAN ATOM

 Kita mengetahui bagaimana atom, bahan pembangun seluruh alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya, baik hidup maupun mati, membentuk materi dengan cara luar biasa. Seperti yang telah kita kaji, partikel kecil ini mempunyai organisasi yang sempurna di dalamnya. Namun, aspek ajaib dari atom tidak berakhir di sana, atom juga menyimpan energi yang sangat dahsyat.

Kekuatan tersembunyi di dalam atom sedemikian hebat sehingga penemuannya memungkinkan manusia untuk membangun kanal besar antarsamudra, menggali menembus gunung, memproduksi iklim buatan, dan menyelesaikan banyak proyek bermanfaat. Namun, sementara kekuatan tersembunyi di dalam atom berguna bagi kemanusiaan di satu sisi, ia mengandung bahaya sangat besar bagi kemanusiaan di sisi lain. Sedemikian dahsyat sehingga penyalahgunaan kekuatan ini, puluhan ribu orang kehilangan jiwanya dalam waktu yang relatif singkat - beberapa detik saja - di Hiroshima dan Nagasaki di masa Perang Dunia ke-2. Beberapa tahun belakangan, sebuah kecelakaan yang terjadi di Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl, Rusia menyebabkan kematian atau terlukanya sejumlah besar manusia.

Sebelum memberikan informasi lebih detail tentang bencana yang disebabkan kekuatan atom di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl, mari kita tinjau sifat kekuatan atom dan bagaimana kekuatan ini dilepaskan.

A.      Kekuatan Tersembunyi di Dalam Inti

Pada bab berjudul "Episode Pembentukan Atom", telah dikatakan bahwa gaya yang menjaga proton dan netron tetap bergabung di dalam inti atom adalah "gaya nuklir kuat". Kekuatan dahsyat energi nuklir didapatkan dengan pelepasan sebagian kecil dari gaya ini di inti. Kadar energi ini bervariasi tergantung jenis unsurnya, karena jumlah proton dan netron dalam inti setiap unsur berbeda. Ketika inti berkembang, jumlah netron dan proton dan kadar gaya yang mengikat mereka meningkat. Sangat sulit untuk melepaskan gaya yang berperan menjaga kebersamaan proton dan netron di dalam inti besar. Ketika jarak antar partikel semakin jauh, mereka, seperti tali busur yang terentang, mencoba untuk berkumpul kembali dengan gaya yang lebih kuat.

Text Box:  
Fisi adalah sebuah reaksi pemisahan inti atom menjadi fragmen-fragmen. Seperti terlihat pada gambar berikut, atom uranium 235 yang ditabrakan dengan sebuah netron menjadi terpisah dan membentuk atom kripton 92 dan barium 142. Dampak dari tabrakan ini yaitu dilepaskannya sinar gamma dalam bentuk energiSebelum mencermati gaya ini lebih detail, mari kita berpikir sejenak. Bagaimana gaya sedemikian besar berada di tempat yang sedemikian kecil? Gaya ini baru ditemukan setelah bertahun-tahun penelitian yang dilakukan oleh ribuan orang. Jika tidak diganggu, gaya ini tidak akan membahayakan siapa pun, tetapi karena intervensi manusia, gaya ini kapan saja dapat membunuh jutaan manusia.

Dua proses teknis yang disebut "fisi" dan "fusi" melepaskan gaya dahsyat dalam inti atom ini, yang dapat membahayakan jiwa jutaan manusia. Meskipun reaksi ini semula tampaknya terjadi di dalam inti atom, sebenarnya semua komponen atom terlibat. Reaksi yang disebut fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom membelah menjadi fragmen, dan reaksi yang disebut fusi membawa dua inti bergabung dengan sebuah gaya yang kuat. Dalam kedua reaksi ini, energi dalam jumlah besar dilepaskan.

Fisi

Fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom, yang terikat oleh gaya terkuat di alam semesta, atau "Gaya Nuklir Kuat", terbelah menjadi fragmen-fragmen. Bahan utama yang digunakan dalam percobaan fisi adalah "uranium" karena atom uranium adalah salah satu atom terberat. Dengan kata lain, terdapat banyak proton dan netron di dalam inti atomnya.

Dalam percobaan fisi, ilmuwan menembakkan sebuah netron pada inti uranium dengan kecepatan tinggi. Mereka menghadapi situasi yang sangat menarik. Setelah netron diserap inti uranium, inti uranium menjadi sangat tidak stabil. Inti atom tak stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan netron di dalam inti yang menyebabkan ketidak-seimbangan di dalam strukturnya. Karena itu, inti memulai pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi untuk menghilangkan ketidakseimbangan ini. Inti, di bawah pengaruh energi yang dilepaskan, mulai mengeluarkan komponen-komponen yang dimilikinya dengan kecepatan tinggi.

Mengingat hasil percobaan ini, netron diakselerasi dan uranium dibombardir dengan netron di dalam lingkungan khusus yang disebut "reaktor". Namun, uranium dibombardir dengan netron menurut ukuran tertentu, tidak secara acak, karena setiap netron yang membombardir atom uranium harus dengan cepat mengenai uranium dan pada titik yang diinginkan. Karena itu, percobaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan. Jumlah uranium, jumlah netron untuk menembak uranium, durasi, dan kecepatan tembak netron, harus dihitung dengan saksama.

Setelah semua perhitungan dilakukan dan lingkungan yang sesuai disiapkan, inti dibombardir dengan netron-netron sedemikian rupa sehingga mereka menembus inti atom di dalam uranium. Dari gumpalan inti, satu inti saja yang terbelah menjadi dua sudah cukup. Dalam pembelahan ini, rata-rata dua atau tiga netron dikirim keluar dengan kecepatan tinggi dan energi yang besar. Netron-netron yang dilepaskan memulai reaksi berantai dengan menabrak inti uranium lainnya dalam gumpalan itu. Setiap inti yang baru terbelah berperilaku seperti inti uranium pertama. Jadi, reaksi berantai pun dimulai. Sejumlah besar inti uranium terbelah menjadi fragmen sebagai hasil reaksi berantai ini, dan menyebabkan terlepasnya sejumlah besar energi.

Pembelahan inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di Hiroshima dan Nagasaki, dan merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen pertama bom atom dijatuhkan di Hiroshima oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, tahun 1945, dan setelahnya, diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom lagi yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki tiga hari setelah bencana di Hiroshima menyebabkan kematian 40.000 orang tepat pada saat peledakan. Kekuatan yang dilepaskan inti di samping menyebabkan kematian banyak orang, juga menghancurkan area pemukiman yang luas, dan radiasinya menimbulkan banyak penyimpangan genetik yang tidak bisa diperbaiki dan masalah psikologis di pemukiman yang tersisa, yang kelak akan mempengaruhi generasi berikutnya.

Jika bumi kita, seluruh atmosfer, semua benda hidup dan mati termasuk kita, terdiri dari atom, apa yang mencegah atom-atom itu melakukan reaksi nuklir seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, yang dapat saja terjadi kapan saja dan di mana saja?

Netron diciptakan dengan cara seperti itu sehingga, ketika mereka bebas di alam - tanpa terikat pada sebuah inti - mereka rentan terhadap dekomposisi/peluruhan yang disebut "disintegrasi beta". Karena peluruhan ini, tidak ada netron yang berkeliaran bebas di alam. Karena itu, netron yang digunakan pada reaksi nuklir ini didapatkan melalui metode buatan.

Ini menjelaskan bahwa, Allah, Pencipta seluruh alam semesta, menciptakan segala sesuatu dengan ukuran tepat. Jika netron tidak luruh dalam kondisi bebas, bumi hanya akan menjadi bola langit tak berpenghuni di mana reaksi berantai berjalan terus-menerus. Allah menciptakan atom lengkap dengan kekuatan dahsyat di dalamnya dan menjaga kekuatan ini terkendali secara menakjubkan.

Fusi

Fusi nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua inti ringan menjadi inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang dilepaskan. Namun, untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak mudah. Ini karena inti bermuatan listrik positif dan bertolakan satu sama lain dengan kuat jika dipaksa bersatu. Karena itu, sebuah gaya yang cukup kuat diperlukan untuk mengatasi gaya repulsif di antara mereka agar fusi terjadi. Energi kinetik yang dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta derajat. Temperatur ini luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda padat untuk menampung partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi ini tahan terhadapnya. Jadi, tidak ada satu mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi kecuali panas dari bom atom.

Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang datang dari matahari adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan energi dilepaskan sebagai ganti materi yang hilang selama perubahan ini. Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen menjadi 560 juta ton helium. 4 juta ton sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita, dan telah berjalan selama jutaan tahun tanpa jeda. Dalam benak kita mungkin akan timbul pertanyaan seperti ini: Jika setiap detik matahari kehilangan materinya sebanyak 4 juta ton, kapan matahari akan habis?

Matahari kehilangan 4 juta ton materi setiap detiknya, atau 240 juta ton per menit. Jika kita asumsikan bahwa matahari telah memproduksi energi dengan laju seperti ini selama 3 milyar tahun, maka matahari telah kehilangan massanya selama itu sebesar 400.000 juta kali juta ton, yang sama dengan seper 5000 total massa matahari sekarang. Jumlah ini seperti satu gram pasir yang hilang dari bongkahan batu seberat 5 kilogran dalam kurun 3 milyar tahun. Ini menjelaskan bahwa massa matahari sedemikian besar sehingga waktu yang sangat-sangat panjang akan terlewati sebelum matahari habis.


Ratusan ribu orang meninggal dalam beberapa detik saja akibat pelepasan kekuatan dahsyat yang tersembunyi dalam inti atom.

 

Abad ini, manusia hanya dapat menemukan komposisi matahari dan kejadian kejadian yang berlangsung di dalamnya. Sebelumnya, tidak ada yang pernah tahu tentang gejala seperti ledakan nuklir, fisi atau fusi. Tak seorang pun tahu bagaimana matahari menghasilkan energi. Tetapi, selagi manusia tak menyadari semua ini, matahari terus-menerus menjadi sumber energi bumi dan kehidupan, selama jutaan tahun dengan mekanisme menakjubkan ini.

Sekarang, yang benar-benar menarik adalah bahwa bumi kita telah diletakkan pada jarak sedemikian tepat dari matahari - sumber energi bermassa besar - sehingga tidak terpapar kekuatan matahari yang membakar dan merusak, sekaligus tidak kehilangan energi bermanfaat yang disediakan matahari. Demikian pula, matahari yang memiliki daya dan energi sebegitu besarnya, diciptakan pada jarak, dengan kekuatan dan ukuran, yang sempurna untuk seluruh kehidupan di bumi, dan terutama, manusia.

Massa raksasa dan reaksi-reaksi nuklir hebat yang terjadi di dalamnya terus melakukan aktivitas selama berjuta-juta tahun dalam keharmonisan sempurna dengan bumi dan perilaku terkendali. Untuk memahami betapa hebat, terkendali, dan seimbangnya sistem ini, kita hanya perlu mengingat bahwa manusia tidak mampu mengendalikan sumber tenaga nuklir paling sederhana yang didirikannya sendiri. Tak ada ilmuwan, tak peralatan teknologi canggih, yang mampu mencegah kecelakaan nuklir yang terjadi di reaktor Chernobyl di Rusia pada tahun 1986. Dikatakan bahwa efek kecelakaan nuklir ini bertahan hingga 30-40 tahun. Walaupun ilmuwan telah menutup bagian reaktor yang terkontaminasi dengan beton sangat tebal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, belakangan dilaporkan bahwa ada kebocoran pada beton ini.

Jangankan ledakan nuklir, kebocoran nuklir saja sudah sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, dan sains tidak berdaya terhadap ancaman ini.

Di sini, kita berhadapan dengan kekuatan Allah yang mahaluas dan kedaulatan-Nya pada setiap partikel (atom) di alam semesta dan partikel-partikel subatomik di dalamnya (proton, netron,). Kekuatan Allah dan kedaulatan-Nya atas segala sesuatu yang diciptakan-Nya dinyatakan dalam ayat berikut: "

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Yunus, 10: 62)

B.      Efek Bom Atom: Hiroshima dan Nagasaki

Bom atom yang dijatuhkan pada tahun terakhir Perang Dunia ke-2 telah menunjukkan pada seluruh dunia kekuatan dahsyat yang tersimpan dalam atom. Kedua bom itu menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan jiwa dan menyisakan kerusakan fisik seumur hidup pada orang-orang yang selamat.

Mari kita lihat kekuatan dahsyat dalam atom, yang menyebabkan kematian ratusan ribu orang dalam beberapa detik, yang dilepaskan detik per detik:

*        Pada Momen Ledakan

Mari kita asumsikan bom atom meledak pada ketinggian 2.000 m seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Netron-netron yang membombardir uranium dan yang membelah atom pertama menjadi fragmen-fragmen, menghasilkan reaksi berantai di dalamnya seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan kata lain, netron-netron yang terlempar keluar dari inti pertama yang pecah menabrak inti lain dan memecahnya pula. Jadi, semua inti terfragmentasi dengan cepat dalam reaksi berantai, dan ledakan terjadi dalam waktu sangat singkat. Netron bergerak begitu cepat sehingga bom melepaskan total energi sebesar 1.000 milyar kilo kalori hanya dalam sepersejuta detik.

Bom segera berubah menjadi gas, dan temperatur gas ini meningkat menjadi beberapa juta derajat dan tekanan gas meningkat menjadi satu juta atmosfer.

Ø  Seperseribu Detik Setelah Ledakan

Diameter massa gas yang diledakkan meningkat dan pelbagai radiasi dipancarkan. Radiasi-radiasi ini membentuk "kilatan awal (initial flash)" ledakan. Kilatan ini dapat menyebabkan kebutaan total pada orang-orang yang berada dalam radius puluhan kilometer dari ledakan. Kilatan ini ratusan kali lebih kuat daripada yang dipancarkan dari permukaan matahari (per satuan permukaan). Waktu yang berselang setelah ledakan begitu pendeknya sehingga orang yang berada di dekat lokasi ledakan bahkan belum sempat menutup mata.


Radiasi bisa menimbulkan kerusakan sangat serius, dengan membentuk ion positif ketika mengenai atom dan menyingkirkan elektron-elektron di kulit terluarnya. Elektron membentuk ion negatif dengan berikatan pada atom netral lain.

Tekanan akibat guncangan ini menyebabkan kerusakan berat di dalam bangunan. Menara-menara pemancar daya, jembatan-jembatan dan gedung-gedung tinggi yang dibangun dari baja-kaca juga rusak. Di sekitar ledakan, sekumpulan besar debu halus membumbung.

Ø  Dua Detik Setelah Ledakan

Kumpulan debu yang berkilat dan udara di sekitarnya membentuk bola api. Panas yang dipancarkan bola api ini, yang permukaannya masih sangat panas dan berpendar seperti matahari, bahkan cukup dahsyat untuk menyalakan zat-zat yang mudah terbakar di dalam lingkup daerah berdiameter 4-5 km. Radiasi bola api dapat menyebabkan kerusakan permanen pada indra penglihatan. Pada momen ini, gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi meluas di sekitar bola api.

Ø  Enam Detik Setelah Ledakan

Pada saat ini, gelombang kejut menghantam bumi dan menyebabkan kerusakan mekanik pertama. Gelombang ini menciptakan tekanan udara yang sangat tinggi, yang intensitasnya baru menurun setelah jauh dari pusat ledakan. Bahkan sekitar 1,5 km dari titik ini, tekanan tambahan dua kali lebih kuat daripada tekanan atmosfer normal. Kemungkinan orang bertahan hidup pada tekanan ini adalah 1%.

Ø  Tiga Belas Detik Setelah Ledakan

Gelombang kejut menyebar sepanjang permukaan bumi dan diikuti ledakan yang terjadi karena reposisi udara oleh bola api. Ledakan ini menyebar sepanjang bumi pada kecepatan 300-400 km/jam.

Sementara itu, bola api telah mendingin dan volumenya menurun. Karena lebih ringan dari udara, bola api ini mulai naik. Gerakan ke atas menyebabkan arah angin di bumi berbalik dan menimbulkan angin kencang mulai bertiup ke arah pusat, walaupun sebelumnya bertiup keluar dari pusat ledakan.

Ø  Tiga Puluh Detik Setelah Ledakan

Setelah bola api naik, bentuknya yang bulat berubah seperti bentuk jamur.

Ø  Dua Menit Setelah Ledakan

Awan berbentuk jamur tadi kini telah mencapai ketinggian 12.000 m. Ini adalah batas terendah lapisan stratosfer. Angin yang bertiup di ketinggian ini menyebabkan awan gelap berbentuk jamur itu menyebar, dan komponennya yang sebagian besar debu radioaktif berhamburan ke dalam atmosfer. Karena debu radioaktif ini berisikan partikel-partikel yang sangat kecil, mereka dapat naik ke lapisan-lapisan atmosfer lebih atas. Sebelum kembali jatuh ke bumi, debu ini mungkin berhasil mengelilingi bumi beberapa kali terbawa angin pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Jadi, debu radioaktif sisa ledakan ini mungkin telah tersebar di seluruh dunia.

*        Radiasi yang Dipancarkan Atom

Radiasi terdiri dari sinar gamma, netron, elektron dan partikel-partikel subatomik sejenis, yang bergerak dengan kecepatan tinggi, mencapai 200.000 km/detik. Partikel-partikel ini dapat dengan mudah menembus tubuh manusia dan merusak sel-sel pembentuk tubuh. Kerusakan ini dapat menyebabkan kanker fatal atau bila terjadi pada sel-sel reproduksi, dapat mengakibatkan gangguan genetika yang memengaruhi generasi berikutnya. Jadi, partikel radioaktif yang menembus tubuh manusia berakibat sangat serius.

Radiasi yang dilepaskan dalam ledakan atom mempengaruhi makhluk hidup baik secara langsung maupun melalui produk-produk peluruhan radioaktif yang timbul dalam ledakan.

Ketika satu partikel atau sinar ini mengenai materi dengan kecepatan tinggi, dengan kuat ia menabrak atom atau molekul yang menghalanginya. Tubrukan ini dapat menyebabkan kerusakan struktur sel. Sel menjadi mati, atau kalaupun pulih, ia bisa tumbuh tanpa terkendali - yaitu kanker - mungkin setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan , atau bertahun-tahun kemudian.

Radiasi sangat kuat di daerah dengan radius 500 m dari pusat ledakan. Mereka yang berhasil selamat dari faktor fatal telah kehilangan hampir semua sel-sel darah putih, luka-luka muncul di atas kulit, dan mereka semua meninggal karena pendarahan dalam waktu singkat, sekitar beberapa hari sampai 2-3 minggu kemudian. Efek radiasi bagi orang-orang yang berada lebih jauh dari lokasi ledakan bervariasi. Mereka yang terkena sinar merusak yang dipancarkan bola api dari jarak 13, 16, dan 22 km, berturut-turut menderita luka bakar tingkat pertama, kedua, dan ketiga. Masalah pencernaan dan pendarahan paling sedikit terjadi, namun penyakit nyata yang muncul belakangan adalah: rambut rontok, kulit terbakar, anemia, kemandulan, keguguran, melahirkan bayi cacat atau salah bentuk. Dalam kasus ini, kematian sangat mungkin terjadi dalam periode 10 hari hingga 3 bulan. Bahkan bertahun-tahun kemudian, kerusakan mata, leukimia, dan kanker radiasi bisa berkembang. Satu bahaya terbesar dari ledakan bom hidrogen (bom nuklir lain dengan kekuatan dahsyat yang disebabkan fusi inti bermacam-macam isotop hidrogen dalam membentuk inti helium) adalah tembusnya debu radio-aktif ke dalam tubuh, melalui pernafasan, pencernaan, dan kulit. Debu ini menyebabkan masalah-masalah yang disebutkan di atas tergantung dan kadar kontaminasinya.

Semua ini disebabkan oleh atom yang bahkan tidak dapat kita lihat dengan mata kita. Atom-atom dapat membentuk hidup seperti mereka dapat menghancurkannya. Sifat-sifat atom ini jelas menunjukkan kepada kita betapa tak berdayanya kita dan betapa besar kekuatan Allah.

"Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami," katakanlah, "Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripadanya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."(QS. Saba', 34: 3)

Sunday, 12 March 2023

ATOM-ATOM YANG MENJADI HIDUP

Dapatkah material- plastik, aluminium, dan baja di atas - terbang? Tidak. Mereka tidak dapat terbang sekalipun mereka ditempatkan bersama dalam suatu wadah. Pesawat dibuat dengan merakit banyak bahan yang masing-masing tidak mampu terbang, dengan rancangan khusus. Kemampuan untuk terbang bukan didapat dari aluminium, plastik, atau bahan bakar. Spesifikasi bahan ini sangat penting, tetapi kemampuan untuk terbang hanya bisa didapatkan setelah bahan-bahan ini digabungkan menurut suatu rancangan khusus. Begitu juga makhluk hidup. Sebuah sel hidup disusun dari atom-atom yang tidak hidup dengan rancangan khusus.

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas atom dan bagaimana materi diciptakan dari yang sebelumnya tidak ada. Kita katakan bahwa atom adalah bahan penyusun semua benda baik hidup maupun mati. Perlu ditegaskan bahwa atom adalah bahan penyusun organisme hidup, di samping benda-benda mati. Karena atom adalah partikel-partikel yang tidak hidup, sangat menakjubkan bahwa atom merupakan bahan penyusun makhluk hidup. Ini juga merupakan masalah yang tidak pernah dapat dijelaskan oleh para pendukung teori evolusi.

Membayangkan atom-atom yang tidak hidup bergabung membentuk organisme hidup, sama tak mungkinnya dengan membayangkan batu-batu bergabung membentuk organisme hidup. Bayangkan sebongkah batu dan seekor kupu-kupu; yang satu benda mati, yang lainnya hidup. Tetapi apabila kita tinjau esensi mereka, kita akan melihat bahwa keduanya terbentuk oleh partikel-partikel subatomik yang sama.

Contoh berikut ini akan lebih menjelaskan kemustahilan benda mati berubah dengan sendirinya menjadi benda hidup: dapatkah aluminium terbang? Tidak. Bila kita gabungkan aluminium dengan plastik dan bahan bakar, dapatkah ia terbang? Tentu saja, belum bisa. Tetapi, jika kita gabungkan material-material ini dengan cara tertentu sehingga membentuk sebuah pesawat, baru mereka dapat terbang. Jadi, apa yang membuat sebuah pesawat bisa terbang? Apakah sayapnya? Mesinnya? Pilotnya? Tak satu pun dari mereka dapat terbang sendiri. Sesungguhnya, pesawat terbang dibuat dengan rancangan tertentu melalui perakitan aneka bahan yang masing-masing tidak dapat terbang. Kemampuan untuk terbang bukan berasal dari aluminium, bukan juga dari plastik, atau bahan bakar. Spesifikasi bahan ini sangat penting, tetapi kemampuan untuk terbang hanya bisa didapatkan setelah bahan-bahan ini digabungkan menurut suatu rancangan khusus. Begitu juga makhluk hidup. Sebuah sel hidup disusun dari atom-atom yang tidak hidup dengan rancangan khusus. Kemampuan sel hidup seperti pertumbuhan, reproduksi dan lain-lainnya, adalah hasil dari rancangan sempurna, bukan merupakan sifat-sifat molekul. Rancangan tersebut adalah rancangan Allah dalam menciptakan yang hidup dari yang mati

"Sesungguhnya Allah menumbuhkkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?" (QS. Al An'aam, 6: 95)

Hanya Allah yang Mahakuasa dan Mahabijaksana yang dapat menghidupkan substansi mati, dengan kata lain, menciptakan makhluk hidup. Sistem hidup mempunyai struktur yang sedemikian kompleks sehingga tak sepenuhnya dimengerti bagaimana mereka bekerja meskipun fasilitas teknologi tersedia saat ini.


Jelas betapa tidak berartinya sketsa di atas. Semua orang kini tahu bahwa batu-batu atau kerikil di alam tidak berubah menjadi katak atau ikan. Tak diragukan lagi, mustahil kehidupan bisa terbentuk dari materi mati. Ini menyangkal teori evolusi yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari benda mati secara kebetulan.

 Akan tetapi, ada kenyataan yang dipahami dengan bantuan ilmu pengetahuan yang membuat kemajuan luar biasa bersamaan dengan teknologi yang semakin canggih di abad ke-20 ini. Makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat-sangat kompleks. Ketika teori evolusi diajukan pada pertengahan abad ke-19, penelitian ilmiah yang dilakukan dengan mikroskop primitif telah menciptakan kesan bahwa sel hanyalah segumpal materi sederhana. Namun pada abad ke-20, observasi dan penelitian yang dilakukan dengan alat-alat canggih dan mikroskop elektron mengungkap bahwa sel, yang merupakan bahan penyusun benda-benda hidup, mempunyai struktur sangat kompleks yang hanya dapat dibentuk sebagai hasil rancangan sempurna. Yang paling penting, penelitian ini menunjukkan bahwa mustahil kehidupan bisa muncul begitu saja dari zat mati. Sumber kehidupan hanyalah kehidupan. Fakta ini telah dibuktikan secara eksperimental pula. Ini merupakan masalah yang tidak pernah dapat dipecahkan oleh para evolusionis. Oleh karena itu, alih-alih menunjukkan bukti-bukti ilmiah, ilmuwan evolusionis yang menemui jalan buntu, menceritakan dongeng yang tak lebih dari omong kosong. Mereka mengajukan pernyataan yang sama sekali tidak masuk akal dan tidak ilmiah bahwa materi mempunyai kesadaran, kemampuan, dan kemauan sendiri. Anehnya, mereka sendiri juga tidak mempercayai kisah tidak logis ini dan pada akhirnya terpaksa mengaku bahwa pertanyaan utama yang harus dijawab tidak dapat dijawab secara ilmiah:

Pernah ada sebuah masa sebelum kita hidup, ketika bumi masih kosong dan tak berpenghuni. Sekarang dunia kita dipenuhi dengan kehidupan. Bagaimana ini terjadi? Bagaimana molekul organik berbasis karbon dibuat dalam ketiadaan kehidupan? Bagaimana makhluk hidup yang pertama muncul? Bagaimana kehidupan berevolusi sehingga terbentuk makhluk hidup sedemikian detail dan rumit seperti kita, yang dapat menggali misteri asal-usul kita sendiri?

Misteri evolusi terbesar saat ini adalah bagaimana materi muncul dan berevolusi, mengapa bentuknya di alam semesta dan di bumi seperti sekarang ini? Dan mengapa ia mampu membentuk dirinya menjadi kumpulan molekul hidup yang kompleks?

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkannya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
(QS. Al Baqarah, 2: 28)  

Seperti yang diakui para ilmuwan evolusionis di atas, tujuan utama teori evolusi adalah untuk menyangkal bahwa Allah menciptakan makhluk hidup. Meskipun kebenaran penciptaan sangat jelas pada setiap sudut alam semesta dan tampak gamblang bahwa setiap detail adalah hasil desain yang terlalu sempurna untuk terjadi secara kebetulan, evolusionis menutup mata pada kenyataan ini dan terjebak dalam lingkaran intelektual tak putus.

Alih-alih percaya pada kebenaran, para ilimuwan evolusionis memilih membicarakan kemampuan benda mati, bagaimana mereka mengubah diri menjadi organisme hidup. Sambil menutup mata dari kebenaran, para ilmuwan ini tanpa sadar mempermalukan diri mereka sendiri. Sangat jelas, menyatakan bahwa atom mempunyai bakat dan menggunakan bakat ini untuk mengubah diri menjadi sistem hidup, tidak ada hubungannya dengan nalar.

Setelah membaca contoh yang akan kita kutip sekarang, Anda akan menentukan sendiri realistis atau tidak kisah-kisah ini. Berikut ini adalah skenario yang diajukan para evolusionis untuk menggambarkan perubahan atom-atom mati dan tidak berkesadaran menjadi organisme hidup, atau tepatnya, menjadi manusia dengan tingkat kesadaran dan kecerdasan tinggi.

KETIKA ATOM MEMPELAJARI ATOM

 

Menurut pernyataan evolusionistis, atom-atom yang secara kebetulan berubah menjadi profesor dan melihat diri sendiri dengan mikroskop elektron, menyatakan bahwa mereka terbentuk secara kebetulan. Tidak diragukan pernyataan demikian sangat tidak meyakinkan bahkan bagi anak kecil.

Setelah Big Bang, atom-atom, yang mengandung gaya-gaya yang tepat seimbang, entah bagaimana memunculkan dirinya. Sementara sebagian atom, yang memadai jumlahnya untuk membentuk seluruh alam semesta, membentuk bintang-bintang dan planet-planet, serta sebagian membentuk bumi. Sebagian atom yang membentuk bumi, pada awalnya membentuk daratan, dan kemudian, secara tiba-tiba memutuskan untuk membentuk makhluk hidup! Atom-atom ini pertama-tama mengubah dirinya menjadi sel-sel dengan struktur yang sangat kompleks dan kemudian memproduksi duplikat sel yang mereka bentuk dengan membelah diri menjadi dua. Setelah itu mereka mulai berbicara dan mendengar. Kemudian, atom-atom ini berubah menjadi profesor-profesor yang melihat diri mereka sendiri melalui mikroskop elektron dan menyatakan bahwa mereka muncul secara kebetulan. Sebagian atom bergabung untuk membentuk insinyur-insinyur sipil yang membangun jembatan dan gedung pencakar langit, sementara atom-atom lain bergabung untuk memproduksi satelit, pesawat terbang. Dan atom-atom lainnya lagi menjadi spesialis di bidang fisika, kimia, dan biologi. Atom-atom seperti karbon, magnesium, fosfor, potasium dan besi berkumpul untuk membentuk otak yang sempurna dengan kompleksitas luar biasa, dan masih mengandung rahasia yang belum terungkap. Otak ini mulai melihat benda-benda tiga dimensi dengan resolusi sempurna yang belum pernah dicapai teknologi. Sebagian atom membentuk pelawak dan mentertawakan lelucon yang dibuat pelawak. Lagi, sebagian atom menciptakan musik dan menikmati musik itu.

Cerita ini bisa kita perpanjang, tetapi mari kita hentikan sampai sini, dan melakukan eksperimen untuk menunjukkan bahwa cerita seperti itu tidak akan pernah terwujud. Biarkan para evolusionis memasukkan atom-atom sebanyak yang diperlukan unsur-unsur yang membentuk kehidupan ke dalam sebuah tong. Biarkan mereka menambahkan apa saja yang mereka anggap perlu ke dalam tong itu agar atom-atom ini bersatu untuk membentuk zat organik, dan biarkan mereka menunggu. Biarkan mereka menunggu selama 100 tahun, 1.000 tahun, dan bila perlu selama 100 juta tahun, dengan mengalihkan tugas penantian dari ayah kepada anaknya. Akankah suatu saat muncul seorang profesor dari tong ini? Tentu saja tidak. Berapa lama pun mereka menunggu, seorang professor tidak akan muncul dari tong ini. Bukan hanya professor, satu makhluk hidup pun tak akan keluar dari tong ini. Tidak ada burung, ikan, kupu-kupu, apel, gajah, mawar, stroberi, jeruk, bunga violet, pohon, semut, lebah madu, bahkan nyamuk, tidak akan pernah ada, karena sekalipun jutaan keping zat organik terkumpul, mereka tidak akan dengan spontan memiliki sifat-sifat makhluk hidup.

Sekarang, mari kita lihat apakah atom-atom yang tidak berkesadaran dapat secara spontan membentuk DNA, batu pertama kehidupan, dan protein.

 

DNA (Deoxyribonucleic Acid/Asam Deoksiribonukleat), yang terletak pada inti sel mengandung kode-kode yang membawa informasi dari semua organ dan karakteristik tubuh. Kode ini sedemikian kompleks sehingga para ilmuwan hanya dapat menerjemahkannya secara terbatas baru pada tahun 1940-an. DNA, yang berisi semua informasi tentang makhluk hidup pemiliknya, juga dapat berkembang biak sendiri. Bagaimana molekul yang terbentuk melalui perakitan dari atom-atom dapat berisi informasi dan bagaimana ia memperbanyak jumlahnya dengan menduplikat diri sendiri, masih merupakan salah satu pertanyaan yang tidak terjawab.

Protein adalah bahan pembangun makhluk hidup dan mereka memainkan peran kunci dalam banyak fungsi penting organisme. Misalnya, hemoglobin mengirim oksigen ke seluruh tubuh kita, antibodi menjinakkan mikroba yang memasuki tubuh kita, dan enzim membantu kita mencerna makanan yang kita makan dan mengubahnya menjadi energi.

Rumus pada DNA kita memungkinkan pembentukan 50.000 macam protein. Jelas, protein sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup dan ketiadaan satu protein saja, mustahil makhluk hidup itu bisa hidup. Secara ilmiah mustahil bagi DNA dan protein, yang masing-masing merupakan molekul besar, untuk terbentuk begitu saja secara kebetulan.


Molekul DNA yang mengandung informasi lengkap tentang sel-sel hidup dalam sistem pengkodean sempurna, memiliki struktur yang sangat kompleks. Struktur molekul tanpa cacat ini menggugurkan pernyataan evolusionis bahwa ia terbentuk secara kebetulan.

DNA adalah serangkaian nukleotida yang tersusun dalam urutan terentu. Protein adalah serangkaian asam amino yang tersusun lagi-lagi dalam urutan tertentu. Sebelumnya, secara matematika tidak mungkin baik untuk molekul DNA maupun molekul protein, yang terdiri dari ribuan jenis, untuk memilih secara kebetulan urutan yang diperlukan untuk kehidupan. Perhitungan probabilitas menunjukkan bahwa molekul protein yang paling sederhana sekalipun berpeluang nol untuk dapat mencapai urutan yang benar. (Untuk informasi lebih detail, baca buku Keruntuhan Teori Evolusi oleh Harun Yahya). Di samping ketidakmungkinan matematis ini, juga ada hambatan kimiawi untuk pembentukan molekul ini secara kebetulan. Jika hubungan antara DNA dan protein merupakan fungsi waktu, peluang dan proses alami, maka harus ada semacam kecenderungan kimiawi pada DNA dan protein untuk bereaksi, seperti asam dan basa yang mempunyai kecenderungan kuat untuk bereaksi. Dalam hal ini, jika 'peluang' benar-benar berperan, asam-gula, asam aminefosforat, dan seluruh tuan rumah (host) dari reaksi-reaksi kimia alami lainnya akan terjadi di antara fragmen-fragmen DNA dan protein manapun, dan makhluk hidup yang kita lihat sekarang tidak akan terbentuk.

Apakah kecenderungan alami fragmen-fragmen DNA dan protein untuk bereaksi secara kimia ini lantas membuat waktu, peluang, dan hukum kimia pada akhirnya akan menghasilkan kehidupan dari campuran molekul-molekul ini? Tidak. Bahkan sebaliknya. Masalahnya adalah bahwa semua reaksi kimia alami ini adalah reaksi yang salah selama ini mengenai sistem kehidupan. Jika diserahkan pada waktu, peluang, dan kecenderungan kimiawi mereka sendiri, DNA dan protein akan bereaksi sedemikian rupa sehingga menghancurkan sistem kehidupan dan akan menghambat perkembangan kehidupan.

Sudah jelas, sama sekali mustahil bagi DNA dan protein, yang sama sekali tidak dapat terbentuk secara acak, dibiarkan tak terkedali untuk membentuk kehidupan mengikuti formasi mereka sendiri. Jean Guitto, filsuf kontemporer, menegaskan ketidakmungkinan ini dalam bukunya yang berjudul Dieu et la Science (Tuhan dan Ilmu Pengetahuan), dengan menyatakan bahwa kehidupan tidak terbentuk secara kebetulan:

"Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al Hadiid, 57: 1-2)

Mengikuti 'kebetulan' yang manakah atom-atom tertentu saling mendekat untuk membentuk molekul pertama dari asam amino? Sekali lagi, melalui kebetulan yang mana molekul-molekul ini bergabung untuk membentuk struktur kompleks yang disebut DNA? Saya mengajukan pertanyaan sederhana ini seperti ahli biologi, Francois Jacob bertanya: Siapa yang mempersiapkan rencana agar molekul DNA pertama memberikan pesan pertama yang memicu kelahiran sel hidup pertama?

Jika orang puas dengan asumsi yang melibatkan faktor kebetulan, pertanyaan-pertanyaan ini - dan banyak lagi lainnya - tidak akan pernah terjawab; Inilah sebabnya, selama beberapa tahun terakhir, para ahli biologi mulai mengubah pandangannya. Peneliti-peneliti ternama tidak puas dengan menceritakan kembali hukum Darwin tanpa berpikir, dari waktu ke waktu; mereka mengajukan teori baru yang mengejutkan. Teori-teori ini berdasarkan pada gagasan bahwa ada Zat Pengatur yang jelas lebih superior daripada materi terlibat dalam proses ini. 

Seperti yang dikatakan Jean Guitton, sains telah mencapai suatu titik, berkat penelitian dan penemuan-penemuan ilmiah di abad ke-20, sehingga secara ilmiah telah terbukti bahwa teori evolusi Darwin tidak berlaku. Ahli biologi Amerika, Michael Behe, menyampaikan hal ini dalam bukunya yang terkenal, Darwin's Black Box:

“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).”
(QS. An-Nahl, 16: 49-50)

Sains telah mengalami kemajuan luar biasa dalam memahami bagaimana kimia kehidupan bekerja, tetapi keanggunan dan kerumitan sistem biologi pada tingkat molekul telah melumpuhkan usaha-usaha sains untuk menjelaskan asal usul manusia. Jangankan kemajuan, usaha untuk menjelaskan asal usul sistem biomolekular yang spesifik dan kompleks saja nyaris tidak ada. Banyak ilmuwan berpura-pura menyatakan bahwa penjelasan sudah di tangan, atau akan ada cepat atau lambat, tetapi tidak ada dukungan untuk pernyataan ini dalam literatur ilmiah profesional. Lagipula, ada alasan-alasan yang memaksa - berdasarkan struktur sistem itu sendiri - kita berpikir bahwa penjelasan Darwin untuk mekanisme kehidupan selamanya terbukti tidak masuk akal.

Seperti halnya seluruh alam semesta diciptakan dari sesuatu yang tidak ada, begitu pula makhluk hidup. Tidak ada yang dapat muncul dari ketiadaan secara kebetulan, demikian pula, zat mati tidak dapat bergabung secara kebetulan untuk membentuk makhluk hidup. Hanya Allah, pemilik kekuatan, kebijakan, dan ilmu pengetahuan tak terhingga, yang memiliki kekuatan untuk melakukan semua ini:

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayan di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al A'raaf, 7: 54)

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH