TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Showing posts with label PARIWISATA WERA DLL. Show all posts
Showing posts with label PARIWISATA WERA DLL. Show all posts

Sunday, 1 January 2023

OI MORO BEACH, Spot Wisata Pantai Dengan Bebatuan Sepanjang Bibir Pantai

 

Bagi kalian yang ingin datang ke Wera menikmati spot pantai dgn hamparan bebatuan, jangan lupa masukkan Pantai Oi Moro ini dalam list perjalanan kalian. Pantai yang terletak sebelah kiri dari Jln Lintas Wera-Sape ini berada tepat di dusun Radu WBT ( wera bagian timur J )

 

Dibandingkan pantai lain di Wera yang memiliki pasir, di pantai ini lebih banyak  terdapat bebatuan bulat berukuran kecil dan sedang yang terhampar sepanjang garis pantai sejauh mata memandang.

 



Pada bagian kiri pantai Oi Moro terdapat tebing setinggi kurang lebih 2 meter yang unik dijadikan spot untuk berfoto.

 


Jangan lupa siapkan bekal yang cukup untuk datang ke salah satu pantai yang ada di Kecamatan Wera ini karena lokasinya cukup jauh dari Ibukota Kecamatan. Akan lebih berkesan jika bekal yang anda bawa dimasak langsung di lokasi pantai, seperti memanggang ayam ataupun ikan. (seperti video diatas)




 

Tuesday, 13 December 2022

Pantai Sepanjang 25 km yang Indah di Kotawaringin Timur - Pantai Satiruk



Untuk anda yang suka berpetualang dan menjelajah tempat baru, pasti akan menyukai perjalanan kali ini. Saya akan mengajak anda menuju ke sebuah Pantai. Pantai ini sangat terkenal di negara +62 dan dapat ditempuh dengan dua alternatif transportasi.

 

Pertama, untuk yang suka trabas dengan Motor Trail, melewati medan tempuh ini sangat mengesankan, menantang, menyenangkan, fantastis, bombastis wow wow uuulaaalaaa 😁😁😁


 

Menaklukan perjalanan darat yang terkenal kesulitan medannya karena infrastruktur jalan yang masih seperti lorong setapak dan kondisi jalan masih ada yang hanya tanah polos dan sebagian berbatu belah dan kini sudah banyak yang berlobang-lobang besar. Juga melewati daerah rantauan (jalan tidak ada rumah2 penduduk alias hutan dan kebun2 kelapa warga). Karena luasnya wilayah sehingga tak ada penduduk yang berpenghuni disekitarnya. Jalan yang dilalui sedikit menyempit karena ditumbuhi rumput-rumput liar yang menutup jalan sekitarnya.

 

Apalagi kalau terjadi musim penghujan kondisi jalan akan sulit dilalui dan penuh tantangan. Perjalanan menggunakan motor trail terbilang banyak tantangannya. Tapi kalau di lalui serta dinikmati sangat menyenangkan membahagiakan.


Waktu tempuh dengan jarak sekitar 45 Kilometer dari Ibukota Kecamatan hingga sampai ke pantai ini kurang lebih memerlukan waktu 2 jam perjalanan.

 

Beberapa waktu sebelum covid19 melanda Indonesia, sudah pernah ada komunitas pecinta olahraga sepeda yang mampu mencapai Pantai ini dengan kendaraan roda dua bertenaga manualnya tersebut. Dan bermalam di tepi pantai tersebut.

 

Saat ini pantai tersebut mulai dikenal wisatawan, meski pengunjungnya belum begitu banyak. Karena terkendala akses menuju lokasi yang masih terbatas.

 

Kedua, menempuh perjalanan sungai menggunakan klotok/taxy air/speed boat dimulai dari dermaga Samuda maupun Bapinang dengan menyusuri Sungai Mentaya. Sepanjang perjalanan, kita akan menemukan pemandangan yang alami dan khas kehidupan tepi sungai. seperti orang memancing, jala ikan, dll. 

 

Semakin mendekati Desa yang dituju ini, panorama alamnya semakin indah dan asri. Hutan mangrove (bakau) turut mewarnai keasrian tepi sungai, jika hutan mangrove terlihat luas dan lebat artinya tujuan kita sudah dekat. Ketika melewati muara sungainya, jika air sedang surut maka kita akan melihat berbagai macam jenis burung yang sedang mencari makan di muara sungai, jika sedang musimnya maka kita akan melihat aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang putih) di muara sungai tersebut, dan ketika melewati sungainya sesekali kita akan melihat hewan yang di lindungi bergelantungan di pohon-pohon bakau. Primata berhidung panjang ini habitat aslinya di rawa-rawa, hutan pantai dan hutan bakau. Bekantan (Nasalis Larvatus) itulah nama makhluk hidup ini, biasanya hidup berkelompok dengan jumlah 10-30 ekor.

aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang)

  

aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang)

 

Setelah puas dengan pemandangan sungai, ketika sampai di desa ini kita akan disuguhi keindahan alam Pantai yang begitu mengagumkan. Keindahan alamnya benar-benar mampu memberikan penyegaran yang membuat kita sejenak bisa melupakan masalah dan rutinitas sehari-sehari.

 

Pantai ini berada di Desa Satiruk yang terletak di wilayah Selatan Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia... Pantai Satiruk namanya, diambil dari nama desanya, yakni Desa Satiruk. Desa terujung di Kecamatan Pulau Hanaut yang langsung menghadap Laut Jawa. Karena berbatasan langsung dengan laut jawa, desa Satiruk tentu saja mempunyai pantai yang indah. Di tempat ini tersaji pemandangan alam yang membuat kita semakin bersyukur dengan nikmat Tuhan.

 

Tidak hanya keindahan pantainya, Pantai Satiruk juga masih memiliki hutan bakau dan mangrove yang masih alami yang merupakan habitat berbagai jenis burung. Pengunjung bisa dengan mudah mendapati sekawanan burung bangau, camar dan jenis burung lainnya sedang asyik mencari makan di pantai atau terbang bergerombol di sekitar rimbun pepohonan.

 

Hamparan pasir putih sepanjang sekitar 25 kilometer, langsung memanjakan mata para pengunjung yang menginjakkan kaki di pantai ini. Pantainya bersih dan cukup aman untuk dijadikan tempat bermain air. Pantai ini juga masih aman dari hantaman abrasi, sehingga keindahan pantainya masih terjaga.


Keindahan Pantai Satiruk kini mulai banyak dilirik wisatawan yang mencari tujuan wisata baru. Pantai Satiruk dapat menambah pilihan wisata pantai di Kotawaringin Timur selain wisata patai Ujung Pandaran yang telah terlebih dahulu terkenal di Kabupaten Kotawaringin Timur.

 

Untuk mencapai Pantai Satiruk, dari pusat Kota Sampit kita harus menempuh perjalanan darat sekitar 50 menit menuju dermaga Pasar Umar Hasyim Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 jam menyusuri sungai mentaya menggunakan kelotok atau speed boat menuju Desa Satiruk. Namun jika kita ingin merasakan sensasi jalanan Kecamatan Pulau Hanaut menggunakan Motor Trail, cukup nyebrang saja dengan motor Trailnya menggunakan klotok penyebrangan motor selama 5 menit dari Dermaga Samuda ke wilayah seberang (Bapinang) kemudian melanjutkan perjalanan Darat melewati beberapa desa hingga sampai ke Desa Satiruk.

 






Rasa lelah terobati kala sampai ke pesisir pantai Satiruk sambil menikmati panorama alam dan keindahan pantainya. Banyak burung-burung laut terbang dan singgah dipasir pantai mencari makan. Dihembus dengan sepoi-sepoi angin laut dan debur suara ombak yang bersahutan menambah suasana rileks dan menenangkan.

 

 

Eeiitttsss.., Oia di Desa Satiruk juga terdapat pantai lainnya yang juga sangat bagus yakni Pantai Cemeti yang terletak di Dusun Cemeti, namun lokasinya hanya bisa diakses menggunakan transportasi sungai... Tentang pantai Cemeti selengkapnya disini : Pantai CEMETI

 

By: Sekdes Satiruk

 

Saturday, 30 October 2021

Pantai Tersunyi di Kotawaringin Timur - Pantai Cemeti #Satiruk

Pertama kali menginjakkan kaki di Pantai Cemeti ; waktu jadi KPPS Pilkada 2017

Kalau sudah menginjakan kaki di Satiruk, menikmati keindahan alam sungai Satiruk juga pantainya. Belum afdol kalau tidak sampai ke dusun Cemeti. Disini hutan dan pantainya lebih indah nan asri lagi. Dan bibir pantainnya yang tak kalah panjang dengan pantai satiruk..

Pantai dan alamnya sungguh alami. Sangat pas untuk melepas lelah, melepas penat, dari hiruk pikuk perkotaan. Sangat rekomended untuk yang suka kesunyian, melihat secara langsung keindahan pantai yang masih orisinil, menikmati semilir angin dibawah rerimbun pepohonan dan melepaskan pandangan ke laut lepas. Suasana hening dan sunyi dari hiruk-pikuk aktivitas manusia, hanya terdengar deburan ombak yang diselingi kicauan burung bersahutan membuat kita semakin rileks berada di tempat ini.

Bagaimana tidak sunyi, dusun Cemeti yang merupakan bagian dari wilayah desa Satiruk ini penduduknya saja tidak sampai 50 orang. Jumlah KK saja hanya 16 KK, tidak ada listrik, apalagi motor mobil dll 😀 Sunyi dah pokoknya 😀

Rumah-rumah penduduk dusun Cemeti

 

Dari Desa Satiruk, Dusun Cemeti hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi laut/sungai, dengan menyusuri muara sungai mentaya yang berhadapan dengan laut lepas dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Untuk anda yang belum pernah ke pantai Cemeti, sebaiknya berangkat dengan perangkat desa atau warga yang sudah mengenal dan paham medan juang tempat ini, karena gelombang ke arah sana mulai aduhai 😀 😀

 

Perjalanan menuju Cemeti ; waktu Pemilu 2019

 

at Pantai Cemeti ; waktu jadi Panwaslu 2019


Kehidupan flora dan fauna yang berada dikawasan pantai Cemeti sangat beragam dan masih terjaga kelestariannya. Salah satunya species satwa liar yakni berbagai macam jenis-jenis burung, didaratannya juga ada jenis satwa bakantan, monyet dan lainnya. Disamping itu, di sekitar kawasan pantai, terkadang muncul pasies didalam air laut seperti Blankas (kepiting tapal kuda) dan penyu berwarna hijau yang sewaktu-waktu datang menetaskan telurnya.

 


@Blankas (kepiting tapal kuda)

 

Dari keindahan alamnya yang masih perawan itu membuat kehidupan satwa liar betah didalamnya, begitu juga suara burung-burung yang hinggap didahan ranting-ranting pohon mangrove sekitarnya berkicauan.

Burung-burung yang berhamburan ketika kelotok melewati muara sungai Cemeti

 

Bahkan sebelum covid19 melanda Dunia, dusun Cemeti pernah dikunjungi wisatawan asing yang tertarik mengamati dan melihat satwa liar yang ada di hutan dan pantai cemeti. Mereka yang berkunjung dari berbagai negara sekalian menikmati keasrian indahnya pantai dengan sepoi-sepoi angin laut dan dibarengi suara ombak yang bersahutan. Komunitas pemerhati burung-burung dunia ini berasal dari warga negara, Inggris, Belgia dan Brazil.

 

Potensi pariwisata Kotawaringin Timur tidak kalah indah dibanding daerah lain. Kini tinggal pengelolaannya yang harus lebih serius dan tepat sehingga membawa dampak besar terhadap pariwisata dan perekonomian

 

Dengan mengembangkan wisata mangrove dan pantai cemeti sebagai tujuan wisata, manfaat yang diharapkan adalah adanya dampak secara nyata dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disini.

Hamparan Pasir yang luas di Pantai Cemeti menjadi keindahan tersendiri untuk Pantai ini, dan yang tak kalah pentiang ialah bersih tanpa ada sampah-sampah yang mencemari Pantai ini.

Pantai Cemeti

Dusun Cemeti

Desa Satiruk

Kecamatan Pulau Hanaut

Kabupaten Kotawangin Timur

Kalimantan Tengah

 


By: Sekdes Satiruk



ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH