TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Saturday 30 October 2021

Pantai Tersunyi di Kotawaringin Timur - Pantai Cemeti #Satiruk

Pertama kali menginjakkan kaki di Pantai Cemeti ; waktu jadi KPPS Pilkada 2017

Kalau sudah menginjakan kaki di Satiruk, menikmati keindahan alam sungai Satiruk juga pantainya. Belum afdol kalau tidak sampai ke dusun Cemeti. Disini hutan dan pantainya lebih indah nan asri lagi. Dan bibir pantainnya yang tak kalah panjang dengan pantai satiruk..

Pantai dan alamnya sungguh alami. Sangat pas untuk melepas lelah, melepas penat, dari hiruk pikuk perkotaan. Sangat rekomended untuk yang suka kesunyian, melihat secara langsung keindahan pantai yang masih orisinil, menikmati semilir angin dibawah rerimbun pepohonan dan melepaskan pandangan ke laut lepas. Suasana hening dan sunyi dari hiruk-pikuk aktivitas manusia, hanya terdengar deburan ombak yang diselingi kicauan burung bersahutan membuat kita semakin rileks berada di tempat ini.

Bagaimana tidak sunyi, dusun Cemeti yang merupakan bagian dari wilayah desa Satiruk ini penduduknya saja tidak sampai 50 orang. Jumlah KK saja hanya 16 KK, tidak ada listrik, apalagi motor mobil dll 😀 Sunyi dah pokoknya 😀

Rumah-rumah penduduk dusun Cemeti

 

Dari Desa Satiruk, Dusun Cemeti hanya dapat ditempuh menggunakan transportasi laut/sungai, dengan menyusuri muara sungai mentaya yang berhadapan dengan laut lepas dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Untuk anda yang belum pernah ke pantai Cemeti, sebaiknya berangkat dengan perangkat desa atau warga yang sudah mengenal dan paham medan juang tempat ini, karena gelombang ke arah sana mulai aduhai 😀 😀

 

Perjalanan menuju Cemeti ; waktu Pemilu 2019

 

at Pantai Cemeti ; waktu jadi Panwaslu 2019


Kehidupan flora dan fauna yang berada dikawasan pantai Cemeti sangat beragam dan masih terjaga kelestariannya. Salah satunya species satwa liar yakni berbagai macam jenis-jenis burung, didaratannya juga ada jenis satwa bakantan, monyet dan lainnya. Disamping itu, di sekitar kawasan pantai, terkadang muncul pasies didalam air laut seperti Blankas (kepiting tapal kuda) dan penyu berwarna hijau yang sewaktu-waktu datang menetaskan telurnya.

 


@Blankas (kepiting tapal kuda)

 

Dari keindahan alamnya yang masih perawan itu membuat kehidupan satwa liar betah didalamnya, begitu juga suara burung-burung yang hinggap didahan ranting-ranting pohon mangrove sekitarnya berkicauan.

Burung-burung yang berhamburan ketika kelotok melewati muara sungai Cemeti

 

Bahkan sebelum covid19 melanda Dunia, dusun Cemeti pernah dikunjungi wisatawan asing yang tertarik mengamati dan melihat satwa liar yang ada di hutan dan pantai cemeti. Mereka yang berkunjung dari berbagai negara sekalian menikmati keasrian indahnya pantai dengan sepoi-sepoi angin laut dan dibarengi suara ombak yang bersahutan. Komunitas pemerhati burung-burung dunia ini berasal dari warga negara, Inggris, Belgia dan Brazil.

 

Potensi pariwisata Kotawaringin Timur tidak kalah indah dibanding daerah lain. Kini tinggal pengelolaannya yang harus lebih serius dan tepat sehingga membawa dampak besar terhadap pariwisata dan perekonomian

 

Dengan mengembangkan wisata mangrove dan pantai cemeti sebagai tujuan wisata, manfaat yang diharapkan adalah adanya dampak secara nyata dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat disini.

Hamparan Pasir yang luas di Pantai Cemeti menjadi keindahan tersendiri untuk Pantai ini, dan yang tak kalah pentiang ialah bersih tanpa ada sampah-sampah yang mencemari Pantai ini.

Pantai Cemeti

Dusun Cemeti

Desa Satiruk

Kecamatan Pulau Hanaut

Kabupaten Kotawangin Timur

Kalimantan Tengah

 


By: Sekdes Satiruk



No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH