Untuk anda yang suka berpetualang dan menjelajah tempat baru, pasti akan menyukai perjalanan kali ini. Saya akan mengajak anda menuju ke sebuah Pantai. Pantai ini sangat terkenal di negara +62 dan dapat ditempuh dengan dua alternatif transportasi.
Pertama, untuk yang suka trabas dengan Motor Trail, melewati medan tempuh ini sangat mengesankan, menantang, menyenangkan, fantastis, bombastis wow wow uuulaaalaaa 😁😁😁
Menaklukan perjalanan darat yang terkenal kesulitan medannya karena infrastruktur jalan yang masih seperti lorong setapak dan kondisi jalan masih ada yang hanya tanah polos dan sebagian berbatu belah dan kini sudah banyak yang berlobang-lobang besar. Juga melewati daerah rantauan (jalan tidak ada rumah2 penduduk alias hutan dan kebun2 kelapa warga). Karena luasnya wilayah sehingga tak ada penduduk yang berpenghuni disekitarnya. Jalan yang dilalui sedikit menyempit karena ditumbuhi rumput-rumput liar yang menutup jalan sekitarnya.
Apalagi kalau terjadi musim penghujan kondisi jalan akan sulit dilalui dan penuh tantangan. Perjalanan menggunakan motor trail terbilang banyak tantangannya. Tapi kalau di lalui serta dinikmati sangat menyenangkan membahagiakan.
Waktu tempuh dengan jarak sekitar 45 Kilometer dari Ibukota Kecamatan hingga sampai ke pantai ini kurang lebih memerlukan waktu 2 jam perjalanan.
Beberapa waktu sebelum covid19 melanda Indonesia, sudah pernah ada komunitas pecinta olahraga sepeda yang mampu mencapai Pantai ini dengan kendaraan roda dua bertenaga manualnya tersebut. Dan bermalam di tepi pantai tersebut.
Saat ini pantai tersebut mulai dikenal wisatawan, meski pengunjungnya belum begitu banyak. Karena terkendala akses menuju lokasi yang masih terbatas.
Kedua, menempuh perjalanan sungai menggunakan klotok/taxy air/speed boat dimulai dari dermaga Samuda maupun Bapinang dengan menyusuri Sungai Mentaya. Sepanjang perjalanan, kita akan menemukan pemandangan yang alami dan khas kehidupan tepi sungai. seperti orang memancing, jala ikan, dll.
Semakin mendekati Desa yang dituju ini, panorama alamnya semakin indah dan asri. Hutan mangrove (bakau) turut mewarnai keasrian tepi sungai, jika hutan mangrove terlihat luas dan lebat artinya tujuan kita sudah dekat. Ketika melewati muara sungainya, jika air sedang surut maka kita akan melihat berbagai macam jenis burung yang sedang mencari makan di muara sungai, jika sedang musimnya maka kita akan melihat aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang putih) di muara sungai tersebut, dan ketika melewati sungainya sesekali kita akan melihat hewan yang di lindungi bergelantungan di pohon-pohon bakau. Primata berhidung panjang ini habitat aslinya di rawa-rawa, hutan pantai dan hutan bakau. Bekantan (Nasalis Larvatus) itulah nama makhluk hidup ini, biasanya hidup berkelompok dengan jumlah 10-30 ekor.
aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang) |
aktivitas warga yang sedang mencari lokan (kerang) |
Setelah puas dengan pemandangan sungai, ketika sampai di desa ini kita akan disuguhi keindahan alam Pantai yang begitu mengagumkan. Keindahan alamnya benar-benar mampu memberikan penyegaran yang membuat kita sejenak bisa melupakan masalah dan rutinitas sehari-sehari.
Pantai ini berada di Desa Satiruk yang terletak di wilayah Selatan Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia... Pantai Satiruk namanya, diambil dari nama desanya, yakni Desa Satiruk. Desa terujung di Kecamatan Pulau Hanaut yang langsung menghadap Laut Jawa. Karena berbatasan langsung dengan laut jawa, desa Satiruk tentu saja mempunyai pantai yang indah. Di tempat ini tersaji pemandangan alam yang membuat kita semakin bersyukur dengan nikmat Tuhan.
Tidak hanya keindahan pantainya, Pantai Satiruk juga masih memiliki hutan bakau dan mangrove yang masih alami yang merupakan habitat berbagai jenis burung. Pengunjung bisa dengan mudah mendapati sekawanan burung bangau, camar dan jenis burung lainnya sedang asyik mencari makan di pantai atau terbang bergerombol di sekitar rimbun pepohonan.
Hamparan pasir putih sepanjang sekitar 25 kilometer, langsung memanjakan mata para pengunjung yang menginjakkan kaki di pantai ini. Pantainya bersih dan cukup aman untuk dijadikan tempat bermain air. Pantai ini juga masih aman dari hantaman abrasi, sehingga keindahan pantainya masih terjaga.
Keindahan Pantai Satiruk kini mulai banyak dilirik wisatawan yang mencari tujuan wisata baru. Pantai Satiruk dapat menambah pilihan wisata pantai di Kotawaringin Timur selain wisata patai Ujung Pandaran yang telah terlebih dahulu terkenal di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Untuk mencapai Pantai Satiruk, dari pusat Kota Sampit kita harus menempuh perjalanan darat sekitar 50 menit menuju dermaga Pasar Umar Hasyim Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 jam menyusuri sungai mentaya menggunakan kelotok atau speed boat menuju Desa Satiruk. Namun jika kita ingin merasakan sensasi jalanan Kecamatan Pulau Hanaut menggunakan Motor Trail, cukup nyebrang saja dengan motor Trailnya menggunakan klotok penyebrangan motor selama 5 menit dari Dermaga Samuda ke wilayah seberang (Bapinang) kemudian melanjutkan perjalanan Darat melewati beberapa desa hingga sampai ke Desa Satiruk.
Rasa lelah terobati kala sampai ke pesisir pantai Satiruk sambil menikmati panorama alam dan keindahan pantainya. Banyak burung-burung laut terbang dan singgah dipasir pantai mencari makan. Dihembus dengan sepoi-sepoi angin laut dan debur suara ombak yang bersahutan menambah suasana rileks dan menenangkan.
Eeiitttsss.., Oia di Desa Satiruk juga terdapat pantai lainnya yang juga sangat bagus yakni Pantai Cemeti yang terletak di Dusun Cemeti, namun lokasinya hanya bisa diakses menggunakan transportasi sungai... Tentang pantai Cemeti selengkapnya disini : Pantai CEMETI
By: Sekdes Satiruk
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda disini