TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Monday, 12 December 2022

Pengertian Arus Listrik DC (searah) dan Arus Listrik AC (bolak balik)

 Arus listrik merupakan sebuah aliran listrik yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.

Penyebab dari terjadinya arus listrik ini adalah karena adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik.
Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut.

 

Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah.

 

Berdasarkan arah alirannya, secara umum arus listrik dibagi menjadi 2 yaitu Arus Listrik DC (Direct Current) dan Listrik Arus AC (Alternating Current).

 

1. Arus Listrik DC (Direct Current)

 

Arus Listrik DC adalah arus listrik yang memiliki arah konstan (searah) dalam perambatannya. Arus yang sering disebut juga dengan arus lemah ini memiliki bentuk setengah gelombang saja, gelombang atas maupun bawah.

 

Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.

 

Arus Listrik DC sering kali digunakan pada rangkaian listrik yang mengarah ke elektronik seperti komputer, sound system, gadget, dan lain sebagainya. Intinya peralatan elektronik yang memenfaatkan arus lemah untuk menyuplai dayanya.

 

Sumber tegangan arus listrik DC digolongkan menjadi tiga yaitu :

a.   Sumber arus listrik primer, seperti baterai (elemen Leclanche), elemen volta, elemen Daniel, dan lain-lain, yang apabila telah tercapai keseimbangan potensial tidak dapat diisi potensial kembali karena terjadi perubahan atau kerusakan satu atau beberapa komponen di dalamnya.

b.  Sumber arus listrik sekunder, seperti accumulator (aki), elemen alkaline (energizer), dan lain-lain, yang apabila telah tercapai keseimbangan potensial dapat diisi potensial kembali dengan cara disetrum listrik.

c.   Sumber arus listrik mekanis, seperti generator, dinamo, dan stop kontak dari PLN.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaataan arus listrik DC terlihat pada peralatan seperti komputer, laptop, televisi, Lampu LED dan sebagainya.

 

Contoh pemanfaatan listrik DC :

Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.

 

Arus listrik DC juga dapat dikemas dalam bentuk Aki atau dapat disebut elemen basah. Aki tersebut dapat digunakan pada kendaraan motor dan mobil yang membutuhkan daya listrik besar, namun tegangannya kecil.

 

2. Arus Listrik AC (Alternating Current)

 

Arus Listrik AC adalah arus listrik yang memiliki arah periodik (bolak-baik) dalam perambatannya. Arus Listrik AC disebut juga arus kuat. Jenis arus ini memiliki bentuk gelombang penuh yang berjalan secara periodik. Arus ini biasanya dihasilkan oleh generator yang dapat menghasilkan listrik, namun besar dan arahnya selalu berubah setiap waktu.

Karena selalu mengalir dua arah (bolak balik), adapun sumber tegangan dari arus listrik AC antara lain arus listrik dari PLN, genset, dinamo, dan turbin angin.


Listrik arus bolak-balik (AC) merupakan arus yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah setiap saat. Nilai arus pada listrik bolak-balik selalu mengalami naik turun. Apakah Anda pernah berpikir, “Jika arus Listrik AC selalu mengalami naik turun, lalu kenapa lampu di rumah saya tidak nyala-redup-nyala-redup? Tapi kok kelihatannya nyala terus ya.”

 

Sebenarnya lampu yang ada di rumah nyala-redup-nyala-redup. Tapi itu berlangsung secara cepat, bahkan bisa dibilang sangat cepat. Karena saking cepatnya, mata kita tidak dapat menangkap fenomena tersebut. Jika kita ingat kembali standar listrik AC di Indonesia memiliki frekuensi 50 Hz.

 

Arus bolak-balik tidak memiliki polaritas, artinya tidak masalah jika phasa dan netralnya (positif dan negatif) tertukar saat menghubungkan sumber listrik AC ke peralatan listrik. Contohnya saat mencolokkan steker pada stop kontak. Tidak masalah kita bolak-balikkan posisi memasang steker tersebut. Berbeda dengan listrik DC yang memiliki polaritas. Sehingga positif dan negatifnya tidak boleh tertukar. Pada listrik DC dikenal istilah positif dan negatif untuk menunjukkan polaritasnya.

 

Contoh pemanfaatan listrik AC :

Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker).

Meskipun demikian tak semua barang yang anda lihat menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. Laptopmenggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptopakan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptopanda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

 

Pada listrik AC dikenal juga istilah phase dan netral. Phase menujukkan positif yang dilambangkan dengan huruf L (line) sedangkan netral menunjukkan negatif yang dilambangkan dengan huruf N (netral).

Demikian penjelasan mengenai listrik arus bolak-balik (AC). 

 

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH