Pengertian Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya, rangkaian tersebut terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik yang ada di dalamnya bercabang-cabang. Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian besar beban listrik dihubungkan secara parallel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Rumus rangkaian paralel:
Beda potensial atau tegangan: V = V1 = V2 = ... = Vn
Kuat arus: I = I1 + I2 + ... + In
Hambatan listrik: 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + ... + 1/Rn
Sifat-sifat Rangkaian Paralel
a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
b. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.
c. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
d. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
e. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari:
1. Rangkaian Paralel Lampu Rumah
Peralatan listrik yang sering dirangkai secara paralel adalah lampu pada instalasi rumah tangga. Keuntungan merangkai lampu secara paralel adalah nyala lampu lebih terang karena hambatan total seluruh lampu menjadi kecil.
Selain itu, keuntungan lainnya adalah jika salah satu lampu rusak/mati, maka lampu yang lain bisa tetap menyala/berfungsi dengan baik.
2. Rangkaian Paralel Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas yang sering kita lihat di jalan raya dirangkai secara paralel. Tujuannya adalah agar masing-masing lampu bisa menyala secara bergantian, yaitu merah, kuning, dan hijau.
Masing-masing lampu memiliki jalur arus yang berbeda. Kontroller akan mengatur agar arus listrik mengaliri setiap jalur secara bergantian.
3. Rangkaian Paralel Resistor
Komponen lainnya yang juga sering dirangkai secara paralel adalah resistor. Dalam elektronika, resistor adalah komponen dasar yang berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.
Resistor yang disusun secara paralel maka nilai hambatannya akan semakin kecil. Resistor yang disusun secara paralel berfungsi untuk membagi arus yang mengalir.
4. Rangkaian Paralel Kapasitor
Selain resistor, komponen elektronika yang juga seringkali disusun secara paralel adalah kapasitor. Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu.
Kapasitor yang disusun secara paralel menyebabkan nilai kapasitansi pengganti semakin besar. Artinya, semakin banyak lagi muatan listrik yang bisa tersimpan.
Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel
1. Kelebihan/Keuntungan Rangkaian Paralel
a. Hambatan kecil sehingga nyala lampu lebih terang.
b. Masing-masing komponen dapat bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen lain.
c. Rangkaian paralel bila salah satu lampu atau alat listrik dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat listrik yang lain tidak ikut mati atau tetap menyala/berfungsi.
2. Kelemahan/Kekurangan/Kerugian Rangkaian Paralel
a. Biaya lebih mahal karena memerlukan banyak kabel.
b. Kurang efisien dalam menghantarkan arus listrik.
c. Rangkaian lebih rumit karena terdiri dari banyak percabangan.
Fungsi rangkaian paralel
a. Rangkaian paralel berfungsi untuk memperkecil hambatan total
b. Rangkaian seri berfungsi sebagai pembagi arus
c. Pada rangkaian seri memiliki tegangan yang sama pada masing-masing hambatan
*File lama dalam laptop zaman mahasiswa
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda disini