TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Thursday 29 December 2022

BUMI SEPERTIGA DARI UMUR LANGIT ???

Allah Swt. dalam Al-Quran sering menyebut Langit (jagad raya), kemudian disandingkan dengan Bumi sesudahnya, sepertinya Allah sedang menjelaskan kejadian penciptaankeduabenda tersebut

Urutan penyebutan kata tersebut menunjukkan urutan penciptaan alam semesta. Kenyataan langit memang tercipta lebih dahulu, baru kurang lebih Sembilan miliar tahun kemudian bumi tercipta, yang merupakan triliunan planet yang tersebar di langit.

 

Dalam ayat-ayat dibawah ini Allah AWT. Menjelaskan tahap atau masa penciptaan langit dan bumi.

 



Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enem masa, kemudian Dia berkuasa diatas arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS Al-Sajadah [32] :4)

 

 

Katakanlah :”sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat)  demikian itu adalah Rabb semesta alam. (QS Fushilat [41] : 9)

 

Dengan menghubungkan informasi di dalam dua ayat tersebut dan data sains tentang umur bumi, dapatkah kita menghasilkan sebuah analisis tentang umur bumi? Bila kita mengetahui umur bumi secara tepat, kita dapat mengetahui umur langit dengan perhitungan  matematika sederhana sebagai berikut.

 

Analogi :

Allah SWT menciptkan langit Dan bumi dalam enam masa (QS Al-Sajadah [32] :04), serta menciptakan bumi dalam dua masa (QS Fushilat [41] : 9). Berdasarkan umur meteorit tertua yang ditemukan di bumi, para ahli geologi menyatakan bahwa umur bumi adalah 4,56 x 10 9  tahun.

Perbandingan umur bumi dan langit adalah 2 : 6 = 1 : 3. Umur langit dapat kita cari dari perhitungan 4,56 x 10 9x 3 =13,68 x 109 tahun atau 4,56  x 109 : 2 = 2,28 x 109 tahun.

 

Terbukti :

Versi sains megatakan bahwa umur alam semesta sejak peristiwa big bang adalah 13,7 x 109 tahun.

 

Terdapat perbedaan sekitar 20 tahun antara perhitungan versi sains Al-Qur’an dan sains murni (Big Bang Theory). Namun. Perbedaan itu dapat ditolerir dalam perhitugan kosmologi.

 

Berdasarkan perhitungan sederhana di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa peristiwa Big Bang jelas terkait dengan kehadiran planet bumi yang tercipta kurang lebih Sembilan miliar tahun setelah ledakan dahsyat kosmik  tersebut.

 

Pertanyaannya, mengapa Allah tidak pernah menyandingkan penyebutan langit Dan matahari, langit Dan bulan, atau langit Dan galaksi? Demikian juga, mengapa didalam Al-Qur’an tidak ada surah yang bernama langit atau bumi? Padahal langit Dan bumi adalah benda kosmis yang dapat dikatakan paling penting.

 

Ternyata kata langit (as-sama’) Dan bumi (al-ardh) tersebar di dalam surah-surah yang dinamai dengan benda-benda kosmis lainnya, seperti surah as-syams (matahari), al-Qamar (bulan), an-Najm (bintang), Dan Al-buruj (galaksi).

 

Dari penjelasan diatas kita dapat memahami bahwa peristiwa Big Bang merupakan desain Allah untuk mendukung proses terbentuknya sebuah planet istimewa di antara triliunan planet lainnya dialam semesta, yaitu Planet Bumi. Artinya, semua yang ter-dapat di alam semesta tercipta hanya untuk menyambut kedatangan khalifatullah fil ardh, yaitu Adam a.s. sebagai nenek moyang makhluk Homo sapiens yang akan menjadi pemimpin di Planet Bumi. Pantaslah Allah Swt. selalu menyebut langit berdampingan dengan Bumi, mungkin karena penciptaan langit dipersiapkan untuk menghadirkan Planet Bumi. Pembuktian kebenaran akan hal tersebut telah dijabarkan dalam berbagai ayat dalam Al-Quran.

 

Kita semakin yakin bahwa Al-Quran yang berisi isyarat-isyarat ilmiah dan sesuai dengan penemuan sains modern benar-benar berasal dari Allah Yang Maha Tahu. Sebab, tidak mungkin Nabi Muhammad Saw. yang ummi dapat mengungkapkan informasi ilmiah secara tepat dan akurat. Wal-lahualam bissawab.

 

Jika kita telaah Planet Bumi secara lebih mendalam tentang bagaimana terciptanya, waktu pemunculannya, posisinya di dalam tata surya, dan keseimbangan semua unsur pendukung kehidupan di dalamnya, niscaya kita akan semakin yakin akan keberadaan Sang Pencipta Yang Maha Besar, Allah Swt.

 

*Sains Dalam Perspektif Al Qur'an

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH