TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday, 14 December 2022

Berbagai Macam Jenis Alat Ukur Listrik Berdasarkan Besaran yang diUkur


1.  Jenis alat ukur listrik berdasarkan tampilan hasil pengukuran

a.   Alat Ukur Analog

Alat ukur analog adalah alat ukur listrik yang hasil pengukurannya ditampilkan melalui media jarum yang menunjukkan angka hasil pengukuran. Hasil pengukuran tidak langsung keluar tetapi harus dihitung manual karena terdapat skala yang menjadi salah satu faktor hasil pengukuran yang benar.

 

Rumus:

Pengukuran hambatan: (HP = BU x PJ)

Pengukuran arus & tegangan: (HP = BU/S x PJ)

Keterangan: 

HP = Hasil Pengukuran;

BU = Batas Ukur;

S = Skala;

PJ = Penunjukkan Jarum.

 

b.   Alat Ukur Digital

Alat ukur digital adalah alat ukur listrik yang hasil pengukurannya ditampilkan melalui media layar LCD (Liquid Crystal Display). Berbeda dengan alat ukur analog, hasil pengukuran pada alat ukur digital akan langsung muncul berupa angka. Sehingga tidak perlu dihitung manual lagi.

 

Keunggulan Alat Ukur Digital Dibandingkan Analog

1)  Mudah dalam pembacaan

2)  Menghindari kesalahan paralaks

3)  Respon cepat

4)  Fasilitas penyimpanan hasil pengukuran

 

2.  Jenis alat ukur listrik berdasarkan besaran yang diukur

a.   Amperemeter

Amperemeter berfungsi untuk mengukur besar arus listrik (A) yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, amperemeter harus dipasang seri pada sebuah beban. Mengapa begitu? Karena pada dasarnya, jika sebuah resistor (dalam hal ini resistor pada amperemeter) dipasang paralel maka nilai resistansinya akan kecil dan arusnya akan besar, sehingga arus yang masuk ke amperemeter akan merusak amperemeter tersebut. Jika dipasang seri, maka resistansi resistor akan sesuai dengan spesifikasinya sehingga dapat menghambat arus yang masuk pada amperemeter dan mencegah kerusakan amperemeter.

 

b.   Voltmeter

Voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan (V) listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Dalam menggunakannya, voltmeter harus dipasang secara seri.

 

c.   Ohmmeter

Ohmmeter berfungsi untuk mengukur besar hambatan listrik (R). Namun, biasanya digunakan untuk mengetahui terhubung tidaknya antara dua titik pada sebuah penghantar atau rangkaian listrik. Sehingga dapat diketahui titik yang putus.

 

d.  Wattmeter

Wattmeter berfungsi untuk mengukur besarnya daya pada peralatan listrik. sehingga dapat menentukan peralatan listrik Hal ini berhubungan dengan tagihan listrik. Alat ini digunakan dengan menghitung sendiri yaitu dengan rumus.


P = V.I

 

Sehingga hanya perlu mengetahui berapa tegangan dan arus dari peralatan listrik. Kemudian kita tinggal kalikan.

 

e.   Megaohmmeter (Megger)

Di dunia kelistrikan, umumnya megaohmmeter dikenal sebagai megger karena megger sendiri merupakan merk megaohmmeter yang banyak dikenal dan digunakan. Sehingga orang-orang lebih sering menyebutnya megger.

Megger merupakan alat ukur untuk mengetahui besar nilai tahanan isolasi pada suatu rangkaian/peralatan listrik. Tahanan isolasi sendiri berfungsi untuk mengamankan arus bocor yang mungkin terjadi pada suatu rangkaian/peralatan listrik sehingga tidak membahayakan bagi manusia.

Megger ini sering digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain pada ;

(1). Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.

(2). Kabel tegangan tinggi dan rendah.

(3). Transformator.

(4). Kumparan pada motor 3 phase.

 

f.    Kwh Meter (Kilowatt hour meter)

Kwh meter adalah alat ukur milik PLN yang berfungsi untuk menghitung besarnya energi listrik yang digunakan oleh konsumen. Selain itu, alat ini berfungsi sebagai pembatas daya listrik karena terdapat MCB (Miniature Circuit Breaker) yang membatasi arus listrik yang masuk ke instalasi rumah.

Alat ukur ini banyak dijumpai di rumah-rumah penduduk. Kwh meter menggunakan semacam piringan yang terbuat dari aluminium. Piringan aluminium tersebut bekerja menggunakan prinsip induksi magnet, di mana medan magnet menggerakkan piringan.

Satuan yang digunakan adalah kilo Watt/jam (kWh). Semakin besar penggunaan daya listrik maka putaran piringan akan semakin cepat sehingga tagihan listrik juga akan besar.

 

g.   Oscilloscope (Osiloskop)

Osiloskop merupakan alat ukur yang berfungsi menampilkan sinyal listrik ke dalam bentuk grafik gelombang yang ditampilkan melalui media layar. Grafik yang ditampilkan dapat dipelajari atau diteliti lebih lanjut.

Osioloskop terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah katode (electrode negative) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut dengan Electrone Gun. Elektron-elektron disebut pancaran sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.

 

Selain alat ukur di atas ada jenis alat ukur lain yaitu :

a.   Multimeter (Avometer)

Multimeter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan. Multimeter bisa dibilang gabungan antara amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Namun, ada jenis multimeter yang dilengkapi dengan pengukur kapasitansi pada kapasitor, pengukur dioda, dan pengukur transistor. Multimeter memiliki 2 jenis yaitu multimeter analog dan digital.

 

b.   Tang Ampere (Clamp Meter)

Tang ampere adalah alat ukur yang fungsinya sama dengan multimeter. Kelebihan dari tang ampere ini lebih mudah dalam mengukur arus listrik karena hanya perlu membuka capit tangnya kemudian memasukkan kabel yang ingin diukur lalu lepas pengungkitnya. Maka angka hasil pengukuran akan keluar. Saya pribadi, lebih memilih tang ampere ini dibanding alat ukur lainnya karena lebih mudah dan praktis.

 

*file lama dalam laptop zaman mahasiswa

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH