Salah satu keindahan Wera adalah karena pegunungannya, ada doro (gunung) Sangiang, doro Huni, doro Cumpu, dll.
Di wera bagian Utara ada satu pegunungan yang cukup terkenal di seantero Bima :) bahkan Indonesia :)
Gunung tersebut masuk ke dalam wilayah administratif desa Sangiang. Desa Sangiang sendiri merupakan salah satu desa yang terletak di pesisir pantai wera bagian Utara.
Jalan-jalan ke desa sangiang pandangan kita tentu akan tertuju pada sebuah gunung..
Kenapa gunung ??
Karena di desa sangiang kita dapat melihat langsung dari dekat gunung berapi yang berdiri kokoh di tengah lautan yang saya katakan tadi sebagai gunung terkenal di seantero Bima :) Gunung tersebut bernama doro sangia (gunung berapi Sangiang)...
Dan apabila kita ingin lebih dekat lagi atau menginjakkan kaki langsung ke gunung tsb,
bisa juga!
Bagaimana caranya??
baca terus tulisan ini
sampe abiss :) :) :)
>>>
Jika kita ingin pergi ke pulau sangiang (gunung berapi sangiang) maka untuk mencapainya kita harus menyebrang selama kira-kira kurang lebih 1 atau 2 jam perjalanan dengan menggunakan perahu sewa penduduk setempat...
Jika kita ingin pergi ke pulau sangiang (gunung berapi sangiang) maka untuk mencapainya kita harus menyebrang selama kira-kira kurang lebih 1 atau 2 jam perjalanan dengan menggunakan perahu sewa penduduk setempat...
Untuk gambaran lebih konkrit tentang gunung berapi Sangiang belum bisa saya jelaskan secara pengalaman, krn saya belum pernah ke sana soalnya :) :) :)
Jadi saya jelaskan secara teoritis saja berdasarkan sumber-sumber yang saya baca.
Gunung Api Sangiang merupakan Gunung Api Aktif sampai sekarang. Letusan terakhir adalah pada tahun 1985 yang menyebabkan hujan pasir di wilayah Bima dan sekitarnya selama seminggu. Sejak saat itu, warga yang bermukim di pulau ini direlokasi oleh Pemerintah ke Sangiang Daratan atau sekarang yang dikenal dengan nama desa sangiang). Gunung yang berada di jalur pelayaran laut Flores ini menyimpan pesona yang eksotik. Banyak kapal pesiar yang mampir mengabadikan keindahan pulau Sangiang.(http://alanmalingi.wordpress.com)
Sebagian besar di pegunungan pulau sangiang banyak ditumbuhi oleh pohon Kesambi dan Bidara. Padang Savana membentang luas pada daerah bagian selatan yang ditumbuhi oleh ilalang setinggi atas kepala dan rumput (Pashllum)...
Gunung Berapi Sangiang memang menyimpan romantika sejarah bagi sultan Bima. Di pulau inilah Jenateke/Sultan Abdul Kahir I diselamatkan oleh orang-orang Wera dari kejaran Pasukan Salisi (Kerajaan Bima pada saat itu).. Dan dari pulau inilah Sultan Bima pertama itu bertolak menuju Sulawesi Selatan untuk menyelamatkan diri dari kejaran Salisi...
Muslimin Hamzah dalam bukunya Ensiklopedia Bima halaman 187 menyebutkan bahwa dulu di pulau ini dihuni oleh penduduk asli yang mirip suku Baduy. Mereka tertutup, mandiri dan terikat adat istiadat yang ketat. Mereka dipimpin oleh Jalu atau Kepala Desa. Ia sakti sekaligus kharismatik. Namun keberadaan Jalu ini berakhir seiring dengan berakhirnya Kesultanan Bima pada tahun 1950.
Ketinggian puncak sangiang yaitu mencapai ketinggian 1949 mdpl.
Puncak Sangiang ditandai dengan batu besar yang terlihat runcing dibagian atasnya jika dilihat dari kejauhan, dengan tinggi batu kira-kira 3 meter. Asap belerang yang tertiup angin membuat kawah nampak seperti asap bongkahan es dalam freezer eskrim.(http://citaariani.wordpress.com)
Puncak Sangiang
Pulau Sangiang (gunung berapi Sangiang) adalah anugerah keindahan Tuhan yang harus disyukuri.. di jaga, tidak digunduli (dibakar) hutannya. agar kehidupan yang hidup di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dll tetap terjaga kelestariannya... Gunung berapi Sangiang merupakan aset Wera atau Bima pada umumnya yg harusnya jadi obyek wisata yang keren. bagus untuk pendakian, melihat keindahan dari puncaknya...
Semoga suatu saat PULAU Sangiang menjadi tempat wisata indah yang paling keren :)
***Rabu, 19 December 2012
Writer: M. Al. Furqan
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda disini