Kadodo merupakan makanan khas orang Bima, Indonesia pada umumnya. Makanan yang berwarna coklat tua dan terasa manis ini memang sangat enak dan menggugah selera.
Di Bima, makanan ini telah secara turun temurun dibuat oleh masyarakat Bima, tak terkecuali di Kecamatan Wera. Wera merupakan salah satu daerah yang ada di bagian timur kabupaten bima.. Selain terkenal dengan pantai-pantai dan pulaunya yang indah (pulau sangiang & pulau ular),
wera juga terkenal dengan makanan khasnya
yaitu KADODO
yang dalam bahasa indonesianya di sebut dodol..
Meskipun pembuatan dodol semacam ini juga banyak dibuat oleh masyarakat bima di wilayah lainnya, tetapi dodol yang terkenal di Bima adalah kadodo Wera.
Ada satu desa di kecamatan Wera yang orang-orangnya sangat ahli membuat kadodo wera
yaitu di desa tempat kelahiranku!
dimana ituuuu???
Nunggi!
Ya , desa Nunggi namanya, terletak di Kecamatan Wera bagian Selatan..
wera juga terkenal dengan makanan khasnya
yaitu KADODO
yang dalam bahasa indonesianya di sebut dodol..
Meskipun pembuatan dodol semacam ini juga banyak dibuat oleh masyarakat bima di wilayah lainnya, tetapi dodol yang terkenal di Bima adalah kadodo Wera.
Ada satu desa di kecamatan Wera yang orang-orangnya sangat ahli membuat kadodo wera
yaitu di desa tempat kelahiranku!
dimana ituuuu???
Nunggi!
Ya , desa Nunggi namanya, terletak di Kecamatan Wera bagian Selatan..
Dan di Nunggi, salah satu orang yang pandai membuat Kadodo Wera dengan rasa yang enak dan digemari orang-orang ialah Umi Ume (nenek saya hehehe) . waktu saya kecil pas awal-awal datang pindah dari Kalimantan Barat utk tinggal bersama beliau di kampung (Nunggi), seingat saya waktu kecil beliau sering di panggil ketika ada orang yang ingin bikin kadodo..
Hingga saat ini keterampilan membuat Kadodo Wera masih tetap terwarisi, bahkan menyebar ke desa-desa lainnya yang ada di Wera.
Kadodo Nunggi (Dodol dari desa Nunggi)
Hingga saat ini keterampilan membuat Kadodo Wera masih tetap terwarisi, bahkan menyebar ke desa-desa lainnya yang ada di Wera.
Kadodo Nunggi (Dodol dari desa Nunggi)
masih baru, msh lengket2 di bibir klw di makan
udah agak lama tersimpan, sehingga sdh bisa di iris2
Pada masa lalu, pembuatan Kadodo hanya dilakukan pada saat ada hajatan seperti perkawinan, khatam Al-qur’an, khitanan dan lain-lain. Namun pada masa sekarang pembuatan kadodo dapat kita jumpai di hari-hari biasa, yaitu mereka yg membuat kadodo utk oleh2 keluarga yg tinggal diluar kota atau untuk di jual..
Untuk membuat dodol yang bermutu tinggi, cukup sulit Karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan keahlian. Sehemat pengetahuan saya yg pernah melihat langsung masyarakat nunggi yg membuat kadodo yaitu bahan yg digunakan untuk membuat kododo ialah
Santan kelapa
Tepung beras ketan
Gula merah
Sedikit bawang merah yg telah digoreng + minyak gorengnya buat mengoles kualinya
*itu aja sih bahannya *klw gk salah!
Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan dicampur bersama dalam kuali yang besar dan di masak dengan api sedang. Kemudian harus di aduk terus menerus hingga matang atau berwarna coklat tua, barulah apinya dimatikan.
Agar kadodo bisa di iris-iris harus simpan di wadah lain dan didinginkan. Namun memakan kadodo yg baru matang di kuali sangatlah nikmat karena masih terasa hangat dan lengket-lengketnya di bibir..
Jd pengen nih :) :) :)
Selain makanan khas kadodo, yang khas jg dari Wera yaitu pangaha bunga (kue bunga)
Kue Bunga (Pangaha
bunga) juga merupakan satu diantara sekian jenis makanan khas daerah Bima yang lainya. NAMUN yang
membuat beda pangaha bunga Wera dengan pangaha bunga di daerah-daerah lain yang
ada di Bima ialah karena kekerasannya.. Pangaha bunga Wera terkenal dengan kerasnya ketika di gigit/makan dan tetap terasa gurih, itulah yang membuat pangaha bunga Wera begitu di gemari para masyarakat Bima pada umumnya. Tapi kalau gigi anda udh mulai goyang-goyang, jangan coba-coba, ntar bisa ompong :) :) :)
***Sabtu 15 December 2012
By M. Al. Furqan
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda disini