TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Tuesday, 25 December 2012

Tuliskan Saja, Muntahkan Kata-kata. Menulislah...


“Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menullislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.”
Sebuah kalimat yang benar-benar menggairahkan semangat saya untuk selalu ingin menulis..
menulis apa saja yang berkecamuk di dalam otak ini, dalam hidup ini. 
 menulis apa saja yang bisa saya tulis

Hmmm..... Tidak bagus, nggak karuan, berantakan, jelek, dan apapun itu pandangan sy sendiri atau orang lain tentang tulisan sy. Masalah itu jgn terlalu dipusingkan, karena tidak ada orang yang langsung bagus tulisannya hanya dalam satu kali menulis.
Sebab, sesuatu itu akan indah apabila kita berulang kali melakukannya.. sesuatu itu akan indah apabila kita telah sering melakukannya..... Intinya Pembiasaan...


Begitu pula dalam hal tulis menulis, lama kelamaan jika kita sering melakukannya maka kita akan terbiasa dan handal dalam menulis serta tulisan kita nantinya akan menjadi indah untuk dibaca, untuk didengar dan sebagainya.
Sesuatu itu perlu pembiasaan agar menghasilkan nilai yang sesuatu’.. :) :) :)


Tulisan kamu nggak bagus, tulisan kamu berantakan, tulisan kamu bla bla bla bla dst.... Mau apapun komentar orang tentang tulisan saya, terserah mereka! Yg penting jangan kehilangan semangat utk tetap menilis... “sy terima semuanya sebagai masukan !”...

Ada yang ngoceh berisi aku tanggapi
Ada yang ngoceh kosong aku terus maju


Namun jangan tutup telinga dengan komentar yang datang, karena memang dari situ kita setidaknya dapat mengukur apakah tulisan kita benar-benar bagus atau tidak, bayak kata-kata yang salah atau tidak, menarik atau tidak, dll.. Jadi, terimalah komentar (kritik) itu untuk lebih memperbaiki tulisan kita selanjutnya
Dan tulisan yang telah kita tulis sebelumnya bisa dikoreksi atau diperbaiki dari komentar2/kritik2 yang datang dari orang lain tersebut...

Kita memiliki potensi
Kita memiliki begitu banyak potensi baik itu dalam hal menulis atau dalam hal-hal yang lainnya. Sehingga janganlah menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.
Jadi, mulailah berpikir bahwa kita adalah manusia bebas yang penuh dengan potensi dan banyak Inspirasi..

Lalu bagaimana agar kita pandai dalam menulis??
Jawabannya sih cukup sederhana, yaitu
Pertama adalah menulis, kedua adalah menulis dan ketiga adalah menulis.
Jadi, Menulislah!
Tulis saja apa yang bisa kita tulis, entah itu dari kisah pribadi, kisah orang lain, atau dari inspirasi-inspirasi lainya yang muncul di otak kita..


Dan bentuk visual dari tulisan akan lebih menghadirkan kesan mendalam karena akan berpadu dengan pengalaman diri dan kebebasan imajinasi.

Dan disisi lainnya adalah membaca, perbanyaklah membaca. Sebab, membaca adalah sumber kekuatan untuk menulis. 
Inspirasi bisa datang kapanpun dan dari manapun, mulai dari hujan, matahari, pengalaman, teman, jalanan, ataupun tentang pengalaman menulis itu sendiri, dll.
Semuanya bisa jadi sumber Inspirasi... 

Semua orang bisa menulis!
Berpikir kita bisa atau tidak bisa, itu benar dua-duanya. Bedanya, jika  kita berpikir bisa, maka kita akan bisa, meskipun tidak langsung. Tapi, jika  kita berpikir tidak bisa, kita sudah pasti langsung tidak bisa... 
JaDi, Berpikirlah saya pasti bisa,  (krn itu namanya berpikir positif). Jangan berpikir tidak bisa, (krn itu namanya berpikir negatif).
Dan Selalulah bersemangat dan tanamkan pada diri anda bahwa:  Saya pasti bisa jika saya pikir saya bisa!

ada sebuah kalimat yang pernah saya baca, kurang lebih seperti ini:
"menulislah... tuliskan semua yang kamu rasakan.. dengan menulis maka kamu bisa mengontrol emosi yang kamu rasakan"

Sebuah perkataan yang sebenarnya sudah sering kita dengar, hanya saja jarang sekali kita aplikasikan bahkan dilupakan... Saya pun begitu.. 
Namun  saya mencoba sebisa mungkin untuk selalu menulis.. 
karena memang dengan menulis maka kita bisa mengontrol emosi yang kita rasakan.... 

"ku tulis apa saja yang bisa aku tulis....


Menulis bisa menjadi sebuah “pelarian” dari masalah. Dengan menulis rasanya masalah yang ada langsung terlupakan. Kuncinya write, write, and write. Jangan dulu pikirkan tanda baca. Bebaskan jari jemari. Jangan dulu terpaku pada benar atau salah. Biarkanlah mengalir apa adanya. Jangan berpikir “wah tadi sudah ditulis, takut salah, takut ini, takut itu”. Jika begitu maka kebebasan berkreatifitas kita bisa terbelenggu..  jadi tulis-tulis saja-lah. apa saja. tuliskan saja, muntahkan kata-kata.... 

"menulis adalah bekerja untuk keabadian"

***Minggu 23 December 2012

By M. Al. Furqan

Monday, 24 December 2012

Visi-Misi dan Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Visi-Misi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat.
1.      Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian “penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan.
2.      Visi Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
3.      Misi Pendidikan Nasional
Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut:
a.       Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.      Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
c.       Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
d.      Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
e.       Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


Masalah kesulitan belajar ini, tentunya disebabkan oleh berbagai factor. Untuk memberikan suatu bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor apa yang menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar.
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :
A.    Faktor intern (factor dari dalam diri anak itu sendiri ) yang meliputi:
1.      Faktor fisiologi
Faktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran, memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit factor fisiologis yang perlu kita perhatikan karena dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, yang dapat kita bagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.

2.      Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan sebuah kesiapan, ketenangan, rasa aman. Selain itu yang juga termasuk dalam factor psikoogis ini adalah intelligensi yang dimiliki oleh anak. Anak yang memiliki IQ cerdas (110 – 140), atu genius (lebih dari 140) memiliki potensi untuk memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan anak-anak yang tergolong sedang (90 – 110) tentunya tidak terlalu mengalami masalah walaupun juga pencapaiannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan anak yang memiliki IQ dibawah 90 ataubahkan dibawah 60 tentunya memiliki potensi mengalami kesulitan dalam masalah belajar. Untuk itu, maka orang tua, serta guru perlu mengetahui tingkat IQ yang dimiliki anak atau anak didiknya. Selain IQ factor psikologis yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah bakat, minat, motivasi, kondisi kesehatan mental anak, dan juga tipe anak dalam belajar.

B.     Faktor ekstern (faktor dari luar anak) meliputi ;
1.      Faktor-faktor social
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian. Selain itu juga bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah harmonis, atau jarang bertemu, atau bahkan terpisah. Hal ini tentunya juga memberikan pengaruh pada kebiasaan belajar anak.
2.      Faktor-faktor non- social
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH