TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Friday, 8 April 2011

APAKAH FISIKA ITU ???

Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau dikenal dengan sains. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa sains merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penelaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

Sains memiliki dua sisi yaitu sebagai proses dan sisi lain sebagai produk. Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan sains termasuk fisika.
Mempelajari fisika adalah suatu petualangan yang menggairahkan dan menantang. Menjadi seorang fisikawan professional bahkan lebih menggairahkan lagi. Di antara kegiatan intelek menusia yang paling banyak menyerap energi adalah mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam; inilah tepatnya yang merupakan tujuan ilmu fisika.

Kata fisika berasal dari istilah Yunani yang berarti alam; dan oleh karena itu fisika seyogyanya merupakan suatu ilmu yang ditujukan untuk mempalajari semua gejala alam. Memang  sampai awal abad ke-19, fisika diartikan dalam makna yang luas ini dan disebut “filsafat ilmiah” . Meskipun demikian selama abad ke-19 sampai baru-baru ini, fisika dibatasi pada studi sekelompok fenomena yang lebih terbatas, yang ditandai dengan nama gejala fisika dan terdefinisi secara longgar sebagai proses dalam makna sifat alamiah zat yang berpartisipasi tidak berubah. Definisi fisika yang agak kabur ini setahap demi setahap tersingkir, kembali ke konsep sebelimnya yang lebih luas dan mendasar. Sesuai dengan ini dapat kita katakan, bahwa fisika adalah ilmu yang tujuannya mempelajari komponen materi dan saling antar-aksinya. Dengan menggunakan pengertian antaraksi ini ilmuan menerangkan sifat materi dalam benda, sebagaimana gejala alam lain yang kita amati….

Fisika berhubungan dengan materi dan energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan iteraksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair, zat padat. Beberapa orang menganggap fisika sebagai sains atau ilmu pengetahuan yang fundamental karena merupakan dasar dari semua bidang sains lain.
Setiap teori fisika memiliki suatu rentang keberlakuan, di mana di luar rentang tersebut teori tidak dapat berlaku. Seringkali suatu perkembangan baru dalam fisika memperluas rentang keberlakuan suatu prinsip. Analisis galileo tentang benda yang jatuh telah jauh diperluas setengah abad kemudian dengan hukum gerak dan hukum gravitasi Newton.

Semoga Bermanfaat…………………………….

Thursday, 24 March 2011

BEBERAPA ISTILAH DALAM FISIKA



A.    Definisi atau Konsep
1.      Menerangkanartisuatubenda, gejala, fenomena ataukejadian.
2.      Definisi adalah batasan secara singkat tentang pengertian dan lingkup suatu besaran.
a.      Definisi Substansi
Batasan tentang pengertian substansinya
b.      Definisi Operasional
   Batasan pengertian berkenaan dengan cara pengukurannya
Biasanya rumusan definisi berupa satu kalimat saja sedangkan pengertian luas atau pengertian lengkapnya dijelaskan di dalam konsep atau konstruk.
1)      Konsep berkenaan dengan pengertian secara lengkap tentang sesuatu.
Misalnya, Arti dari:
a)      Mistar
b)     Pegas
c)      Stopwatch
d)     Mikroskop
e)      Termometer

Catatan :
Ø  Sesuatu yang sama bisa saja memiliki uraian konsep yang berbeda karena perbedaan bidang ilmu, aliran, atau pakar.
Ø  Dicari dari literatur; memerlukan diskusi.

2)      Konstruk berkenaan dengan besaran abstrak yang dikonstruksi oleh para pakar; uraian tentang pengertiannya secara lengkap.
Misalnya:
a)      Bakat
b)     Sikap
c)      Inteligensi
d)     Kepemimpinan
e)      Agresivitas

Catatan :
Ø  Dapat berbeda pengertiannya karena perbedaan bidang ilmu, aliran/paham, atau pakar.
Ø  Dicari melalui literatur; memerlukan analisis dan sintesis.


B.     Teori
1.      Pendapat yang dikemukakanolehahli(Pendapat yang didasarkanpadahasileksperimenataugagasan).
2.      Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar.
3.      Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
a.      Teori Gravitasi
b.      Teori Relativitas
c.       Teori Elektromagnetik
d.      Teori Kuantum
e.       Teori Maslow


C.    Azas
1.      Dasar yang menjadilandasanberfikir
2.      Hukum yang mendasar pada cabang ilmu

Contoh:
a.      Asas Indeterminisme Heisenberg
b.      Azas Black
c.       Azas Aufbau
d.      Azas Hund
e.       Azas Pauli

D.    Dalil
1.      Keterangan yang digunakanuntukmenerangkansuatufenomena.
2.      Proposisitanpabuktidiri, tetapidapatdibuktikandaripremis-premisygditerima, sehinggadijadikanhukumatauasasygpasti.

Dalil (theorem) biasanya digunakan pada matematika, hukum pada ilmu alam.
Contoh:
a.      Dalil Pythagoras
b.      Dalil Limit Sentral
c.       Dalil Benar Bersyarat
d.      Dalil Analitik



E.     Hukum
Kebenaran yang dapatdibuktikansecaraeksperimental atau Ilmiah (teoriygsudahberulang kali terbuktitahanuji&pasti).
Contoh:
1.      Hukum Archimedes
2.      Hukum Pascsal
3.      Hukum Bernoulli
4.      Hukum Newton
5.      Hukum Ohm

Perbedaan Hukum dan Teori
1)      Pada hukum, aturan penamatan cukup jelas, sehingga hukum dapat langsung diuji
2)      Pada teori,  sebagian besarnya mungkin saja tidak teramati; teori dapat menjelaskan hukum
Misal: Hukum Boyle dengan teori dinamika gas
a)      Hukum Boyle
pv = konstan pada temperatur tetap
b)     Teori Dinamika
     gas terdiri atas molekul yang bergerak dan membentur dinding (tekanan) volume diperkecil, benturan molekul ke dinding makin hebat (tekanan naik) 

F.     Postulat
1.      Anggapandasar yang membutuhkanpembuktianlebihlanjut.
2.      Pernyataan yang didasariolehhukumtertentu.
3.      Pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan sebagai premis pada deduksi.
Contoh:
a.      Postulat Lorenz
b.      Postulat Galileo Galilean
c.       Postulat Ekivalensi Massa
d.      Postulat Geometri
e.       Postulat Robet Koch



G.    Axioma
Pendapat yang takperlupembuktiantapibenaradanya atau pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian karena telah terlihat kebenarannya.


Contoh:  
1.      Benda yang sama-sama sama dengan benda yang sama adalah sama satu terhadap lainnya
               X = A         dan       Y  =  A
               maka  X = Y
2.      Jika sama ditambahkan kepada sama, maka jumlahnya adalah sama.
                        X   =   Y
                   +   A        A
                   --------------------
                 X + A   =   Y + A
3.      Hanya ada satu garis lurus yang menghubungkan dua titik yang diketahui.
                       A  ---------------------------- B
4.      Jika suatu titik O bergerak dari A ke B sepanjang suatu garis lurus AB, maka O harus melewati suatu titik yang membagi AB ke dalam dua bagian yang sama besarnya.
               --A-----------------0-----------------B—

CATATAN
1.      Sampaisekarangtidakadalagiteoribaru yang ditemukandalamilmufisika.
2.      Sampaisekarangbatasan-batasantentangdefinisi, dalil, azas, hukum, postulatdanaxioma. Masihsimpangsiur, Pertanyaanmengapademikian ?
3.      Penemuanabadsekaranghanyabertumpupadapaduanteori, hukumdan lain, temuanitudekenaldengannama product ( peradaban atauteknologi)
4.      Pendekatandalampenetapanpenemuan:
a.      PendekatanMatematis
b.      PendekatanEnpirisme
c.       PendekatanEksperimental
d.      PendekatanTeoritis
e.       Pendekatan Trial and Error
f.       PendekatanFenomena atau natural

Secuil dari Catatan Kuliahku...
Semoga Bermanfaat !!!

Sunday, 21 November 2010

DIMENSI dalam FISIKA

Dimensi adalah cara besaran-besaran dasar disusun menjadi besaran turunan.
Yang penting dari dimensi adalah rumus dimensi. pada rumus dimensi  jelas terlihat besaran-besaran pokok apa yang menyusun besaran turunan tersebut.

Menentukan cara suatu besaran tersusun oleh besaran pokok.
1.      Dimensi Besaran Pokok
Besaran Pokok
Satuan
Dimensi
Panjang
m
[L]
Massa
Kg
[M]
Waktu
s
[T]
Suhu
K
[θ]
Kuat Arus
A
[I]
Intensitas Cahaya
cd
[J]
Jumlah Zat
mol
[N]




2.      Dimensi (beberapa) Besaran Turunan
Besaran Turunan
Satuan
Dimensi
Luas
m2
[L2]
Volume
m3
[L3]
Kecepatan
m/s
[L.T-1]
Percepatan
m/s2
[L.T-2]
Gaya
Kg.m/s2
[M.L.T-2]
Usaha
Kg.m2/s2
[M.L2.T-2]
Daya
Kg.m2/s3
[M.L2.T-3]
Tekanan
Kg/m.s2
[M.T-2.L-1]
Massa Jenis
Kg/m3
[M.T-3]

Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain :
1.      Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau skalar.
2.      Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
3.      Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.

Analisis Dimensi
Menentukan rumus dimensi  ada 2 cara, yaitu
1.       dengan memakai   RUMUS besaran turunan ybs
2.      dengan memakai SATUAN  besaran turunan ybs
Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-beda. Analisis dimensi selalu digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda “+” atau “-” atau “=”, persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya dengan melihat dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai contoh, ketika kita menggunakan rumus A= 2.Phi.r untuk menghitung luas. Dengan melihat dimensi kedua ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2.phi.r] = L kita dengan cepat dapat menyatakan bahwa rumus tersebut salah karena dimensi kedua ruasnya tidak sama. Tetapi perlu diingat, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu tidak berarti bahwa rumus tersebut benar. Hal ini disebabkan pada rumus tersebut mungkin terdapat suatu angka atau konstanta yang tidak memiliki dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv2 , di mana 1/2 tidak bisa diperoleh dari analisis dimensi.
Anda harus ingat karena dalam suatu persamaan mungkin muncul angka tanpa dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan suatu konstanta tanpa dimensi, misalnya konstanta k.

Berbagai Sumber

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH