TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Saturday, 22 January 2022

PERTEMUAN YANG TAK DISENGAJAKAN

Dipekerjaan 

Dipertemanan 

Dikeramaian

Saling jumpa adalah suatu hal yang wajar dan biasa

 

Lalu waktu yang terus berjalan

Merubah sesuatu hal yang biasa

Menjadi sedang tidak biasa biasa saja

 

Sebenarnya kita memiliki rasa yang sama

Hanya saja sepanjang kesibukan itu

Waktu belum mengungkapkan jawabannya

 

Dan waktu pun terus berputar

Membawa kita pada pertemuan jenaka

Berkisah tentang emosi dan rasa  

 

“Jangan, aku takut jatuh cinta!”

Tapi hatimu kuterka

Mengatakan hal yang sebaliknya

 

furqan.Alf  *2022

Tuesday, 30 November 2021

KOLAK CAMPUR (biji salak, kolang-kaling & singkong)

By: @silvialim18

Bahan biji salak:
250 gr ubi cilembu/ubi jalar/ubi jepang yg sudah dikukus; haluskan dgn garpu
40 gr gula halus
60 gr tepung sagu tani
Sejumput garam

Cara membuat biji salak:
1. Campur semua bahan jadi 1, aduk rata. Bentuk sesuai selera hingga adonan habis terbentuk.
2. Didihkan air di panci lalu masukkan biji salaknya; rebus hingga matang (hingga biji salaknya mengapung) setelah itu angkat, tiriskan.

Bahan
(banyaknya sesuai selera):
500 gr singkong, kupas kulitnya, cuci bersih dan potong sesuai selera
500 gr kolang kaling, cuci bersih lalu rebus hingga empuk, tiriskan
.
Bahan kuah santan:
3 lmbr daun pandan, sobek2
200 ml santan kental
2 L air matang
250 gr gula merah
Gula pasir secukupnya sesuai selera
Sejumput garam
.
Cara masak:
1. Didihkan air, masukkan potongan singkong dan daun pandan, rebus singkong hingga empuk dgn api sedang saja.
2. Setelah itu masukkan kolang kaling dan biji salaknya lalu beri gula merah, gula pasir +sejumput garam, aduk rata dan masak hingga gula larut; jgn lupa icip koreksi rasanya.
3. Terakhir masukkan santan kentalnya masak hingga matang mendidih sambil terus diaduk ya biar tidak pecah santan.
Enjoy!
.
Note: takaran bahan-bahan kolak ini boleh sesuaikan dgn selera masing-masing juga ya..

Sunday, 28 November 2021

ASI KALENDE : PINTU MASUKNYA ISLAM DI BIMA



Sepucuk surat yg dibawa oleh empat mubaligh dari Sulawesi (Bone, Tallo dan Luwu) ditujukan untuk Raja Bicara Ama Limadai yg berkedudukan di Asi Kalende. 

Untuk mengabarkan bahwa kerajaan Bone dan lainnya sudah memeluk Islam, dan kerajaan Bima harus ikut memeluk Islam seperti yg disepakati oleh para pendahulu Raja Bicara.

Kedatangan empat mubaligh tersebut pada tahun 1618, kemudian surat kesepakatan untuk kerajaan Bima memeluk Islam, di terima oleh adik Ruma Bicara Rato Waro Bewi.

Karena dalam surat ditujukan untuk Ruma Bicara Ama Limadai (telah wafat), akhirnya surat tersebut dibawa ke anak Ruma Bicara bernama Manuru Suntu (lihat naskah Bo translate Massir Q Abdullah).

Setelah membaca surat tersebut akhirnya Manuru Suntu bersyahadat diikuti oleh Jena Teke Ma Bata Wadu dan Manuru Bata di Kalodu.

Keadaan dalam negeri Kerajaan Bima saat itu sedang dilanda perang saudara yg dipimpin oleh Raja Mantau Asi Peka, perang saudara yg berkepanjangan. Tahun 1620, Ruma Bicara Manuru Suntu membawa Jena Teke Ma Bata Wadu ke Gowa untuk diselamatkan.

Tahun 1640, Ruma Bicara Manuru Suntu dan Karaeng Maroangin, berhasil menaklukkan Raja Bima Mantau Asi Peka, lalu Bima mendeklarasikan sebagai Kerajaan Islam pertama di pulau Sumbawa menjadi kesultanan.

Sultan pertama yg diangkat adalah Ma Bata Wadu atau dikenal sebagai Sultan Abdul Kahir. Suksesi ini didukung penuh oleh Sultan Gowa Alauddin, yg juga adalah mertua dari Abdul Kahir. #AsiKalende

Source @Bimaku Tanahku

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH