TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday, 1 November 2023

PENJELASAN TENTANG SISTEM IMUNITAS TUBUH


Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa

Untuk selamat dari tantangan ini, beberapa mekanisme telah berevolusi yang menetralisir patogen. Bahkan organisme uniselular seperti bakteri dimusnahkan oleh sistem enzim yang melindungi terhadap infeksi virus. Mekanisme imun lainnya yang berevolusi pada eukariota kuno dan tetap pada keturunan modern, seperti tanaman, ikan, reptil dan serangga. Mekanisme tersebut termasuk peptida antimikrobial yang disebut defensin, fagositosis, dan sistem komplemen. Mekanisme yang lebih berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini, dengan adanya evolusi vertebrata. Imunitas vertebrata seperti manusia berisi banyak jenis protein, sel, organ tubuh dan jaringan yang berinteraksi pada jaringan yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian dari respon imun yang lebih kompleks ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui patogen khusus secara lebih efektif. Proses adaptasi membuat memori imunologis dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. Proses imunitas yang diterima adalah basis dari vaksinasi.

Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, membuat patogen, termasuk virus yang menyebabkan penyakit. Penyakit defisiensi imun muncul ketika sistem imun kurang aktif dari pada biasanya, menyebabkan munculnya infeksi. Defisiensi imun merupakan penyebab dari penyakit genetik, seperti severe combined immunodeficiency, atau diproduksi oleh farmaseutikal atau infeksi, seperti sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS) yang disebabkan oleh retrovirus HIV. Penyakit autoimun menyebabkan sistem imun yang hiperaktif menyerang jaringan normal seperti jaringan tersebut merupakan benda asing. Penyakit autoimun yang umum termasuk rheumatoid arthritis, diabetes melitus tipe 1 dan lupus erythematosus.

Sistem Kekebalan Tubuh

Setiap makhluk hidup dibekali suatu sistem kekebalan (imunitas) tubuh. Tingkat kekebalan tubuh ini bervariasi, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks, seperti pada manusia.

Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik. Kekebalan tidak spesifik ditujukan untuk menangkal masuknya segala macam zat dari luar yang asing bagi tubuh, yang dapat menimbulkan kerusakan tubuh (penyakit). Contohnya berbagai bakteri, virus, parasit, atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Yang termasuk sistem kekebalan tubuh tidak spesifik misalnya pertahanan fisik (kulit, selaput lendir), kimiawi (enzim, keasaman lambung), mekanik (gerakan usus, rambut getar selaput lendir), fagositosis (penelanan kuman atau zat asing oleh sel darah putih), serta zat komplemen yang berfungsi pada berbagai proses pemusnahan kuman atau zat asing. Kerusakan pada sistem pertahanan ini akan memudahkan masuknya kuman atau zat asing ke dalam tubuh. Misalnya, kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus, atau gangguan proses penelanan kuman atau zat asing oleh sel darah putih (leukosit).

Bila masuknya kuman atau zat asing tidak dapat ditangkal oleh daya tahan tubuh tidak spesifik, maka diperlukan sistem kekebalan tubuh dengan tingkat yang lebih tinggi atau spesifik. Kekebalan ini hanya berperan pada kuman atau zat asing yang sudah dikenal, artinya bila jenis kuman atau zat asing tersebut sudah pernah atau lebih dari satu kali masuk ke dalam tubuh manusia.

Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan terganggu.
Penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah ada sejak lahir (primer). Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker, leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon kortikosteroid, obat untuk kanker, dan lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalau imunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar dengan imunomodulator.

Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.

Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.

Fungsi imunitas pada tubuh

Sistem imun adalah sistem pertahanan alami tubuh, terdiri atas rangkaian rumit yang terdiri atas sel, jaringan, serta organ-organ yang menyatu satu sama lain untuk menghalau subtansi asing (bakteri, virus, parasit, jamur) yang masuk ke dalam tubuh.

Bakteri, virus, parasit, jamur yang berada di mana-mana. Sistem imun yang sehat akan menjaga tubuh dengan cara

a.       Membangun hambatan yang akan menghentikan bakteri, virus, parasit, jamur memasuki tubuh.

b.      Jika salah satunya dapat melewati hambatan, maka sistem imunitas akan memproduksi sel-sel darah putih, berbagai zat kimia, dan protein lainnya yang akan menyerang dan menghancurkan subtansi asing tersebut sebelum sempat bereproduksi.

c.       Jika cara tersebut gagal, sistem imunitas akan memproduksi semakin banyak zat penyerang untuk menghancurkan subtansi asing yang telah bereproduksi.

Sistem imunitas dapat mengenai berbagai macam subtansi asing berbeda. Sistem imunitas dapat mempoduksi zat penyerang yang diperlukan untuk menyerang hampir semua jenis subtansi asing tersebut. Sistem imunitas terus bekerja sepanjang tahun karena harus terus menerus memberikan pertahanan terhadap segala macam subtansi asing dari dalam (racun yang mengendap) dan luar tubuh

Ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya sistem imunitas, antara lain:

   1. Usia

2. Kematangan saluran cerna.

3. Lingkungan yang tidak bersih.

4. Infeksi

5. Status gizi.

 6. Penyakit kronis yang diderita, seperti jantung, kanker, atau kelainan darah.

Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain:

  1. Hindari penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak rasional karena dapat mengakibatkan mudah terserang penyakit lebih lama, dan juga sulit diatasi karena kuman telah kebal.
  2. Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat berakibat buruk bagi daya tahan tubuh.
  3. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.
  4. Hindari berdekatan dengan perokok (menjadi perokok pasif).
  5. Mengkonsumsi air minimal 2 liter setiap harinya.
  6. Mengkonsumsi makanan yang baik dan seimbang.
  7. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air yang mengalir.
  8. Mendapat cukup sinar matahari dan udara segar yang bersih.
  9. Olahraga teratur.
  10. Mengenadalikan emosi dan stres.
  11. Bekerja dan beristirahat secara seimbang. Biasakan untuk tidur malam 7 hingga 8 jam setipa harinya.

Gangguan pada sistem kekebalan terjadi :

  • ketika tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan dirinya sendiri (gangguan autoimun).
  • ketika tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalan yang tepat melawan serangan mikroorganisme (gangguan imunodefisiensi).
  • ketika reaksi kekebalan normal terhadap antigen benda asing merusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).

Baris pertama pada pertahanan melawan serangan adalah penghalang mekanik atau fisik ; kulit ; kornea pada mata ; dan selaput yang melapisi pernafasan ; dan saluran pencernaan, berkemih, dan saluran reproduksi. Selama penghalang ini tetap tidak rusak, banyak penyerang tidak dapat masuk ke dalamnya. Jika penghalang rusak-misalnya, jika luka terbakar berlebihan merusak banyak bagian kulit-resiko infeksi meningkat. Sebagai tambahan, penghalang bertahan dengan pengeluaran yang mengandung enzim yang bisa menghancurkan bakteri. Misal air mata pada mata dan sekresi pada saluran pencernaan dan vagina.

Lapisan selanjutnya pada pertahanan meliputi sel darah putih yang berjalan melalui pembuluh darah menuju jaringan, untuk dan menyerang mikroorganisme dan penyerang lainnya, pertahanan ini memiliki dua bagian. Bagian pertama, disebut kekebalan nonspesifik, meliputi beberapa jenis sel darah putih yang biasanya beraksi terhadap dirinya untuk menghancurkan penyerang-penyerang. Bagian kedua, disebut kekebalan khusus (adaptif), meliputi sel darah putih yang bekerja bersama untuk menghancurkan penghalang-penghalang. Beberapa sel ini tidak secara langssung menghancurkan penyerang-penyerang tetapi memampukan sel darah putih lainnya untuk mengenali dan menghancurkan penyerang-penyerang.

Kekebalan tidak khusus dan kekebalan khusus berinteraksi, mempengaruhi satu sama lain secara langsung atau melalui zat-zat yang menarik atau mengaktifkan sel lain pada sistem kekebalan-bagian pada langkah mobilisasi dalam pertahanan. Zat-zat ini termasuk sitokinesis (yang menyampaikan sistem kekebalan), antibodi, dan penyeimbang protein (yang membentuk sistem penyeimbang). Zat-zat ini tidak mengandung sel tetapi melarutkan cairan tubuh, seperti plasma, bagian cairan pada darah. 

...file lama zaman kuliah....

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH