Abu
Hamzah Muhammad Bin Maimun As-Sukkari rahimahullah adalah seorang ulama kaum
muslimin. Beliau bernama Imam Muhammad bin Maimun Abu Hamzah, Sang Gula.
Mengapa
beliau dijuluki dengan “sang gula”??
Mari
kita simak keterangan Imam Adz Dzahabi:
Beliau
dijuluki dengan As-Sukkary (nisbah kepada sukkar yang artinya gula) bukan
karena beliau penjual gula akan tetapi karena manisya tutur kata beliau.
(Siyar
A’laamin Nubalaa’ 7/386)
Benar
memang, saat telinga ini disapa dengan rangkaian kata yang penuh dengan
kesantunan dan kelembutan, maka akan terasa manis di dalam jiwa, rasa yang
lebih manis dari gula dan madu.
Bukankah sesendok gula yang disajikan dengan umpatan dan cacian akan terasa
pahit di dalam hati?
“Kata-kata
yang baik adalah sebuah sedekah.”
Sabda
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
Dikisahkan
seorang tetangga Abu Hamzah As Sukkary, dikarenakan hajat yang mendesak, ingin
menjual rumahnya. Sampai ada orang yang tertarik. Yang tertarik bertanya,
berapa harga rumahnya? Harganya 4000 dirham.
Lalu
dikatakan kepadannya, "Rumahmu itu tidak segitu harganya!.
2000
dirham untuk harga rumah dan 2.000 lagi untuk harga bertetangga dengan Abu
Hamzah As-Sukkari." Jawabnya.
"Anda
harus bayar ketika saya harus pindah dan menjauh dari Abu Hamzah. Susah punya
tetangga yang tutur katanya manis, baik, rajin ibadah, berilmu, bisa nanya,
berinteraksinya dengan sunnah Nabi Muhammad SAW,"
Sampailah
berita tersebut kepada Abu Hamzah As-Sukkary. Lalu beliaupun memberikan kepada
tetangganya tersebu 4.000 dirham dan mengatakan, "Tinggallah disini dan
janganlah engkau jual rumahmu!
"Abu
Hamzah itu diriwayatkan kalau ada tetangga yang sakit itu beliau bantu
pengobatannya. Kalau kita kan di level kirim buah ya, kita sering kali
jangankan bantu, jenguk saja lupa kita,"
Betapa
luar biasanya memiliki tetangga yang shalih…
(Terinspirasi oleh Faidah Syaikh Shalih bin
‘Abdil ‘Aziz As Sindi)
Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه
الله تعالى
No comments:
Post a Comment
Tulis komentar Anda disini