TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday 28 February 2024

PERANGKAT AJAR IPA KELAS 8 UNTUK OBSERVASI GURU PADA APLIKASI PMM BY M. AL. FURQAN

 

PERANGKAT AJAR

IPA KELAS 8

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

M. AL. FURQAN, S.Pd

199102272023211005

SMPN SATAP 1 PULAU HANAUT

T.P. 2023/2024


 

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Sekolah        :   SMPN Satap 1 Pulau Hanaut

Mata Pelajaran        :   Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/ Semester       :   VIII / 2

Tahun Pelajaran     :   2023/2024

No

Materi Pembelajaran &

Kompetensi Dasar

ALOKASI WAKTU




7

Tekanan Zat

20 JP

 

 

3.8   Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam
kehidupan sehar-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut.

 

 

 

4.8   Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang
tumbuhan.

 

 

8

Sistem Pernapasan

20 JP

 

 

3.9   Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga sistem pernapasan.

 

 

 

4.9   Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan.

 

 

9

Sistem Ekskresi

15 JP

 

 

3.9   Menjelaskan struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.

 

 

 

4.9   Membuat peta pikiran (mapping mind) tentang struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapanya dalam menjaga kesehatan diri.

 

 

10

Getaran, Gelombang dan Bunyi

25 JP

 

 

3.10             Memahami konsep getaran, gelombang, bunyi, dan pendengaran, serta penerapannya dalam sistem sonar pada hewan dan dalam kehidupan sehari-hari

 

 

 

4.10     Melakukan pengamatan atau percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi

 

 

11

Indera Pengelihatan dan Alat Optik

15 JP

 

 

3.11     Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik

 

 

 

4.11     Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik (Proyek)

JP

 

 

 

 

 

                                                                                                                    

      Satiruk, 4 Januari 2024

Mengetahui ,                                                                           

Kepala SMPN Satap 1 Pulau Hanaut                                 Guru Mata Pelajaran         

 

 

 


Sri Yupitawati, S.Pd                                                           M. Al. Furqan, S,Pd

NIP. 198609212010012004                                NIPPPK. 199102272023211005

 

                       


PROGRAM SEMESTER

 

Tahun Pelajaran : 2023/2024                               Kelas/Semester                                : VIII / 2

Mata Pelajaran    : IPA                                Alokasi Waktu                               : 5 Jam / Minggu

 

Materi Pokok / Kompetensi Dasar

Jml JP

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Ket

1

2

3

4

5

1

2

3

4

 

1

2

3

4

5

1

2

3

4

 

1

2

3

4

5

1

2

3

4

 

 

Tekanan Zat

20 JP

 

5

5

5

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sistem Pernapasan

20 JP

 

 

 

 

 

5

5

5

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sistem Ekskresi

15 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

5

5

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Getaran, Gelombang, dan Bunyi

25 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

5

5

 

5

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Indera Pengelihatan dan Alat Optik

15 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

5

5

 

 

 

 

 

 

 

95 JP

 

5

5

5

5

5

5

5

5

 

5

 

5

5

 

 

 

5

5

 

5

5

 

5

5

5

 

 

 

 

 

Jumlah Jam Cadangan

0 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Jam Total Semester Genap

95 JP

 

5

5

5

5

5

5

5

5

 

5

 

5

5

 

 

 

5

5

 

5

5

 

5

5

5

 

 

 

 

 



































                                                                                                                                                                            

 

 

                                                              Satiruk,  04 Januari 2024

Mengetahui,

Kepala SMPN Satap 1 Pulau Hanaut                     Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 


Sri Yupitawati, S.Pd                      M. Al. Furqan, S.Pd

NIP. 198609212010012004                     NIPPPK. 199102272023211005

 

 


 

SILABUS STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Mata Pelajaran                      : IPA

Satuan Pendidikan                : SMPN Satap 1 Pulau Hanaut

Kelas/Semester                      : VIII/2

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

 

3.   Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

 

 

3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.

 

4.9 Membuat peta pikiran (mapping mind) tentang struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.

 

 

Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manuaia.

 

Menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ penyusun sistem ekskresi manusia.

 

Menjelaskan proses pengeluaran zat sisa pada sistem ekskresi manusia.

 

Mendata gangguan pada sistem ekskresi dan bagaimana cara menanggulanginya.

.

Struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penereapananya dalam menjaga kesehatan diri.

 

Temu Muka

Melakukan pengamatan (model / carta) dan diskusi struktur organ penyusun sistem eksresi.

 

Melakukan percobaan dan diskusi sistem ekskresi.

 

Penugasan Terstruktu

Mencari informasi dan diskusi tentang gangguan sistem ekskresi  dan penanggukan

 

Pengamatan sikap

 

Pemahaman konsep.

 

Penlaian kinerja

 

 

5  X 40 menit

 

 

-   Sumber : Eka Purjiyanta, M.Pd.,dkk. IPA Terpadu Jilid 2 untuk Kelas VIII SMP/MTs, Jakarta: Erlangga.

-   Lembar Kerja dan lembar pengamatan siswa

-  model/cara sistem ekskresi.

-   Alat dan bahan percobaan kelenjar keringat dan pH urine,

-   Guru dan peserta didik.

 


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Satuan Pendidikan      : SMPN Satap 1 Pulau Hanaut

Mata Pelajaran            : IPA   Terpadu

Kelas / Semester          : VIII / 2

Materi Pokok/Topik    : Sistem Eksresi

Alokasi Waktu            : 1x Tatap Muka /3 JP x 40 Menit

 

A.      KOMPETENSI INTI

1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak  mata.

4.      Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,  menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

 

B.       KOMPETENSI DASAR

1.1.    Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1.   Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.2.   Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud Implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3.9. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan

       penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.      

4.9. Membuat peta pikiran ( maping mind ) tentang struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan     penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.

 

C.      INDIKATOR

3.9.1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia

3.9.2. Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi.

3.9.3. Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ ginjal

3.9.4. Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ paru-paru

3.9.5. Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ hati

3.9.6. Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi pada organ kulit

3.9.7. Mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terjadi pada system ekskresi.

3.9.8. Menyebutkan berbagai pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi.

4.9.1. Membuat peta pikiran yang menunjukkan hubungan struktur  dan fungsi sistem ekskresi pada manusia.

4.9.2. Menyusun rencana pola hidup yang harus kita lakukan untuk  menjaga sistem ekskresi.

 

D.      MATERI PEBELAJARAN

1.      Sistem   ekskresi   merupakan   salah   satu   mekanisme   tubuh   untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme, zat sisa metabolisme ini bersifat beracun bagi tubuh jika zat sisa tidak dikeluarkan, secara terus menerus akan merusak berbagai organ dalam tubuh. Organ-organ ekskresi dalam tubuh manusia berupa organ paru-paru yang mengeluarkan zat sisa CO2, ginjal yang akan mengekskresikan urin, kulit yang akan mengekskresikan keringat dan hati yang akan mengeluarkan bilirubin yang merupakan bahan sisa dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua.

 

2.      Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahap yaitu

1)      Filtrasi atau penyaringan yang terjadi di dalam glomerolus, sehingga terbentuk urin  primer  yang  mengandung  urea,  glukosa,  air,  ion-ion  anorganik seperti Na, K, Ca, dan Cl. Pada proses ini darah dan protein akan tetaptertinggal pada glomerolus.

 

2)      Reabsobsi atau penyerapan kembali yang terjadi di dalam Tubulus Kontortus Proksimal. Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh , zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino, dan ion-ion organik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali.

 

3)      Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan juga disaluran pengumpul.  Pada bagian ini juga masih ada proses penyerapan ion natrium, clor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah keluar berupa urin sesungguhnya yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.Urin yang terbentuk dan terkumpul akan dibuang melalui ureter, kandung kemih dan uretra.   Urin akan masuk kedalam kandung kemih yang merupakan tempat menyimpan urin sementara. Kemudian urin dikeluarkan melewati uretra yang kemudian dikeluarkan.

                                                                                                                              

3.      Pertukaran gas terjadi di dalam alveolusparu-paru, oksigen di udara yang memasuki alveoli akan berdifusi dengan cepat melintasi epitelium kedalam kumpulan kapiler yang mengelilingi alveoli, karbondioksida akan  berdifusi  dengan  arah  yang  sebaliknya.  Darah  pada  alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke sel-sel jaringan. Dalam jaringan, darah mengikat karbondioksida (CO2) untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.

 

4.      Hati berperan dalam merombak   sel darah merah yang telah tua dan rusak, perombakan dilakukan oleh sel-sel hati yang disebut dengan sel histosit yang dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin. Zat besi diambil dan di simpan dalam hati untuk dikembalikan ke sumsum tulang. Globin digunakan untuk metabolisme protein yang nantinya dipakai untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna empedu berwarna hijau kebiruan yang disebut dengan bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin berwarna kuning cokelat yang berperan memberi warna pada feses dan urin. Hati juga berfungsi menguraikan asam amino dan dari penguraiannya akan menghasilkan zat sisa urea yang bersifat racun bagi tubuh kita, urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

 

5.      Kulit terdiri atas lapisan epidermis (kulit ari), epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel. Lapisan atas yang disebut dengan lapisan tanduk tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf dan lapisan malpihi. Pada lapisan Dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indera, kelenjar minyak dan kelenjar keringat.  Kelenjar keringat terdapat  pada  kulit,  berbentuk  pembuluh  yang  panjang  dari  lapisanmalpighi  masuk  ke  bagian  dermis.  Kapiler  darah,  kelenjar  keringat akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan dikeluarkan menuju pori-pori kulit.

 

6.      Kelainan/ penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi adalah nefritis, albuminaria, batu ginjal, hematuria, diabetes melitus, diabetes insipidus, biang keringat dan penyakit kuning.

 

7.      Pola  hidup  yang  bisa  diterapkan  dalam  menjaga  kesehatan  sistem ekskresi yaitu menjaga pola makan dan minum, menghindari merokok, menghindari minum-minumal alkohol dan kafein dan berolahraga dengan rutin.

 

E.       KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Langkah-langkah Model Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

·      Guru memberi salam/berdo’a

·      Mengabsen kehadiran peserta didik

·      Menanyakan keadaan peserta didik

 

20 menit

Motivasi 

·      Guru melakukan Apersepsi  dan motivasi dengan menunjukkan fenomena atau mengajukan pertanyaan” Coba bayangkan apa yang terjadi jika tubuh kamu tidak mengeluarkan urin atau keringat?

 

Kegiatan inti

 

Mengamati

·       peserta didik di beri motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik sistem ekresi.

·      Guru memperlihatkan video gambar  organ ekresi pada manusia.

80 menit

Menanya

·      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mengamati video tersebut.

 

Mengumpulkan Informasi

·      Siswa membaca materi tentang  sistem ekresi pada manusia.

·      Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru.

Mengolah Informasi

·      Siswa mencoba memberi keterangan pada peta konsep yang diberikan .guru

Mengkomunikasikan

Siswa mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas.

Penutup

Kesimpulan

·      Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran

·      Pesrta didik dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

·      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

20 menit

Refleksi

·         Guru menanyakan kepada peserta tentang pembelajaran hari ini, apakah menyenangkan atau tidak?

Evaluasi

·      Peserta didik menjawab kuis tentang  organ ekresi yaitu ginjal.

·      Pemberian tugas membaca tentang ginjal pada buku siswa   untuk pertemuan berikutnya

 

F. PENILAIAN

1.      Jenis/teknik penilaian

Metode

Bentuk Instrumen

Sikap

Lembar pengamatan sikap dan rubrik

Tes unjuk kerja

Tes penilaian kinerja

Tes tulis

Tes uraian dan pilihan ganda

 

1.      Lembar pengamatan sikap

No

Nama Siswa

Skor

Rasa Ingin Tahu

Ketelitian

Kerja Sama

Komunikasi

Keterampilan

Nilai

Jumlah Skor

1

  








2

  








3

  

 

 

 

 

 

 

 

4

  

 

 

 

 

 

 

 

5

  

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

Lembar pengamatan sikap pada saat pengamatan

No.

Aspek yang dinilai

1

2

3

4

Keterangan

1.

Rasa ingin tahu (curiosity)

 

 

 

 

 

2.

Ketelitian dalam melakukan kerja individu

 

 

 

 

 

3.

Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok

 

 

 

 

 

4.

Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok

 

 

 

 

 

5.

Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok

 

 

 

 

 

 

Rubrik Penilaian Sikap

No

Aspek yang dinilai

Rubrik

1.

Menunjukkan rasa ingin tahu

1.    Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif

2.    Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak  antusias, pasif

3.    Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif

4.    Menunjukkan rasa ingin yahu yang sangat besar, seluruh perhatian dicurahkan untuk mencari tahu

2.

Ketelitian dalam melakukan kerja individu

1.    Melakukan pekerjaan tidak  sesuai prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.

2.    Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.

3.    Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.

4.    Mengamati wujud benda dengan teliti, serius, penuh perhatian

3.

Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok

1.    Melakukan kerja dengan tergesa-gesa  secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.

2.    Melakukan kerja dengan hati-hati  secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.

3.    Melakukan kerja dengan hati-hati  secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.

4.    Melakukan kerja dengan sangat hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.

4.

Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok

1.    Tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil

2.    Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik

3.    Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu

4.    Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, sistematis dan berupaya tepat waktu

5.

Keterampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok

1.    Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain

2.    Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain

3.    Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain

4.    Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukakan gagasan atau ide secara ilmiah, dan menghargai pendapat siswa yang lain.

 

 

 

 

 

A.  Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Berikut ini adalah alat ekskresi pada manusia, kecuali....

a.  ginjal        b.  kulit

c.   hati           d.  usus besar

2. Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem pengeluaran manusia, kecuali....

a.    kulit menghasilkan keringat

b.   ginjal menghasilkan urine

c.    hati menghasilkan empedu

d.   pankreas menghasilkan enzim amilase

3. Perhatikan gambar di samping.

Tempat untuk menampung urin sebelum dikeluarkan dari tubuh ditunjukkan oleh nomor....

a.  1                c. 3

b.   2               d. 4

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian yang berperan dalam proses pembentukan urin primer adalah....

a. 1                   c. 3

b. 2                  d. 4

5. Sisa penyaringan pada proses filtrasi menghasilkan urin yang masih mengandung

zat yang berguna bagi tubuh, kecuali....

a.    glukosa

b.   urea

c.    garam-garam mineral

d.   asam amino

6. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah....

a.    urea dan uap air

b.   garam dapur dan air

c.    asam amino dan amonia

d.   karbondioksida dan uap air

7.  Zat berikut yang tidak dihasilkan oleh hati adalah....

a. urea

b. empedu

c. bilirubin

d. glukosa

8. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena....

a.    melindungi tubuh dari kuman

b.   mempunyai kelenjar keringat

c.    mempunyai ujung saraf reseptor

d.   melindungi tubuh dari cahaya matahari

9. Adanya batu ginjal di dalam rongga ginjal dapat menimbulkan....

a.    diabetes insipidus

b.   hematuria

c.    nefritis

d.   hidronefrosis

10. Bila kadar glukosa dalam urin 1,5%, maka kemungkinan orang tersebut menderita....

a.    peradangan kandung kemih

b.   penyakit diabetes melitus

c.    penyakit diabetes insipidus

d.   gagal ginjal

Kunci Jawaban

Nomor Soal

Jawaban

Skor

Keterangan

1.

D

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

2.

D

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

3.

C

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

4.

A

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

5.

C

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

6.

D

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

7.

D

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

8.

B

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

9.

B

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

10.

B

1

0

Jawaban benar

Jawaban salah

 

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1.      Media :

-       Komputer, - Video Pembelajaran

-       Smartphone

-       Alat tulis

-       Internet

2.      Sumber Pembelajaran

1.      Buku siswa IPA SMP Kelas VIII, Puskurbuk 2013

2.      Buku Guru  IPA SMP Kelas VIII, Puskurbuk 2013

3.      Lembar observasi/Pengamatan “Ayo kita selesaikan”

4.      Sumber lain yang relevan

 

Satiruk,  20 Februari 2024

Mengetahui,                                                 

Kepala SMPN Satap 1 Pulau Hanaut                       Guru Mata Pelajaran

Sri Yupitawati, S.Pd                                               M. Al. Furqan, S.Pd

NIP. 198609212010012004                                     NIPPPK. 199102272023211005

Saturday 10 February 2024

10 (SEPULUH) KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK


Oleh

Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd

 

Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Maka, kita sebagai orang tua bertanggung jawab terhadap amanah ini. Tidak sedikit kesalahan dan kelalaian dalam mendidik anak telah menjadi fenomena yang nyata. Sungguh merupakan malapetaka besar ; dan termasuk menghianati amanah Allah.

 

Adapun rumah, adalah sekolah pertama bagi anak. Kumpulan dari beberapa rumah itu akan membentuk sebuah bangunan masyarakat. Bagi seorang anak, sebelum mendapatkan pendidikan di sekolah dan masyarakat, ia akan mendapatkan pendidikan di rumah dan keluarganya. Ia merupakan prototype kedua orang tuanya dalam berinteraksi sosial. Oleh karena itu, disinilah peran dan tanggung jawab orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam mendidik anak-anak.

 

BAHAYA LALAI DALAM MENDIDIK ANAK

Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua. Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah. Banyak nash-nash syar’i yang mengisyaratkannya. Allah berfirman.

 

“Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya” [An-Nisa : 58]

 

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhamamd) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” [Al-Anfal : 27]

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

 

“Artinya : Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban terhadap yang dipimpin. Maka, seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya” [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

 

“Artinya : Barangsiapa diberi amanah oleh Allah untuk memimpin lalu ia mati (sedangkan pada) hari kematiannya dalam keadaan mengkhianati amanahnya itu, niscaya Allah mengharamkan sorga bagianya” [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

 

SEPULUH KESALAHAN DALAM MEDIDIK ANAK

Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi masih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya.

 

Baru kemudian, ketika anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial, banyak orang tua mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Tragisnya, banyak yang tidak sadar, bahwa sebenarnya orang tuanyalah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.

 

Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam-macam bentuknya ; yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.

 

Berikut ini sepuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

 

[1]. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak

Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.

 

Dan yang paling parah tanpa disadari, kita telah menanamkan rasa takut kepada dirinya sendiri. Atau misalnya, kita khawatir ketika mereka jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut-nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar-besarkan masalah. Akibatnya, anak-anak semakin keras tangisnya, dan akan terbiasa menjadi takut apabila melihat darah atau merasa sakit.

 

[2]. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain.Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.

Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.

 

[3]. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.

Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.

 

[4]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak

Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.

 

[5]. Selalu Memenuhi Permintaan Anak, Ketika Menangis, Terutama Anak Yang Masih Kecil.

Sering terjadi, anak kita yang masih kecil minta sesuatu. Jika kita menolaknya karena suatu alasan, ia akan memaksa atau mengeluarkan senjatanya, yaitu menangis. Akhirnya, orang tua akan segera memenuhi permintaannya karena kasihan atau agar anak segera berhenti menangis. Hal ini dapat menyebabkan sang anak menjadi lemah, cengeng dan tidak punya jati diri.

 

[6]. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.

Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.

 

[7]. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran

Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah mindzalik

 

[8]. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.

Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.

 

[9]. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja.

Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.

 

[10]. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya

Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.

 

Demikianlah sepuluh kesalahan yang sering dilakukan orang tua. Yang mungkin kita juga tidak menyadari bila telah melakukannya. Untuk itu, marilah berusaha untuk terus menerus mencari ilmu, terutama berkaitan dengan pendidikan anak, agar kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak, yang bisa menjadi fatal akibatnya bagi masa depan mereka. Kita selalu berdo’a, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah serta berakhlak mulia. Wallahu a’lam bishshawab.

[Disadur oleh Ummu Shofia dari kitab At-Taqshir Fi Tarbiyatil Aulad, Al-Mazhahir Subulul Wiqayati Wal Ilaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VII/1424H/20004M, Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta. Jl Solo – Purwodadi Km 8 Selokaton, Gondangrejo – Solo]

Friday 9 February 2024

HAKEKAT, TUJUAN DAN MANFAAT PPL

1.      Hakekat PPL

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kokurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa (calon guru) baik yang mencakup latihan mendidik, mengajar, maupun tugas pendidikan lainnya, secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan profesi pendidikan.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu muara dari seluruh program pendidikan. PPL dilaksanakan setelah mahasiswa sudah dianggap sudah memperoleh bekal pengetahuan yang memadai dengan berbagai bidang yang berkaitan dengan pengelolaan proses belajar mengajar.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dapat disamakan dengan latihan kerja bagi calon pegawai hotel atau latihan kerja bagi calon dokter, hakekat semua pelatihan tersebut adalah sama yaitu mempersiapkan calon pengemban tugas dengan baik kelak.

2.      Maksud dan Tujuan PPL

Maksud dan tujuan PPL dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.

1.      Tujuan Secara Umum

PPL bertujuan agar mahasiswa mendapatkan secara aktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional yaitu tenaga kependidikan yang memiliki perangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2.      Tujuan Secara Khusus

Tujuan secara khusus yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa melalui PPL yaitu:

1.        Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik sekolah sebagai tempat pengabdiannya kelak.

2.        Menguasai berbagai keterampilan mengajar.

3.        Dapat menerapkan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata dengan bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.

4.        Dapat menerapkan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata dengan bimbingan yang minimal atau bahkan tanpa bimbingan.

5.        Mampu belajar dari penghayatan dan pengalaman selama mengikuti latihan.

3.      Manfaat PPL

Setelah pelaksanaan PPL berakhir, diharapkan dapat bermanfaat bagi yang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tersebut, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) maupun bagi sekolah tempat praktek.

Secara umum bagi mahasiswa PPL memberikan manfaat yang sangat penting. Melalui PPL, mahasiswa calon guru dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan mengajar dan mengelola kelas secara profesional, sehingga kelak sanggup atau lebih siap menjalankan tugas atau amanah sebagai seorang guru LPTK sehingga akan mendapatkan berbagai informasi tentang dunia pendidikan serta posisinya di sekolah lanjutan. Sehingga menemukan suatu cara atau sistem menyiapkan dan menghasikan guru yang sesuai dengan kebutuhan sekolah atau ahli dalam bidang tersebut.

Juga tak kalah bermanfaatnya bagi sekolah karena sedikit banyaknya akan memberikan konstribusi bagi kepentingan kependidikan di sekolah yang bersangkutan, misalnya dengan adanya pengalaman baru atau motivasi bagi pihak sekolah untuk berbenah diri baik secara individual maupun secara kolektif demi kepentingan kependidikan.

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH