TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Friday 5 February 2016

SATU DALAM JIWA

Karya: .Alf (M. AL. FURQAN)

Dengarkan
Hatiku
Batinku
Pikiranku
Naluriku
Keyakinanku
Aku adalah bahagiamu

Mari melangkah bersama
Berjuang berusaha berdoa
Demi cinta yang telah kita ikrarkan
Demi batin kita yang saling merasakan
Demi jiwa raga kita yang bergejolak ingin secepatnya bersandingan
Demi keinginan kita pada hubungan yang dihalalkan

Mari kita saling menghadap kepada-Nya
Dalam waktu-waktu yang mustajab
Agar apa yang telah kita inginkan bersama
Segera dilancarkan dimudahkan dan dikabulkan
Hubungan yang di aamiini oleh dunia dan seisinya
Hubungan yang diridhoi dan dihalalkan-Nya kita

Satu dalam jiwa

Satiruk. Kal-Teng. Selasa, 22 Desember 2015

Thursday 4 February 2016

ITULAH AKU


Hatiku meyakinkanku
Akulah dia
Yang sebenarnya di hatimu
Yang sebenarnya dalam benakmu
Yang sebenarnya ada disitu

Kamu? tak perlu ku tanya lagi!
Dari pertama kita bertemu
Dari hanya sekali sekali ku lewat di depan tempat tinggalmu
Hatimu pasti sudah menyimpan rasa lebih dulu padaku
Aku yakin itu

Kamu? jangan ditanya lagi!
Dari mulai aku mengenalmu
Mengetahui kelembutan hatimu
Kupastikan saat itu dirimu merasuk ke dalam hatiku

Kisahmu
Kau tidak tahu sama sekali tentangku
Belum pernah sekalipun bertemu denganku
Namun anehnya hatimu selalu mengusikmu
Setiap kali mendengar namaku dan tentangku
Oleh teman-temanmu

Setelah aku mengenalmu
Waktu-waktuku bersamamu
Hatiku benar-benar larut olehmu
Hingga tak sanggup berpaling darimu
Hingga tak bisa lagi melepaskanmu

Aku? jangan kau tanya lagi!
Tak pernah pergi
Selalu ada dipandanganmu
Coba sejenak kau pejamkan matamu
Dan rasakan yang ada di benakmu
Itulah aku

Aku? tak perlu kau tanya lagi
Tak pernah beranjak
Tetap ada di dekatmu
Kau hanya perlu meletakkan tanganmu didada
Dan rasakan degup jantungmu
Itulah aku

Satiruk.  Kal-Teng. Selasa,  22 Desember 2015

Karya: M. AL. FURQAN

Tuesday 2 February 2016

IBUNDA

Karya: M. AL. FURQAN

Ya Allah
Bantulah aku menjadi
Penyejuk mata yang terbaik 
Bagi beliau yang selalu dihati
Bagi beliau yang selalu tercinta

Tak peduli sakit yang kuterima
Tak peduli hatiku yang terluka
Aku tetaplah aku
Yang tetap menyayanginya
Mencintainya menghormatinya

Tak peduli pandangan dunia
Tak peduli dunia berkata apa
Ibu tetaplah ibu
Yang terdalam dihati

Tersimpan manis di jiwa ini

Tak peduli pada kisah yang telah terlewati
Tak peduli dengan kenyataan yang menyakiti

Di hidup dan doaku

Ibunda

Tetaplah yang tercinta

Satiruk. Kal-Teng.  Senin 21 Desember 2015

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH