TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Saturday, 1 July 2023

SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI (SEBAGAI SEKDES)

 

SURAT PERNYATAAN PENGUNDURAN DIRI

 

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                               : M. Al. Furqan

Tempat Tanggal Lahir         :xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jenis Kelamin                    : Laki-laki

Agama                              : Islam

Jabatan                             : Sekretaris Desa

Alamat                              : Jln. Satiruk Laut RT 02 RW 01 Desa                                            Satiruk Kec Pulau Hanaut, Kab. Kotim.

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya mengundurkan diri dari jabatan saya selaku Sekretaris Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur terhitung mulai tanggal 1 Juli 2023.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

 

Satiruk, 1 Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

 

 

M. AL. FURQAN

 

 

 

 

 

Thursday, 30 March 2023

Sang Gula - Abu Hamzah Muhammad Bin Maimun As-Sukkari

 

Abu Hamzah Muhammad Bin Maimun As-Sukkari rahimahullah adalah seorang ulama kaum muslimin. Beliau bernama Imam Muhammad bin Maimun Abu Hamzah, Sang Gula.

 

Mengapa beliau dijuluki dengan “sang gula”??

 

Mari kita simak keterangan Imam Adz Dzahabi:

Beliau dijuluki dengan As-Sukkary (nisbah kepada sukkar yang artinya gula) bukan karena beliau penjual gula akan tetapi karena manisya tutur kata beliau.

(Siyar A’laamin Nubalaa’ 7/386)

 

Benar memang, saat telinga ini disapa dengan rangkaian kata yang penuh dengan kesantunan dan kelembutan, maka akan terasa manis di dalam jiwa, rasa yang lebih manis dari gula dan madu.
Bukankah sesendok gula yang disajikan dengan umpatan dan cacian akan terasa pahit di dalam hati?

 

“Kata-kata yang baik adalah sebuah sedekah.”

Sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

 

Dikisahkan seorang tetangga Abu Hamzah As Sukkary, dikarenakan hajat yang mendesak, ingin menjual rumahnya. Sampai ada orang yang tertarik. Yang tertarik bertanya, berapa harga rumahnya? Harganya 4000 dirham.

Lalu dikatakan kepadannya, "Rumahmu itu tidak segitu harganya!.

2000 dirham untuk harga rumah dan 2.000 lagi untuk harga bertetangga dengan Abu Hamzah As-Sukkari." Jawabnya.

 

"Anda harus bayar ketika saya harus pindah dan menjauh dari Abu Hamzah. Susah punya tetangga yang tutur katanya manis, baik, rajin ibadah, berilmu, bisa nanya, berinteraksinya dengan sunnah Nabi Muhammad SAW,"

Sampailah berita tersebut kepada Abu Hamzah As-Sukkary. Lalu beliaupun memberikan kepada tetangganya tersebu 4.000 dirham dan mengatakan, "Tinggallah disini dan janganlah engkau jual rumahmu!

 

"Abu Hamzah itu diriwayatkan kalau ada tetangga yang sakit itu beliau bantu pengobatannya. Kalau kita kan di level kirim buah ya, kita sering kali jangankan bantu, jenguk saja lupa kita,"

 

Betapa luar biasanya memiliki tetangga yang shalih…

 

(Terinspirasi oleh Faidah Syaikh Shalih bin ‘Abdil ‘Aziz As Sindi)

Muhammad Nuzul Dzikri,  حفظه الله تعالى

 

 

 

 

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH