Pulau
UNIK, demikian orang Bima menyebutnya.
eeeeeH
salah salah salah 😁
Pulau ULAR, demikian orang Bima menyebutnya.
Pulau yang kira-kira luasnya
500 m2 terletak di tengah laut perairan Wera ini merupakan
habitat bagi populasi ular dengan keunikan kulitnya yang berwarna putih bersih
dengan kombinasi hitam mengkilap. Memiliki ciri ekor yang pipih dan hidup di
dalam air menandakan bahwa jenis ini termasuk ular laut. Mayoritas kita tahu
yang namanya ular laut pasti merupakan jenis ular yang sangat berbisa/beracun.
Namun yang membuat ular di pulau ini UNIK ialah ular-ular yang kenyataannya
sangat beracun ini faktanya ialah sangat bersahabat dan jinak terhadap
orang-orang yang datang/berkunjung ke pulau kecil ini.
Tuh Pulau Ularnya diBelakang! Nih Biar Lebih jeLasnya: |
Berdasarkan
pengalaman saya kemarin waktu mengunjungi pulau ini, memang habitat ular-ular
yang ada di pulau ini sangatlah bersahabat, enjoy, santuy, relax, dengan para
pengunjung. Bagaimana tidak, ularnya kita tarik-tarik keluar dari celah-celah
bebatuan/tebing mereka santuy-santuy aja tanpa bereaksi
melawan/mematok/menggigit dan sebagainya terhadap saya dan para pengunjung.
Hmmm ini ular apa TALI tarik tambang.. hahah
Kenapa
ularnya kita tarik paksa keluar dari celah-celah bebatuan/tebing??? Karena
waktu berkunjung kemarin pas air lautnya sedang pasang, jadi untuk bertemu
langsung dengan ular dalam jumlah banyak, lumayan susah.. Beda kalo pas air
laut sedang surut, kita tinggal mungut aja himpunan ular yang sedang berlarian
di atas pasir/bebatuan..
Kata
babang tamvan,, eeeeeeH salah lagi 😀😀😀
Kata
babang yang punya Sampan Motor yang kami naiki, gak usah takut, pegang aja, wong
selama ini nggak pernah ada pengunjung/wisatawan yang terluka karena ular-ular
di pulau ini kok. Ujarnya!
Pulau
Ular, merupakan destinasi wisata yang sangat UNIK dan menarik juga menantang
bagi para wisatawan. Bayangkan saja, di pulau ini terdapat ratusan ular berbisa
yang hidup lepas bebas enjoy santuy dengan keUNIKannya yang tidak
mengganggu/menggigit/mematok para pelancong/wisatawan yang datang berkunjung.
Destinasi wisata pulau ular ini bisa jadi pilihan untuk liburan yang menarik,
menyenangkan juga menyeramkan.
Meskipun
awalnya menyeramkan kini banyak wisatawan yang melancong ke pulau UNIK ini,
dimana pada saat musim liburan banyak wisatawan lokal maupun asing yang
berkunjung ke pulau ini. Bercengkerama dengan ular rasanya akan menjadi suatu
pengalaman yang tak terlupakan. Tanpa pawang, tanpa dilatih, kita akan bisa
merasakan bagaimana bermain-main dengan binatang berbisa yang terkenal
mematikan ini. Hanya butuh keberanian melawan perasaan takut untuk memegang
ular-ular di pulau ini.
Anda
penasaran dengan ular yang hidup di alam bebas tetapi jinak-jinak, bisa bebas
kita pegang-pegang, dikalung-kalungin, dicium-cium, dan sama sekali tidak
bereaksi (mematok/menggigit/dll). Ayooo segera ke Pulau Ular, yang letaknya
tidak terlalu jauh dari bibir pantai Desa Pai (dari pinggir pantai untuk
sampai ke pulau ular kurang lebih waktu tempuhnya 5 menitan menggunakan sampan
motor dengan biaya Rp 10000 sampai 20000 per Orang). Pulau Ular tepatnya
terletak di agak tengah laut Desa Pai Kecamatan Wera Kabupaten Bima Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Pulau ular dapat dijangkau dengan waktu tempuh
sekitar 30 menit perjalanan dari Tawali (Ibukota Kecamatan Wera) atau 40 menit
perjalanan dari Kecamatan Sape menggunakan transportasi darat. Jika Anda dari
Kota Bima kurang lebih 3-4 jam Perjalanan. Pemda sudah semestinya menyentuh
Destinasi Wisata ini secara menyeluruh antara lain dengan menata tempat
wisata ini agar semakin menarik, memperbaiki jalan yang rusak parah agar akses
menuju pulau ular ini semakin mudah, membangun fasilitas semacam gazebo-gazebo
di pinggir pantainya untuk disewakan, penyiapan Sampan Motor yang memadai dan
akan menjadi sumber PAD bagi Daerah/Desa.
Terakhir,
sebelum tulisan ini saya THE END
kan, ini sekedar pesan aja, mungkin bermanfaat bagi kita semua:
Ular-ular
di pulau tersebut karena kita tahu tidak mematok/menggigit dan sebagainnya
bukan berarti kita berjalan, duduk, ataupun berenang di sekitaran pulau
tersebut dengan sembarangan... Karena bisa saja kalau kita tidak berhati-hati
misalnya; melangkahkan kaki terus tidak sengaja menginjak bagian tubuh ular tsb
atau tidak sengaja menduduki ular di padang ilalang di atas bukitnya atau lagi
pas tapakan tangan kita ketika berenang mengenai bagian tubuh ular tersebut,
dimana jika terinjak/terduduki/tertampar mustahil mereka (ular-ular tsb) tidak
bereaksi, namanya juga ular kalau bereaksi yaa otomatis dengan gerakan
refleksnya mematok yang mematikan itu.. Ingat, setiap yang merasa
sakit/tersekiti pasti akan bereaksi. Jangankan hewan, manusia aja kalau merasa
tersakiti akan refleks bereaksi. Cuman bedanya kita masih punya akal, jadi
kalau orang bilang nggak sengaja nggak sengaja kita masih bisa kontrol
perasaan/emosi.. Laah ular, kalo keinjak, kita teriak nggak sengaja
nggak sengaja, bisa/racunnya udah keburu ngalir di dalam tubuh kita. 😀😀😀 So,
kita jangan sampai nggak hati-hati meskipun ular-ularnya jinak-jinak
merpati 😀😀😀
Byeee.... See you next time Snake Island Wera |
By M. AL. FURQAN – Jan 2021