Viralnya destinasi wisata “taja ngao” oleh netizen melalui sosial media membuat saya juga penasaran dengan tempat ini. Dimana ketika pulang kampung kemarin (Juni 2020), akhirnya saya berkesempatan juga mengunjungi tempat yang lagi ngehits di kalangan netizen ini. Dan setelah puas menjajakan kaki dan ditiup oleh kencang serta dinginnya angin laut taja ngao. Rasa-rasanya kurang afdol jika tidak mengeksplor tempat-tempat indah nan eksotik lainnya yang ada di bagian timur Wera ini.
Akhirnya selepas dari "Taja Ngao" saya dan beberapa gadis manis Kampo Rato memutuskan untuk mengeksplor keindahan pantai yang terletak di pesisir timur Wera ini.
Perjalanan pun dilanjutkan. Yap, seteleh melewati beberapa obyek wisata seperti Pulau Ular dan Pantai Oi Caba, hingga sampai pada jalanan yang sangat menanjak tajam menuju Sape. Lalu kami memilih memutar setir motor 600 (derajat) ke arah kiri di jalanan yang cukup rusak berkontur naik turun (lereng gunung), berdebu, bebatuan, dan suasana panasnya menyengat hati 😀😀😀 (maklum perjalanannya disiang bolong 😀😀😀). Hingga akhirnya tibalah di bibir pantai yang menawarkan keindahan pemandangan dan panorama air laut yang kelihatannya berwarna biru kehijau-hijauan berpadu dengan hamparan pasir putih halus yang membuat rasa letih melewati jalanan rusak parah itupun hilang sekejap 😀😀😀😀😀😀
Dan tanpa berlama-lama, karena panas yang menyayat mengiris-ngiris hati, akhirnya langsug nyebur menikmati dinginnnya air laut pantai pasir putih Desa Pai.
Teksturnya pasirnya yang sangat lembut memberikan efek relaksasi saat berjalan menyusuri bibir pantai ini, bibir pantainnya sangat panjang, disore hari mungkin akan lebih santuy menyusuri bibir pantai ini sambil menikmati wajah senja. Soalnya kalau siang bolong, panas, jangan coba-coba, anda bakal kehausan 😀😀😀😀😀😀 bibir pantainnya puaanjang dari ujung ke ujung.
Selain tekstur pasirnya yang lembut, kondisi pantainya juga sangat bersih. Mungkin karena lokasinya yang jauh dari pemukiman sehingga kebersihan di pantai ini terjaga/alami. Selain itu juga, daya tarik pantai ini ialah memiliki karakteristik sebagai pantai yang landai, dan ombaknya yang tidak terlalu besar, cocok untuk berenang-renang 😀😀😀(berdasarkan waktu saya mengunjungi, ombaknya memang tidak terlalu besar. namun bisa saja diwaktu/bulan lain ombaknya besar)
Sayangnya potensi wisata pantai pasir putih Pai ini belum tergarap maksimal. Pantai ini terkesan masih tersembunyi dari hiruk pikuk promosi dan sentuhan tangan pemerintah. Ketenaran pantai ini diperoleh wisatawan hanya dari media sosial para netizen.
Oia, untuk diketahui jika ingin berkunjung ke Pantai Pasir Putih di Desa Pai Kecamatan Wera.
Jika anda dari Kota Bima, rute perjalanan yang harus anda tempuh terbilang cukup mudah, dengan dua rute pilihan yaitu; rute I (Dari Kota Bima melewati Kecamatan Wawo dan Sape) atau bisa juga rute ke II (Dari Kota Bima melewati Kecamatan Ambalawi). Butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk sampai di lokasi.
Selain bisa diakses melalui jalur darat, dari Desa Pai pantai pasir putih tersebut bisa juga ditempuh melewati jalur laut, yaitu anda masuk ke obyek wisata Pulau Ular, disitu ada kapal/perahu motor yang selain melayani nyebrang ke Pulau Ular juga melayani nyebrang (mengantar) ke Pantai Pasir Putih. Untuk waktu tempuhnya kalau tidak salah lebih cepat sampai apabila melwati jalur laut.
Terakhir yang lebih penting juga, jangan lupa bawa perbekalan sendiri (makanan/snack) karena tidak ada orang yang jualan di pantai ini.
Writer: M. AL. FURQAN - Desember 2020