TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Sunday, 2 December 2012

Cara Pintas Menggunakan Tombol F Key Keyboard


Apakah anda tahu ketika berada di depan sebuah komputer dan menggunakan keyboard sebagai alat input komputer. Pada keyboard terdapat tombol F key apakah  anda menyadari kegunaan atau fungsi dari F key pada keyboard tersebut ???
Berikut daftar kegunaan dari fungsi tombol F key pada keyboard secara umum yang dapat digunakan untuk jalan pintas memudahkan pekerjaan anda:

F1
Shift + F1 = Menunjukkan format dokuments (Ms Word)
ALT + F1 = pindah ke kolom berikutnya
ALT + Shit + F1 = Pindah ke halaman sebelumnya
CTRL + ALT + F1 = Tampilan infi sistem microsoft (tidak bekerja pada windows vista)
CTRL + Shift + F1 = Mengubah font (tidak bekerja pada windows vista)

F2
Shift + F2 = Salin teks
CTRL + F2 = Prin preview perintah (Ms Word)
ALT + Shift + F2 = Perintah simpan(Ms Word)
CTRL + ALT + F2 = Buka perintah (Ms Word)

F3
Shift + F3 = Perubahan kasus teks di Ms Windows
CTRL + F3 = Program spesifik. Percobaan dengan yang satu ini tapi menyimpan pekerjaan Anda pertama!
ALT + F3 = Membuka sebuah blok bangunan di Ms Word

F4
Shift + F4 = Perintah simpan dan Menutup Ms Word
CTRL + F4 = Tutup jendela aktif (Ms Word)
Alt + F4 = Tutup program aktif. Jika tidak ada program yang terbuka, Anda dapat mematikan komputer dengan kombinasi ini .
F5
Shift + F5 = Memindahkan ke versi sebelumnya (Ms Word)
CTRL + F5 = Unconditional Refresh (Refresh internet explorer dari internet, tidak cache)
ALT + F5 = Menutup Program Word
CTRL + F5 = Mengembalikan dokument ke ukuran windows (tidak fungsional)

F6
Shift + F6 = Program spesifik. Percobaan resiko Anda sendiri dan jangan lupa untuk menyimpan pekerjaan Anda terlebih dahulu.
CTRL + F6 = Siklus ke depan antara jendela yang terbuka dalam sebuah program
CTRL + Shift + F6 = Siklus ke belakang antar jendela yang terbuka dalam sebuah program.

F7
Shift + F7 = Membuka perintah Tesaurus di Ms Word
CTRL + F7 = Spesifik Program
CTRL + Shift + F7 = Informasi Update terhubung dalam dokument Word
ALT + F7 = Mencari salah eja berikutnya atau kesalahan tata bahasa

F8
Shift + F8 = Mengecilkan pilihan saat ini (Ms Word)
CTRL + F8 = Spesifik Program. Dalam Ms Project itu mengubah ukuran jendela proyek
Alt + F8 = Membuka menu makro (Ms Word)

F9(Kombinasi ini hanya untuk Ms Word)
Shift + F9 = Beralih di antara kode halaman dan hasil itu
CTRL + F9 = Insert dan halaman kosong
CTRL + Shift + F9 = Hapus bidang
ALT + F9 = Beralih di antara semua kode halaman dan hasilnya

F10(Fungsi lain Ms Word)
Shift + F10 = Menampilkan menu shortcut
CTRL + F10 = Memaksimalkan dokumen pada jendela
CTRL + Shift + F10 = Mengaktifkan to ruler (Non-Fungsional)
ALT + F10 = Memaksimalkan jendela program

F11
Shift + F11 = Pergi ke halaman berikutnya (Ms Word)
CTRL + F11 = Kunci bidang
CTRL + Shift + F11 = Aktifkan bidang
ALT + Kode F11 = Tampilan Microsoft Visual Basic
ALT + SHIFT + F11 = Microsoft Visual Basic Studio Tampilan Kode

F12
Shift + F12 = Pilih simpan perintah (Ms Word)
CTRL + F12 = Pilih perintah terbuka
CTRL + Shift + F12 = Pilih perintah cetak

Cara di atas hanya beberapa saja untuk menggunakan kombinasi menggunakan tombol F keys pada keyboard. Ada banyak fungsi lain yang belum terungkap anda bisa mencoba sendiri saat menjalankan berbagai aplikasi pada windows computer anda.

Secuil Tentang Fisika dan Hubungannya Dengan Ilmu-Ilmu Lain


Hmmm..... Fisika itu seperti sebuah bangunan yang tak pernah berhenti di bangun !!!


Fisika
Mempelajari fisika adalah suatu petualangan yang menggairahkan dan menantang. Menjadi seorang fisikawan professional bahkan lebih menggairahkan lagi. Di antara kegiatan intelek menusia yang paling banyak menyerap energi adalah mempelajari dunia tempat kita hidup dan mencoba membuka tabir rahasia alam; inilah tepatnya yang merupakan tujuan ilmu fisika.
Kata fisika berasal dari istilah Yunani yang berarti alam; dan oleh karena itu fisika seyogyanya merupakan suatu ilmu yang ditujukan untuk mempalajari semua gejala alam. Memang  sampai awal abad ke-19, fisika diartikan dalam makna yang luas ini dan disebut “filsafat ilmiah” . Meskipun demikian selama abad ke-19 sampai baru-baru ini, fisika dibatasi pada studi sekelompok fenomena yang lebih terbatas, yang ditandai dengan nama gejala fisika dan terdefinisi secara longgar sebagai proses dalam makna sifat alamiah zat yang berpartisipasi tidak berubah. Definisi fisika yang agak kabur ini setahap demi setahap tersingkir, kembali ke konsep sebelimnya yang lebih luas dan mendasar. Sesuai dengan ini dapat kita katakan, bahwa fisika adalah ilmu yang tujuannya mempelajari komponen materi dan saling antar-aksinya. Dengan menggunakan pengertian antaraksi ini ilmuan menerangkan sifat materi dalam benda, sebagaimana gejala alam lain yang kita amati....
Fisika berhubungan dengan materi dan energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan iteraksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair, zat padat. Beberapa orang menganggap fisika sebagai sains atau ilmu pengetahuan yang fundamental karena merupakan dasar dari semua bidang sains lain.

Setiap teori fisika memiliki suatu rentang keberlakuan, di mana di luar rentang tersebut teori tidak dapat berlaku. Seringkali suatu perkembangan baru dalam fisika memperluas rentang keberlakuan suatu prinsip. Analisis galileo tentang benda yang jatuh telah jauh diperluas setengah abad kemudian dengan hukum gerak dan hukum gravitasi Newton.
Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau dikenal dengan sains. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa sains merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penelaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Sains memiliki dua sisi yaitu sebagai proses dan sisi lain sebagai produk. Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan sains termasuk fisika.
Untuk mencapai tujuannya, fisika, sebagaimana juga ilmu-ilmu lain, bergantung pada pengamatan dan percobaan. Pengamatan terdiri dari pengkajian suatu gajala secara teliti dan kritis dengan mencatat dan menganalisis berbagai faktor dan keadaan yang tampaknya mempengaruhi gejala itu. Sayang sekali syarat-syarat dimana suatu gejala muncul secara alamiah sangat jarang memungkinkan keluwesan dan variasi yang cukup. Dalam beberapa hal gejala muncul sangat jarang sehingga menganalisisnya merupakan proses yang sulit dan lamban. Karena itu dibutuhkan percobaan. Percbaan terdiri dari pengamatan suatu gejala dalam kondisi yang telah diatur dan di bawah kontrol yang cermat.
Ilmuan  dapat merubah kondisi tersebut secara bebas, ini membuatnya lebih mudah mengungkap bagaimana kondisi-kondisi ini mempengaruhi gejala tersebut. Tanpa melakukan percobaan ilmu modern tak akan dapat mencapai apa yang dicapainya sekarang. Laboratorium merupakan hal yang sangat penting bagi ilmuan.
Tentu saja, percobaan bukanlah satu-satunya alat fisikawan. Dari fakta-fakta yang diketahui seorang ilmuan dapat menyimpulkan pengetahuan baru secara teoritis. Yang kita maksudkan dengan teoritis adalah, bahwa fisikawan mengusulkan sebuah model bagi situasi fisika yang sedang dipelajari. Dengan menggunakan hubungan-hubungan yang telah dihasilkan, fisikawan menerapkan pemikiran logis dan deduktif terhadap model tadi, dengan mengolah pemikiran ini dengan menggunakan teknik-teknik matematika. Hasil akhir yang dicapai boleh jadi suatu ramalan tentang suatu gejala yang belum teramati atau pengukuhan hubungan yang ada antara beberapa proses.

Hubungan Fisika Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Telah kita ketahui bahwa tujuan fisika adalah untuk memungkinkan kita memahami komponen-komponen dasar materi dan antaraksi di antaranya, dan karenanya mampu menerangkan gejala alam, termasuk sifat-sifat materi dalam kelompok. Dari pernyataan ini dapat kita lihat bahwa fisika merupakan ilmu yang paling fundamental diantara semua ilmu pengetahuan alam. Kimia membahas satu aspek khusus dari program yang sangat besar ini: penerapan hukum-hukum fisika pada susunan molekul dan pada cara-cara praktis  yang beraneka ragam dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain. Biologi harus bersandar ketat pada fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Penerapan prinsip fisika dan kimia pada problema-problema praktis, dalam penelitian dan pengembangan dan juga dalam praktek profesional, telah memberikan dorongan bagi berkembangnya berbagai cabang rekayasa. Praktek dan riset rekayasa modern tak akan mungkin tanpa pemahaman yang kokoh tentang ide-ide dasar ilmu pengetahuan alam.
Pentingnya fisika bukan hanya terletak pada kenyataan bahwa ia memberikan kerangka konseptual dasar dan teoritis di atas mana semua ilmu pengetahuan alam berpijak. Dari segi praktis, fisika penting karena ia menyiapkan teknik-teknik yang dapat digunakan pada hampir setiap bidang riset murni atau terapan. Astronom membutuhkan teknik-teknik optika, opektroskopi, dan radio. Ahli geologi menggunakan metode gravimetri, akustik, inti dan mekanika dalam  penelitiannya. Penggunaan serupa juga dilakukan oleh ahli kelautan, meteorologi, dan seismologi. Sebuah rumah sakit modern dilengkapi dengan ahli laboratorium dimana teknik fisika canggih diterapkan. Sebagai kesimpulan, hampir tak ada suatu kegiatan riset termasuk arkeologi, paleontologi, sejarah dan kesenian yang dapat berlangsung tanpa menggunakan tekni-teknik fisika modern. Fisikawan mempunyai kepuasan bahwa ia tidak hanya memajukan pengetahuan kita tentang alam semesta tapi juga ikut menyumbang bagi kemajuan sosial umat manusia.

E-LEARNING



1.      Pengertian E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). E-learning juga didefinisikan sebagai sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, dan lain-lain (Learn Frame.Com, 2001). Definisi lain menyimpulkan bahwa e-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan computer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-Room atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, email, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, dan lain sebagainya. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003).
Jaya C. Koran (2002) mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Selanjutnya Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan elearningsebagai kegiatan belajar melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

2.      Teknologi Pendukung E-learning
Dalam praktiknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Dalam perkembangannya komputerlah yang paling populer dipakai sebagai alat Bantu pembelajaran secara elektronik. Karena itu dikenal dengan istilah computerbased learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer dan computer assisted learning (CAL) atau pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Saat pertama kali komputer mulai diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia akan menjadi dikenal atau populer di kalangan siswa karena berbagai variasi teknik mengajar yang bisa dibuat dengan bantuan komputer tersebut.
Adapun teknologi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu technology based learning dan technology based web learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technology, misalnya: radio, audio tape, voice mail telephone, dan Video Information Technologies, misalnya: video tape, video text, video messaging. Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies, missalnya: bulletin board, internet, e-mail, tele-collaboration.

3.      Cara Pembelajaran dengan E-learning
Pada dasarnya cara pemberian pembelajaran e-learning dapat digolongkan menjadi dua, yaitu one way communication (komunikasi satu arah) dan two way communication (komunikasi dua arah). Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya melalui sistem dua arah. Dalam elearning, sistem dua arah ini juga bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu, dilaksanakan melalui cara langsung (synchronous) artinya pada saat guru memberikan pelajaran, siswa dapat langsung mendengarkan dan dilaksanakan melalui cara tidak langsung (a- synchronous) misalnya pesan dari guru direkam dahulu sebelum digunakan.
Adapun karakteristik e-learning antara lain yaitu: (1) memanfaatkan jasa teknologi elektronik yaitu guru dan siswa, sesama siswa atau guru dan sesame guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler; (2) memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan computer networks; (3) menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan (4) memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

4.      Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Beberapa kelebihan e-learning dibandingan dengan pembelajaran tradisional adalah sebagai berikut:
a.       E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (dalam kasus tertentu).
b.      E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau mater, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
c.       Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahanbahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran
d.      Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan
e.       Guru akan lebih mudah melakukan alternatif bahan-bahan belajar yang mutakhir sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuwan, mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya, dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
f.       Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
g.      Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Beberapa kelemahan yang cenderung kurang menguntungkan bagi guru, di antaranya:
1)      Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning.
2)      Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
3)      Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-learning.
4)      Bagi siswa yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
5)      Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
6)      Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar.

5.      Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memanfaatkan E-learning
Ahli-ahli pendidikan menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Bullen, 2001; Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain:
a.       Analisis Kebutuhan (Need Analysis )
Dalam tahap awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning. Apabila analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan (Soekartawi, 1995) yang komponen penilaiannya adalah:
1)      Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible) misalnya jaringan internet bisa dipasang, apakah infrastruktur pendukungnya seperti telepon, listrik, komputer tersedia, apakah tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia, dan lain sebagainya.
2)      Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically profitable) misalnya dengan adanya e-learning dapat memberikan keuntungan.
3)      Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat (socially acceptable)

b.      Rancangan Instruksional
Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan rancangan instruksional (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah, 2001) yaitu:
1)      Course Content and Learning Unit Analysis seperti isi pelajaran, cakupan dan topik yang relevan.
2)       Learner Analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status pekerjaan, dan sebagainya.
3)      Learning Context Analysis, seperti kompetisi pembelajaran yaitu mengenai apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam pada bagian ini.
4)      State Instructional Objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
5)      Construct Criterion Test Items. Penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan
6)       Select Instructional Strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.
c.       Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning dapat dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia. Hal ini terjadi karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan, begitu pula dengan bahan ajar dan rancangan instruksional yang akan dipergunakan hendaknya dikembangkan dan dievaluasi secara terus menerus.
d.      Tahap Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format tertentu misalnya format Hyper Text Markup Language (HTML) dan uji prototype hendaknya terus menerus dilakukan.
e.       Tahap Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya diujicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Proses dari kelima tahapan di atas diperlukan waktu yang relatif lama, karena prototype perlu dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu diperhatikan secara serius. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi terus menerus.
Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam e-learning.
1)      Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain.
2)       Masalah ketersediaan software (piranti lunak). Bagaimana mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal.
3)      Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada.
4)      Masalah skill dan knowledge.
5)       Attitude (perilaku) terhadap ICT. Karena itu perlu diciptakan bagaimana semuanya mempunyai sikap yang positif terhadap ICT, bagaimana semuanya bisa mengerti potensi ICT dan dampaknya ke siswa sehingga penggunaan teknologi baru bisa mempercepat pembangunan.
6.      E-learning dan Internet dalam Pembelajaran
E-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar mengajar didominasi oleh peran guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini proses belajar dan mengajar banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar dan mengajar akan didominasi oleh peran guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book and technology). Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut telah mempengaruhi kehidupan kita seharihari. Karena itu, kita sebaiknya tidak gagap teknologi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pulalah memperoleh kesempatan-kesempatan untuk maju. Informasi sudah merupakan “komoditi’ sebagai layaknya barang ekonomi yang lain. Peran informasi menjadi kian besar dan nyata dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini bisa dimengerti karena masyarakat sekarang menuju era masyarakat informasi atau masyarakat ilmu pengetahuan. Contoh klasik yang bisa dipakai bahwa kebutuhan informasi sudah membudaya yaitu melalui pengalaman Bill Gates yang kita kenal sebagai sosok orang yang mempunyai perusahaan Microsoft Computer. William Henry Gates III atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bill Gates tersebut sebenarnya kuliah di bidang ilmu hukum Harvard University. Ia ingin menjadi pengacara karena dengan keahlian sebagai pengacara tersebut, maka ia bisa mempunyai ’power’ untuk membantu masyarakat yang memerlukan jasa hokum untuk memperoleh kebenaran. Belajar ilmu hukum menurut dia, ternyata memerlukan waktu yang banyak untuk membaca di berbagai tempat seperti perpustakaan, toko buku, atau sumber informasi yang lain. Ia merasa waktunya habis untuk membaca saja. Di situlah ia lalu menemukan idenya mengapa informasi yang tersebar di mana-mana itu tidak dikemas saja dalam satu wadah (baca komputer) agar yang memerlukannya tidak harus ke sana kemari. Di benak Bill Gates saat itu ia memimpikan ‘how to create a tool for the information era that could magnify the brain power instead of just muscle power’ (bagaimana menciptakan sebuah alat untuk era informasi yang bisa memperbesar otak selain tenaga). Sejak itulah The Saga of Microsoft mulai digarap. Bill Gates akhirnya menjadiorang yang sangat produktif dan output oriented. Menurut Robert Heller yang menulis buku tentang Bill Gates menyatakan bahwa Bill Gates selalu bilang “Turn your vision into reality”. Itulah sebabnya program-program yang ada di Microsoft selalu dibuat user friendly. Berkat jasa Bill Gates inilah maka e-learning berkembang seperti sekarang ini. Pemanfaatan e-learning khususnya internet untuk kegiatan pembelajaran saat ini dikenal tidak hanya di Indonesia ataupun di Asia Tenggara, namun juga di berbagai penjuru dunia. Hal ini karena suatu kebutuhan baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan serta jawaban atas tantangan global sehingga penggunaan e-learning dalam hal ini tidak bias dilepaskan dengan peran internet. Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu bisa dimengerti bahwa e-learning bisa dilakukan karena internet. E-learning sering disebut pula dengan nama on-line course karena aplikasinya memanfaatkan jasa internet. Pemanfaatan internet untuk e-learning di sekolah dapat meningkat apabila fasilitas yang mendukungnya memadai, baik fasilitas yang berupa infrastruktur maupun fasilitas yang bersifat kebijakan. Karena itu demi kelancaran terapan e-learning dalam proses belajar mengajar, perlu diantisipasi hambatan-hambatan yang sering muncul seperti ketersediaan telepon dan listrik. Penggunaan internet untuk pembelajaran sering disebut e-learning. Istilah lain untuk menamakan penggunaan internet dalam pembelajaran ialah pembelajaran berbasis jejaring (web-based instruction), belajar on-line (online learning), ruang kelas virtual (classroom virtual), atau pembelajaran berbasis WWW (WWW based instruction). Semua istilah tersebut menyiratkan pengertian bahwa pembelajar terpisah dari pengajar secara jarak jauh, pembelajar menggunakan teknologi untuk mengakses bahan ajar, pembelajar menggunakan teknologi internet untuk berinteraksi dengan pengajar dan pembelajar yang lain, dan terdapat bantuan belajar yang disediakan bagi pembelajar. Anderson & Elloumi (2004) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan internet untuk mengakses bahan ajar, berinteraksi dengan isi bahan ajar, pengajar dan peserta ajar lainnya, dan mendapatkan bantuan belajar selama proses pembelajaran, untuk dapat memperoleh pengetahuan, mengkonstruksi pemahaman, dan bertumbuh kembang melalui pengalaman belajar.

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH