TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Tuesday 25 October 2016

Mengapa kepalaku secerewet ini???

Malam ini 

Di depan rumah dinas 

Kusendiri

Sepi

Ya, hanya sepi 

Menemani


Aku mengenal sepi sedari dini

Sepi perhatian 

Sepi dekapan

Sepi sentuhan

Sepi suara mereka 

Sepi raut wajah mereka 

Sepi canda tawa mereka 

Sepi kebersamaan

Sepi segalanya 

Dari mereka 


Kenapa pula 

Ada keputusan yang menyakitkan 

Hingga membuatku jauh terpisahkan 

Mengapa? mengapa 

Ada keputusan yang sakitnya tak seharusnya dirasakan 

Hingga membuatku sepi terluka 

Sendirian 


Lalu 

Tuk akrab dengan mereka yang tersayang 

Aku tak terbiasa

Hingga pada akhirnya

Waaah untuk sekedar akrab saja

Aku benar-benar biasa

(Percayalah rasanya seperti perasaan yang tak ingin sama sekali manusia rasakan)


Apakah perasaan seperti itu mereka rasakan?

Percayalah aku luka dengan semua itu

Dengan semua kesendirian yang kutelan 

Percayalah aku sakit dengan semua ini

Dengan rasa sesal yang tak mau hilang 


Entah ini goresan penyesalan atau hanya ngigau di malam cahaya bulan

Entahlah!

Hanya saja

Berpisah lama dengan jarak yang sangat sangat jauh

Untuk anak yang pada waktu itu di umur sekecil itu 

Tak seharusnya itu dilakukan

Benar-benar melukainya secara perlahan

Meski ada alasan dibalik semuanya

Peduli apa

Mengerti apa

Tau apa

Anak kecil tentang alasan yang ada


Jika 

Anak itu adalah titipan Tuhan 

Jika sudah titipan

Maka jangan lagi dititipkan

Ke keluarga, ke mereka, dan ke ke ke yang lainnya


Mengertilah

Suatu hal yang masih selalu mengganggu kepala 

Dalam perjalanan kisah hidup ini

Berpisah dari mereka sejak kecil

Jauh dari mereka sejak kecil

Sepi dari mereka sejak kecil

Tak bersama mereka sejak kecil

Sebuah kenyataan yang masih tetap membuat luka

Sakit tanpa tergores

Perih tanpa teriris

Membuat tak enak badan

Mengkusutkan pikiran


Malam ini

Akh...

Mengapa kepalaku secerewet ini???


.........................................

Satiruk, malam 01:35 WIB

Selasa, 25 okt 16

Writer : M. AL. FURQAN


No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH