TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday, 6 April 2016

SATIRUK NAMANYA (Sebuah Perjalanan)

kerja nih ceritanya (

Alhamdulillah, akhirnya kerja juga ( horeeee... hahah

Flas Back
Kemarin setelah lulus kuliah S1 rencana sih mau lanjut S2, cuman keinginan terbentur beberapa hal.. jadi niat S2 di pending dulu... mudah2an dalam waktu dekat bisa lanjut S2...

dan juga dengan biaya yang belum ada untuk S2,, yaaa mau nggak mau ya harus kerja dulu..

Dan setelah masa sok sibuk di kampung kurang lebih 5 bulan, :)
dengan kesibukan pikiran dan hati memikirkan memilah memilih merasa-rasa baiknya bagusnya okenya kemana ya saya harus bekerja,
di daerah mana ya saya harus bekerja,
dan pikiran2 lainnya..
Kemauan dan keinginan dalam diri sih maunya keluar daerah..
lebih suka merantau, agar bisa mandiri.. gitu sih pikiran saya (
entah itu merantau ke kecamatan tetangga, (
ke kabupaten tetangga
atau bahkan ke provinsi lain...

Jadi, dalam masa penantian selama kurang lebih 5 bulan itu, dengan kesibukan menanya-nanya informasi ke teman2, kakak2, abang2, keluarga2 yang ada di daerah lain. Sempat juga ke KSB (kab sumbawa barat), namun belum jg dapat pekerjaan.. di samping kesibukan menanya informasi tentang pekerjaan..
namanya juga di kampung,
walaupun beleum dapat pekerjaan tapi sibuknya luar biasa, mengalahkan sibuknya orang yang sudah dapat pekerjaan,
iya sibuk,
sibuka di sawah...
sibuk di kebun...
sibuk jadi petani...

Seiring berjalannya waktu
horeee
Akhirnya dapat juga informasi tentang pekerjaan.hahah
Jadi kurang lebih kronologisnya begini;
Pada waktu itu saya lagi nyatai2 di rumah,
iseng-iseng saya buka facebook >> bukan iseng sih tapi memang hari-harinya selalu buka facebook >> jadi pas saya buka facebook, langsung ada pemberitahuan 1 pesan masuk.. Dan ketika saya buka, ternyata itu pesan dari kakak sepupu tentang informasi pekerjaan yang telah saya tanyakan memang di hari-hari sebelumnya..

jadi pada waktu itu dapat informasi lewat facebook dari kakak2 sepupu yang udah duluan kerja di salah satu daerah yang ada di kalteng bahwa katanya
“disini masih membutuhkan tenaga pendidik”

Dan kebetulan tenaga pendidik yang dibutuhkan di daerah tersebut sesuai dengan kualifikasi pendidikan saya..

Horeeeee
Akhirnya dapat juga pekerjaan
Akhirnya jadi tenaga pendidik juga nih
hahah

Oke
setelah dapat informasi
setelah dipikirkan matang-matang
setelah semua persiapan telah disiapkan
akhirnya

Bismillah

Go to kalteng.........................

Tepatnya waktu itu pada tanggal 20 Juli 2015 saya berangkat dari Bima ke Lombok, nginap di Lombok 1 hari, pas tanggal 22 Juli saya berangkat dari Lombok ke Sampit (kalteng).. dan ini adalah pertama kalinya dlm hidup saya naik pesawat.. horeeee,, hahah,, norakkk..

Ya daerah yang saya tuju di kalteng yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur..
Pas sampai di bandara Sampit (Ibukota Kabupaten),
saya dijemput pakai motor,
nyaman perjalanannya,
selama kurang lebih 1 jam perjalanan
hingga akhirnya sampai pada sebuah daerah yang di sebut Samuda. 

Dalam hati saya; horeeee udah sampai!

Hmmm
Ternyataaa
Alaaaaaah
Belum sampai
Harus  nyebrang sungai lagiiii
Setelah nyebrang sungai kira-kira 5 menit menggunakan kapal penyebrangan motor
Saya kira lagi ->  udah sampai
Ternyataaa oh ternyata
Ternyata begitu turun di pelabuhan
Lanjut lagi perjalanan menggunakan sepeda motor kurang lebih 1 jam perjalanan
Namun yang luar biasanya
Perjalanan yang ini beda dengan yang dari Bandara Sampit ke daerah Samuda tadi
Yang ini medannya ekstrim
Jalanannya cuman tanah doang gak berasapal
Kalau musim hujan, licinnya bukan main
Dan jembatannya
Adduuu mamma sayangeeeeeeh
Udah miring-miring gitu
Soalnya jembatan disini beda kaya di kampung (Bima) sana
Yang bersemen, batu, besi, cor apa segala 😁
Disini jembatannya, jembatan kayu
Kayuuuuuuu semua
Kondisinya ada yang hampir ambruk
Ada yang miring-miring, bolong-bolong
Huh, ngeriiiiiii pokoknya
*foto ngerinya belakangan yaaa, soalnya postingnya pake hp, gak bisa diinsert...

Udah lah sampai sini saja Drama perjalananya, pusing aku menyusun kata-katanya 😇😇

 


Kurang lebih sudah setengah tahun saya berada di sini (tempat kerja), ini sedikit yang bisa saya uraikan tentang daerah tempat saya bekerja;

SATIRUK NAMANYA, SATIRUK merupakan sebuah desa yang temasuk ke dalam wilayah Kecamatan Pulau Hanaut - Kabupaten Kotawaringin Timur - Provinsi Kalimantan Tengah - Indonesia (

Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Letak Wilayah Pulau Hanaut:
Bagian Utara berbatasan dengan Kecamatan Seranau
Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit
Bagian Timurnya berbatasan dengan Kabupaten Katingan
Bagian Selatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa

Di Kecamatan Pulau Hanaut ada 14 desa, yaitu:
1. Satiruk
2. Serambut
3. Bantian
4. Bapinang Hilir Laut
5. Hantipan
6. Babirah
7. Bapinang Hilir
8. Babaung
9. Panyaguan
10. Bamadu
11. Bapinang Hulu
12. Hanaut
13. Makarti Jaya
14. Rawasari

Back to topik (S A T I R U K namanya)
Desa terjauh di Kecamatan Pulau Hanaut adalah Desa Satiruk dengan jarak kurang lebih 24 km dari ibukota kecamatan (Bapinang Hulu).
Untuk menuju desa satiruk ini hanya bisa di tempuh melalui jalur sungai yaitu dengan menggunakan kelotok (perahu mesin).
Hmmmm,,, prasarananya memang jauh dari harapan, terutama jalan utama kecamatan yang menghubungkan satu desa ke desa lain di Pulau Hanaut ini...

Selain Kecamatan Pulau Hanaut, Kecamatan di seberang Sampit-Samuda yang masih terisolasi yakni Seranau dan Cempaga bagian Timur.
Kecamatan-kecamatan ini belum bisa ditempuh jalur darat, transportasi andalan warga yakni kelotok.
Kecamatan Seranau letaknya cukup dekat dengan Baamang dan Ketapang yang merupakan pusat Kota Sampit karena hanya dipisahkan oleh sungai Mentaya. Akibat belum terhubung jalan darat, kecamatan ini terbilang tertinggal dibanding kecamatan lainnya di kota.
Sedangkan Kecamatan Pulau Hanaut merupakan salah satu kecamatan di selatan Kotawaringin Timur yang lokasinya di muara laut Jawa. Untuk mencapai kecamatan ini masyarakat harus menyeberangi sungai Mentaya dari Teluk Sampit ataupun Samuda.
Nah kan, utk ke kecamatannya aja harus pake kelotok, apalagi utk menuju ke desa-desa yg ada didalamnya, mau nggak mau kelotok kelotok daaan kelotooooook lagi.

Untung waktu kecil pernah tinggal di Kalimantan Barat (di daerah sangat terpencil juga, yg transportasinya lewat jalur sungai/laut juga), jadi ketika disini (tempat kerja sekarang) udah nggak kaget lagi dengan situasi-situasi menarik dengan jalur ekstrim jembatan miring, sungai & laut bergelombang seperti ini....

Writer: M. AL. FURQAN
Satiruk, 27 Februari 2016

No comments:

Post a Comment

Tulis komentar Anda disini

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH