Banyak
hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta
mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan
Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal
kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal,
diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
Hemat
Pemakaian Listrik :
Matikan
peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah
dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau
fotocel sinar matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik.
Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu
pijar.
Matikan
peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika
akan pergi tidur.
Matikan
pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.
Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas
anda secara teratur.
Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap
minggu.
Jangan
masukkan makanan panas di dalam lemari es.
Jangan
terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros
listrik.
Hemat Pemakaian Air :
Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan
banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower
dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci
mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air
mengalir.
Gunakan
air dingin pada mesin cuci daripada air panas.
Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik,
demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak
boros air.
Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda.
Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
Manfaatkan
Sumber Energi dari Alam :
Gunakan
tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
Gunakan
sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan
lampu listrik.
Buka
jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan
menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara
buatan yang boros listrik seperti AC.
Jika
tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat
listrik.
Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
Exhaust
fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang,
jika sirkulasi angin belum maksimal.
Jika
ingin, membangun rumah tinggal jangan lupa memanfaatkan sirkulasi udara angin
dan cahaya alamiah dari matahari secara optimal. Pada Negara yang sudah sangat
peduli Bumi, seperti Swedia, Denmark dan juga Jepang, pemakaian listrik sudah
mulai memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya, mudah-mudahan di
Indonesia bisa segera diterapkan juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang
belum bisa menjangkau seluruh peloksok daerah terutama daerah
terpencil. Sumber energi alam lain yang bisa dimanfaatkan adalah
tenaga air (mikrohidro) dan panas bumi (geothermal). Kesemuanya ini merupakan
sumber energi alam yang ramah lingkungan.
Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.
REUSE
(Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya :
Gunakan
keramik atau gelas cangkir kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat
dari plastic dan Styrofoam.
Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas
corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
Gunakan
kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
Gunakan
kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan
kertas pembersih sekali pakai lainnya.
Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan
sekali pakai.
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan,
bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan
kantong plastik.
Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke
binatu.
Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat
semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.
REDUCE
( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
Hemat
penggunaan kertas dan tissue karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari
pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di
udara.
Memelihara,
merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan
daripada sering membeli baru.
Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering
digunakan.
Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Beli produk-produk buatan lokal untuk
mengurangi buangan emisi dari transportasi.
Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih terjamin
kesegarannya.
Beli
produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
Hindari
produk dengan beberapa lapis kemasan, jika hanya satu juga cukup.
Dengan
kata lain jika memungkinkan beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah
dan hemat kemasan daripada beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak
kemasan. Contoh pembelian sabun cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran
sachet kecil.
Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam
karena tidak dapat didaur ulang.
Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu
dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
Hindari
‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar
di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap kesehatan.
Minimalkan
penggunaan pestisida.
Hindari penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau
mengusir tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin
misalnya.
Berhenti
menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan
Ozon Bumi.
Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah.
Jangan
membeli produk yang dibuat dari hewan langka.
Mengurangi konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah
vegetarian.
RECYCLE
( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
Gunakan
pakaian yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Gunakan
tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium
serta bahan anorganik lainnya.
Bagi
Anda yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang
menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
Kumpulkan
sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan
pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk
pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang
memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan
laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan merusak lingkungan, karena
bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru bisa terurai
minimal setelah mencapai waktu 200 tahun ! Oleh karenanya, jangan buang sampah
an organik secara sembarangan, karena bisa mencemari lingkungan.
Barang plastik bekas seperti:
ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang
atau dikreasikan menjadi pot tanaman yang indah.
Jika
tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan kepada orang
lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
Demikian
pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak
digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan
memanfaatkannya lagi.
Jangan
biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan
dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda.
Mulai
olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Kompos
daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur
ulang
sampah.
Hijaukan
Lingkungan ( Go Green ) Dan yang lainnya:
Ayo mulai tanam pohon di
halaman rumah (Go Green). Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah
sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di
udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai
menanam pohon dan terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah. Mau tanaman
hias, bunga, buah atau apotik hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan
jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang
sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan
global pun dapat diredam.
Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa
kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
Informasikan
Bahaya Pemanasan Global, Dan yang lainnya:
Beritahu
kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global.
Ajarkan
anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan.
Luangkan
waktu Anda untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk
membantu menyayangi Bumi.
Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat
didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek
konservasi alam lingkungan.
Efisiensi
Penggunaan Kendaraan Bermotor :
Cari
lokasi rumah tempat tinggal yang dekat dengan kantor tempat bekerja atau
tempat anak-anak sekolah.
Biasakan
berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar rumah.
Untuk
jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti
busway dan kereta api.
Naik
kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian misalnya dengan teman atau
saudara yang kebetulan searah atau setujuan.
Jika
harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :
Gunakan
mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.
Gunakan
energi hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol
(nama dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).
Matikan
mesin motor/mobil saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang
batas kecepatan yang dianjurkan.
Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
Periksakan mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
Periksa tekanan angin pada ban mobil secara teratur berkala.
Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran
atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil
anda.
Rawat mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan mengganti oli
mesin secara berkala, agar kondisi mesin tetap prima saat akan digunakan.
Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.
Jaga
kondisi roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan ‘spooring &
balancing’ sehingga mobil nyaman dikendarai.
Jika
harus mengemudi mobil untuk jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat
misalnya pada ‘rest area’ di jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun
kondisi mesin.
Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan
menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak
menyumbang CO2 ke udara.
Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang
menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Semoga
informasi ini bisa bermanfaat, dan kita juga ikut menjadi sebagai bagian dari
solusi, serta ikut berpartisipasi aktif dalam menghadapi Peristiwa Pemanasan
Global yang terjadi saat ini. Semoga semua langkah-langkah kecil tersebut di
atas jika sebagian besar warga Bumi melakukannya ditambah kebijakan pro
lingkungan dari para pemimpin dunia untuk menekan emisi global, khususnya pada
Pertemuan Perubahan Iklim di Kopenhagen, dapat memberikan hasil positif demi
terciptanya Bumi yang lebih baik agar dapat diwariskan dan dinikmati oleh
generasi penerus, yaitu anak cucu kita sendiri.