Pengertian Administrasi Pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan
meninjaunya dari berbagai
aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari
berbagai aspeknya itu, agar kita dapat
memahaminya dengan lebih baik.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian
kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan
pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang
kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud.
Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu
sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai
dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau
tujuan pendidikan nasional.
Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu
juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh
satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan
segala aspek kerumitannya.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian
proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian.
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin
dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan
berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan
dilaksanakan.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan
kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari
bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk
mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju
kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam
mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah
dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang,
sarana, dan prasarana maupun waktu.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan
usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan
itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso,
dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin
kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali,
administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan
masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha
untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga
mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam
pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan
rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan
surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.
Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama
dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan.
Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan
amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu.
Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai
dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada
dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).
Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan
dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan itu.
1. Tujuan
pendidikan
Tujuan
pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan
pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu,
pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan
merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c),
tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan
administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
2. Proses
sebagai fungsi administrasi pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat
berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola
melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari
perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan,
pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung
secara garis besar pada bagian terdahulu.
Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.
a. Perencanaan
Perencanaan
adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur
pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang,
dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a).
identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d).
identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi
alternatif.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian
di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan
memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan
prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai
tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan
tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c. Pengarahan
Pengarahan
diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan
dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan
definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian
di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai
individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan
selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha
mencapai tujuan sekolah.
e. Pembiayaan
Pembiayaan
sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan
dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya,
usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam
waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti
guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian
tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui
kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud
penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir
suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang
efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan
untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan
para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.
Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan
pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber
(manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah
kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
• Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang
menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi
keuangan, alat-alat perlengkapan.
• Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya
persoalan guru dan
pegawai sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi
kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum,
penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.
Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem
pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga
mempunyai komponen¬komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi
dilingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi
sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang
jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu
peranan guru amat penting.
Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan
penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia
sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan
sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya
kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan
bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru
harus terlibat.
Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan
pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai
sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya,
manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.