TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Saturday, 25 September 2021

FOLLOWER SEJATIMU HANYALAH AMAL


🗯️ Di zaman ini dikenal istilah “follower” yaitu yang mengikuti postingan seseorang di suatu sosial media atau mereka yang “ngefans” mengikuti terus perkembangan terbaru kehidupan seorang tokoh

🗯️Tetapi perlu disadari bersama bahwa “follower” sejati adalah amal, yang mengikuti terus sampai ke kubur alam barzakh dan bermanfaat kelak

🗯️ Yang mengantarkan mayit ada tiga dan dua kembali, yang kembali adalah harta dan keluarga sedangkan yang ikut adalah amal

📜Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﻳَﺘْﺒَﻊُ ﺍﻟﻤَﻴِّﺖَ ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺍﺛْﻨَﺎﻥِ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻣَﻌَﻪُ ﻭَﺍﺣِﺪٌ ﻳَﺘْﺒَﻌُﻪُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋَﻤَﻠُﻪُ ﻓَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﺃَﻫْﻠُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻋَﻤَﻠُﻪُ

“Yang mengikuti mayit ke kuburnya ada tiga, lalu dua kembali dan yang tinggal bersamanya hanya satu; yang mengikutinya adalah keluarganya, hartanya dan amalnya, lalu kembali keluarga dan hartanya, dan yang tinggal hanya amalnya.”
📒 (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

🟥INILAH “FOLLOWER” SUSULANMU

💦 Follower susulan (amal jariyah)
Yaitu yang akan menyusul kita berupa amal setelah kematian kita, setelah kita habis masa waktu menanam amal di dunia

📜Sebagaimana hadits 3 amal jariyah

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﻭَﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﻭَﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh”
📒 (HR. Muslim no. 1631)

💦 Berikut ada 10 “follower susulan” (ada juga amal lainnya):

1️⃣ mengajarkan ilmu yang bermanfaat

2️⃣ mengalirkan sungai

3️⃣ membuat sumur

4️⃣ menanam kurma dan pepohonan lainnya

5️⃣ membangun masjid

6️⃣ membagi-bagikan mush-haf Alquran

7️⃣ mendidik anak hingga ia menjadi anak yang shaleh yang mendoakan kerahmatan dan kebaikan untuk orang tuanya

8️⃣ membangun rumah dan mewakafkannya untuk orang-orang yang membutuhkan

9️⃣ sedekah jariyah

🔟 berjihad di jalan Allah

🤲🏻Semoga kita bisa memperbanyak amal bekal kita dan memperbanyak amal jariyah yang sangat membantu kita di akhirat kelak, bisa jadi akan berbahagia dengan amalan jariyah yang menyusul kelak dan sangat kita harapkan di hari-hari penimbangan amal.

@muslimafiyah.com

Manfaat yang besar dapat diperoleh dengan mengerjakan amalan ini - TUJUH FAEDAH DZIKIR

BISMILLAH
⚠️ TUJUH FAEDAH DZIKIR

Oleh : Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi

Mengingat Allah (baca: dzikir) merupakan pokok daripada syukur. Manfaat yang besar dapat diperoleh dengan mengerjakan amalan ini. Namun, sayang sekali kebanyakan orang melupakan dan melalaikannya. Padahal, faedah dzikir itu banyak sekali, di antaranya adalah :

1. MENDATANGKAN PERTOLONGAN ALLAH

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),Maka ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku pun akan mengingat kalian.(QS. al-Baqarah: 152)

2. MENDATANGKAN AMPUNAN DAN PAHALA YANG BESAR

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),Orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah, lelaki maupun perempuan,maka Allah sediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang sangat besar.(QS. al-Ahzab: 35)

3. SEBAB HIDUPNYA HATI 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya (Allah) dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya, seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang sudah mati.(HR. Bukhari)

4. MENDATANGKAN KETENTRAMAN JIWA

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),Ingatlah,dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tentram.(QS. ar-Ra’d: 28)

5. JAUH DARI PERANGKAP SETAN 

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),Barangsiapa yang berpaling dari mengingat ar-Rahman maka akan Kami jadikan setan sebagai pendamping yang selalu menemaninya.(QS. az-Zukhruf: 36)

6. JALAN MENUJU KE IKHLASAN 

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),Sesungguhnya orang-orang munafik itu berusaha mengelabui Allah, sedangkan Allah justru mengelabui mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat maka mereka berdiri dengan penuh kemalasan, mereka mencari-cari pujian manusia, dan mereka sama sekali tidak mengingat Allah kecuali sedikit.(QS. an-Nisaa’: 142)

7. PERLINDUNGAN ALLAH PADA HARI KIAMAT

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Ada tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiama.
Di antaranya adalah seorang lelaki yang mengingat Allah dalam keadaan sepi, kemudian meneteslah air matanya.(HR. Bukhari dan Muslim)

Dan yang perlu diingat bahwasanya dzikir yang benar adalah yang dilandasi keikhlasan niat dan dikerjakan dengan mengikuti Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Artikel www.muslim.or.id

📘📖.....................✍🏻

DALIL-DALIL TENTANG ADANYA ALLAH



ﺑِﺴْـــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ

السلآم  عليكم ورحمة الله وبركاته

           

DALIL-DALIL TENTANG ADANYA ALLAH 

Pembahasan tentang dalil-dalil wujudullah (adanya Allah) telah banyak dibahas dalam kitab-kitab akidah Ahlussunnah. Bukan pembahasan baru bagi para penuntut ilmu. 

Namun di tengah berkembangnya keyakinan agnostik dan liberalisme agama, perlu kita ulang-ulang kembali dan kita dakwahkan kembali masalah ini.

A. DALIL AQLI (LOGIKA)

Secara logika, alam semesta beserta semua makhluk yang ada di dalamnya yang begitu kompleks ini tidak mungkin menciptakan dirinya sendiri dan tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Pasti ada penciptanya dan pengaturnya, yaitu Allah, Rabb semesta alam. Ini disebut juga dengan dalil as-Sababiyyah.

Oleh karena itu Abu Hanifah rahimahullah dahulu ketika berdebat dengan kaum Dahriyyun (salah satu sekte Atheis), beliau berkata: "Saya membayangkan ada perahu yang dia berlayar sendiri, lalu merapat ke pelabuhan sendiri, menurunkan jangkarnya sendiri, lalu menurunkan barang-barangnya sendiri, lalu perahu tersebut pergi, dan itu semua tidak dikendalikan oleh seorang pun. Bagaimana menurut kalian?". 

Orang-orang Dahriyyun mengatakan, "Tentu saja itu tidak mungkin!". Abu Hanifah menyergah, "Kalau seperti itu saja kalian katakan tidak mungkin, lalu mungkinkah matahari, bulan, bintang, langit, bumi dan alam semesta lainnya kalian katakan mereka terjadi sendiri tanpa ada yang mencipta??".

Pendalilan logika ini juga diisyaratkan dalam Al Qur'an, ketika Allah ta'ala berfirman:

أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ

"Apakah mereka (makhluk) diciptakan oleh sesuatu, ataukah mereka menciptakan diri mereka sendiri?" (QS. Ath Thur: 35).

B. DALIL HISSI

Dalil hissi maksudnya adalah bukti-bukti adanya Allah yang kita rasakan dengan panca indera kita. 

Dalil hissi dalam hal ini di antaranya adalah:

1. Dikabulkannya doa-doa
Secara inderawi kita melihat, mendengar bahkan mengalami sendiri, ada orang yang doa-doanya dikabulkan. Maka ini bukti adanya Rabb semesta alam yang mengabulkan doa. 

2. Adanya mukjizat para Nabi
Secara inderawi kita melihat peninggalan-peninggalan dan juga mendengar kisah-kisah dari orang terdahulu tentang mukjizat para Nabi. Padahal mukjizat-mukjizat tersebut adalah perkara-perkara yang luar biasa dan di luar nalar. Ini menunjukkan adanya Rabb semesta alam yang Maha Kuasa untuk menjadikan mukjizat-mukjizat tersebut.

Dan dua contoh dalil hissi ini diisyaratkan dalam firman Allah:

وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ

"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar" (QS. Al Anbiya: 76).

Dalam ayat ini disebutkan tentang adanya pengabulan doa dan dan juga adanya mukjizat, yang keduanya merupakan bukti adanya Rabb semesta alam.

C. DALIL FITRI (FITRAH)

Orang yang fitrahnya lurus, walaupun ia tidak belajar, akan meyakini adanya Rabb semesta alam. Terutama ketika dalam kondisi terjepit dan darurat, nalurinya mengajak ia untuk meminta pertolongan kepada Rabb semesta alam. 

Dalil fitriy ini diisyaratkan dalam firman Allah ta'ala:

وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (QS. Al A'raf: 172).

Ayat ini mengisyaratkan bahwa seluruh manusia dari awal sampai akhir dalam hatinya mengakui adanya Rabb semesta alam.

Dan semua manusia dalam hati mereka sebenarnya meyakini adanya Rabb semesta alam, bahkan orang-orang atheis sekalipun! Namun mereka tidak mau mengakui dengan lisan mereka. Sebagaimana Allah ta'ala berfirman:

وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ

"Dan mereka mengingkarinya (Rabb semesta alam) karena kezaliman dan kesombongan mereka. Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. An Naml: 14)

D. DALIL SYAR'I 

Dalil syar'i yang menunjukkan adanya Rabb semesta alam ada beberapa jenis:

1. Sepakatnya seluruh kitab Samawi

Seluruh kitab Samawi, yaitu kitab-kitab terdahulu yang diklaim sebagai wahyu, baik itu Taurat, Injil, Zabur dan kitab-kitab lainnya. Semuanya sepakat meyakini tentang adanya Rabb semesta alam. Bahkan dengan sifat-sifat Rabb yang sama. Padahal kitab-kitab tersebut ada di zaman yang berbeda dan tempat yang berbeda. Yang ini membuat tidak mungkin dikatakan bahwa kitab-kitab tersebut ditulis oleh sekelompok orang dan orangnya sama, atau kebetulan memiliki ide yang sama. 

2. Keajaiban Al Qur'an 

Kitab yang berisi wahyu Allah ta'ala yang turun 1400 tahun yang lalu namun memuat banyak keajaiban-keajaiban:
* Tata bahasanya tinggi tidak ada penyair Arab yang mampu membuat semisalnya 
* Disampaikan oleh Nabi yang ummi (tidak biasa baca-tulis) dan bersastra tinggi
* Mengabarkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan ternyata terjadi secara persis (seperti: matinya Abu Lahab dalam keadaan kafir, jatuhnya Romawi, dll)
* Senantiasa terjaga dari pemalsuan
* Mengabarkan fenomena-fenomena fisika, biologi, medis, geologi, geografi yang sesuai dengan faktanya sejak 1400 tahun lalu.
dan keajaiban-keajaiban lainnya.

Ini semua menunjukkan bahwa Al Qur'an itu bukan buatan manusia namun ada Rabb semesta alam yang menurunkannya. 

Dalil ini diisyaratkan dalam firman Allah ta'ala:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

"Maka tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya" (QS. An Nisa: 82).

3. Dalil-dalil Al Qur'an tentang adanya Allah 

Kaum Mukminin mengimani benarnya Al Qur'an Al Karim. Dan dalam Al Qur'an disebutkan banyak ayat tentang adanya Rabb semesta alam, di antaranya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah: 21).

Wallahu a'lam.

Diringkas dari:
* Syarah Hadits Jibril 'alaihissalam, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
* Nubdzatun fil Aqidah Islamiyyah, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
* Kitab at Tauhid, Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan
* Al Madkhal fi Dirasatil Aqidah, karya Syaikh Dr. Umar Al Asyqar

 @fawaid_kangaswad

Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan  dan yang berkaitan dengannya

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH