TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Wednesday, 16 December 2020

Destinasi Wisata Air Terjun Oi Nca Tongga di Wera

Intermezo sedikit,, sebelum masuk ke inti 😃😃 

Wera merupakan daerah yang memiliki pantai yang cukup panjang, yakni dari ujung barat perbatasan dengan Kecamatan Ambalawi (pemekaran dari Kecamatan Wera) sampai  ujung timur yang berbatasan dengan Kecamatan Sape (pokoknya dari ujung ke ujung, wilayah pesisir utaranya ialah pantai/ laut lepas). 

Udh itu aja 😃😃 sekedar info 😃😃

 

Sekarang masuk ke inti 😇😇😇

Disamping itu (pantai dan lautnya) Kecamatan Wera juga merupakan  wilayah daerah pegunungan. Karena Wera daerahnya pegunungan maka tidak lengkap rasanya jika sebuah daerah pegunungan apabila tidak memiliki air terjun 

yaa' air terjun,,,

atau orang wera biasa menyebutnya dengan OI NCA. 

Di wera sendiri, sehemat  pengetahuan saya yang asal-asalan 😃😃

terdapat dua buah air terjun, yang kedua-duanya terletak di Wera bagian Selatan, satu terletak di dusun Tongga desa Bala dan atunya lagi terletak di pedalaman Desa Ntoke.

Namun karena tulisan ini perpandu pada JUDUL di atas, maka hanya salah satu saja air terjun/oi nca saja yang akan saya curhatin...

 


Oke langsung saja: "Oi nCA TongGa"

Air Terjun (Oi Nca) Tongga letaknya berada di Selatan Jakarta, eeeehh salahh,, selatan Wera maksud saya 😃😃 tepatnya bersinggasana dan bersemayam di wilayah kedaulatan Desa Bala dusun Tongga.

 

Berdasarkan pengalaman saya waktu kelas 3 SMA ketika mengunjungi Oi Nca Tongga bersama teman-teman sekolah (2009), suasananya benar-benar alami dan di sepanjang perjalanan menuju Oi Nca ini di samping kanan kiri jalan selain gunung-gungung yang terlihat kokoh menjulang tinggi, cukup banyak juga pohon-pohon besar yang membuat suasana alam terasa sejuk dan membuat perjalanan (jalan kaki 😀😀) semakin tak terasa lelahnya. Apalagi jalan menuju Oi Nca tongga ini tepat berada dibelakang pegunungan Doro Cumpu, salah satu pegunungan di Wera bagian selatan yang masih tetap di jaga betul-betul kelestariannya oleh masyarakat Wera, pohon-pohon yang ada di gunung ini sejak dulu Alhamdulillah masih rimbun disaat banyak gunung-gunung lainnya yang ada di Wera bahkan Bima telah gundul ditebang massal... Doro Cumpu merupakan salah satu gunung di Wera yang masih asri dan tetap menghijau tahun berganti tahun walaupun disaat musim kemarau, karena alamnya yang terjaga sehingga tidak heran di kaki gunung doro cumpu ini muncul/terdapat beberapa mata air yang airnya tetap mengalir walaupun dimusim panas/kemarau. Mata air ini biasanya digunakan oleh para petani di sekitaran kaki gunung doro cumpu untuk air minum, air wudhu, buat masak, dan lain sebagainnya... Di pegunungan Doro Cumpu ini pula tepat di atas  sana,

diatas bukitnya sana,

terdapat makam Ratowarobewi.

 

Siapa itu Ratowarobewi? Baca tulisan saya ini/ klik : DORO CUMPU (Rato Waro Bewi dan Orang Wera)

 

Ini sebenarnya bahas Oi Nca Tongga apa nggak sih?? hahah 

maaf maaf maaf

 

((Maaf juga, saya rasa pengalaman perjalanan saya waktu SMA di atas sudah nggak relate lagi dengan suasana dan masa sekarang, yang jalannya sudah bagus, kendaraan bermotor sudah bisa finish sampai lokasi air terjun, dll... Tapi sengaja tetap saya masukkan biar tulisan saya ini terlihat agak panjang dikit laaah... haha))    

 

Okey, back to topic


Oi Nca Tongga termasuk destinasi wisata yang mudah dicapai/dikunjungi. Karena lokasinya yang bisa dibilang tidak terlalu jauh banget dari daerah pemukiman warga serta akses jalannya yang bisa memanjakan kendaraan anda untuk sampai tepat didekat lokasi air terjunnya.. Air Terjun Oi Nca Tongga ini tidak kalah indah lah menurut saya dibandingkan dengan air terjun lainnya yang ada di Bima.

Sayangnya saya tidak memiliki dokumentasi gambar waktu mengunjungi Air Terjun ini (zaman SMA belum punya hp 😃 laLU gambar oi nca tempo doeloe jadinya tidak terarsipkan). Sedangkan untuk gambar-gambar  yang ada di postingan ini adalah gambar oi nca masa kini.. 

 

 

 

 

Oia,

sekali lagi ta kasi tahu, untuk saat sekarang ini Oi Nca Tongga Desa Bala sudah tidak terlalu sulit untuk di akses/ di kunjungi.. Sekarang sudah dapat di akses menggunakan kendaraan bermotor untuk sampai ke lokasi Air Terjun. Kalau waktu zaman saya ke sana dulu waktu SMA, kendaraan hanya bisa masuk sampai daerah pemukiman warga di dusun tongga saja, sedangkan untuk mencapai lokasi Air Terjun perlu berjalan kaki lagi beberapa kilometer, tapi itu dulu..

Sekarang Alhamdulillah, akses sudah semakin mudah... Cukup hidupin motor, ngeeeeeng ngeeeeeng piiiip piiiip, sampai dah di Air Terjun Oi Nca Tongga... Makanya ayo para sertizen bepiknik/berwisata ke air terjun OI NCA TONGGA 

di dusun Tongga

Desa Bala..

dijamin seruuu!!!

 

 




(Jembatan yang menghubungkan Jl. Lintas Nunggi Ntoke dengan Desa Bala, anda akan melewati jembatan ini jika pergi ke Air Terjun Oi Nca Tongga

Tulisan ini di Up dari tulisan saya terdahulu: "KEINDAHAN WERA BAGIAN SELATAN"


Oia lagi, sebelum tulisan ini diakhiri

sedikit tambahan lagi untuk diketahui bahwa:

menurut saya yang asal-asalan, air terjun itu merupan suatu rangkaian alam yang terdiri dari: air, gunung, ketinggian, pohon. 😃😃 

dari empat unsur tersebut, saya memilih pohon sebagai faktor X dalam sebuah rangkaian air terjun.

kenapa?

karena pohon memegang peranan yang sangat krusial pada air terjun. (bukan berarti yang lainnya tidak penting).

Sebab pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air.  Jika hutan/pepohonnnya tidak dijaga dengan baik maka akan berdampak pada turunnya sumber daya air.  Yang menyebabkan nantinya Air Terjun hanya tinggal nama karena sudah tidak terdapat air yang mengair (jatuh bebas dari ketinggian) disebabkan gundulnya hutan...

Penebangan pohon secara liar yang tidak diselingi dengan penanaman pohon kembali sehingga hutan menjadi gundul dan tanah tidak bisa menyerap air bukan merupakan masalah baru di daerah ini. Yang masyarakatanya kalau tidak diberi pemahaman dan solusi yang benar mengenai dampak buruk penggundulan hutan maka akan sangat memprihatinkan keadaan lingkungan alam serta air terjun yang ada di wera ini nantinya.

Tanpa pohon, daerah yang sebelumnya berhutan akan menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap kekeringan jangka panjang. Disamping itu pula ketika musim hujan, banjir akan menjadi bencana karena daerah resapan air tidak bekerja maksimal akibat tidak adanya lagi pepohonan.

Ketika pohon-pohon ditebang, gunung akan menjadi gersang dan tidak ada lagi pepohonan yang membantu tanah menyerap lebih banyak air. Dengan hilangnya daya serap tanah, hal ini akan berimbas pada intensitas sumber daya air untuk tetap mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, termasuk air terjun. Sehingga jika semakin sedikit jumlah pohon yang ada di kawasan air terjun tersebut, maka waktu air terjun tersebut untuk tetap bertahan mengalirkan airnya yang menggunakan gerak jatuh bebas itu tidak akan mampu bertahan lama atau mungkin disuatu keadaan nantinya hanya tinggal tebing sebatang kara saja tanpa air lagi yang  jatuh/mengalir..

Maka dari itu pentingnya menjaga lingkungan, menjaga kelestarian pohon, harus kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak, remaja, orang tua, atau orang-orang disekitar kita, dan masyarakat luas...

Pentingnya menjaga lingkungan itu dimulai dari diri sendiri, baru kepada orang lain.

Mari menjaga kelesetarian pohon untuk ketersediaan air dan kelangsungan hidup yang lebih indah 👍🏻👍🏻👍🏻

 

Writer: M. AL. FURQAN - Dec 2020

 

 

Tuesday, 15 December 2020

"SARAE BURA" si PANTAI PASIR PUTIH CANTIK DI WERA PAI


Viralnya destinasi wisata “taja ngao” oleh netizen melalui sosial media membuat saya juga penasaran dengan tempat ini. Dimana ketika pulang kampung kemarin (Juni 2020), akhirnya saya berkesempatan juga mengunjungi tempat yang lagi ngehits di kalangan netizen ini. Dan setelah puas menjajakan kaki dan ditiup oleh kencang serta dinginnya angin laut taja ngao. Rasa-rasanya kurang afdol jika tidak mengeksplor  tempat-tempat indah nan eksotik lainnya yang ada di bagian timur Wera ini.

Anda mau tau tentang "Taja Ngao"?? Klik tulisan ini : Tempat Wisata Taja Ngao


Akhirnya selepas dari "Taja Ngao" saya dan beberapa gadis manis Kampo Rato memutuskan untuk mengeksplor keindahan pantai yang terletak di pesisir timur Wera ini. 

Perjalanan pun dilanjutkan. Yap, seteleh melewati beberapa obyek wisata seperti Pulau Ular dan Pantai Oi Caba, hingga sampai pada jalanan yang sangat menanjak tajam menuju Sape. Lalu kami memilih memutar setir motor 600 (derajat) ke arah kiri di jalanan yang cukup rusak berkontur naik turun (lereng gunung), berdebu, bebatuan, dan suasana panasnya menyengat hati 😀😀😀 (maklum perjalanannya disiang bolong 😀😀😀). Hingga akhirnya tibalah di bibir pantai yang menawarkan keindahan pemandangan dan panorama air laut yang kelihatannya berwarna biru kehijau-hijauan berpadu dengan hamparan pasir putih halus yang membuat rasa letih melewati jalanan rusak parah itupun hilang sekejap 😀😀😀😀😀😀

Dan tanpa berlama-lama, karena panas yang menyayat mengiris-ngiris hati, akhirnya langsug nyebur menikmati dinginnnya air laut pantai pasir putih Desa Pai. 

 this video:




 

Teksturnya pasirnya yang sangat lembut memberikan efek relaksasi saat berjalan menyusuri bibir pantai ini, bibir pantainnya sangat panjang, disore hari mungkin akan lebih santuy menyusuri bibir pantai ini sambil menikmati wajah senja. Soalnya kalau siang bolong, panas, jangan coba-coba, anda bakal kehausan 😀😀😀😀😀😀 bibir pantainnya puaanjang dari ujung ke ujung.

 

Selain tekstur pasirnya yang lembut, kondisi pantainya juga sangat  bersih. Mungkin karena lokasinya yang jauh dari pemukiman sehingga kebersihan di pantai ini terjaga/alami. Selain itu juga, daya tarik pantai ini ialah memiliki karakteristik sebagai pantai yang landai, dan ombaknya yang tidak terlalu besar, cocok untuk berenang-renang 😀😀😀(berdasarkan waktu saya mengunjungi, ombaknya memang tidak terlalu besar. namun bisa saja diwaktu/bulan lain ombaknya besar)

Sayangnya potensi wisata pantai pasir putih Pai ini belum tergarap maksimal. Pantai ini terkesan masih tersembunyi dari hiruk pikuk promosi dan sentuhan tangan pemerintah. Ketenaran pantai ini diperoleh wisatawan hanya dari media sosial para netizen.

 

Oia, untuk diketahui jika ingin berkunjung ke Pantai Pasir Putih di Desa Pai Kecamatan Wera.

Jika anda dari Kota Bima, rute perjalanan yang harus anda tempuh terbilang cukup mudah, dengan dua rute pilihan yaitu; rute I (Dari Kota Bima melewati Kecamatan Wawo dan Sape) atau bisa juga rute ke II (Dari Kota Bima melewati Kecamatan Ambalawi). Butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk sampai di lokasi.

 

Selain bisa diakses melalui jalur darat, dari Desa Pai pantai pasir putih tersebut bisa juga ditempuh melewati jalur laut, yaitu anda masuk ke obyek wisata Pulau Ular, disitu ada kapal/perahu motor yang selain melayani nyebrang ke Pulau Ular juga  melayani nyebrang (mengantar) ke Pantai Pasir Putih.  Untuk waktu tempuhnya kalau tidak salah lebih cepat sampai apabila melwati jalur laut.

 

Terakhir yang lebih penting juga, jangan lupa bawa perbekalan sendiri (makanan/snack) karena tidak ada orang yang jualan di pantai ini.


 

 



Writer: M. AL. FURQAN - Desember 2020


ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH