TRANSLATE ARTIKEL INI KE DALAM BAHASA LAIN DENGAN MENGKLIK PILIH BAHASA DIBAWAH

Saturday, 30 September 2017

Friday, 22 September 2017

Tinggal di Satiruk, kampung Tanpa Fluktuasi Tegangan 😃

Tak ada yang bisa banyak kutulis malam ini
Hanya saja tadi, dalam perjalanan pulang dari suatu tempat, tiba-tiba hp ku berbunyi
Ku lihat di layar ternyata nomor baru
Ku kira orang di kampung (di Wera sana)
Ternyata orang diperantauan sini yang hendak ngisi pulsa 😃


Maklumlah untuk sedikit menambah yang perlu ditambah di tanah rantauan, jadi wirausaha amatiranlah sedikit. hehehe
Tak ada yang terlintas untuk di sketsakan dalam tulisan kali ini ketika kepala terbaring nyaman di bantal 😃
Mungkin karena ngantuk, jadi ingin cepet-cepet terlelap saja
Hanya gelap yang selalu setia menemani
Maklumlah saya tinggal di daerah tanpa fluktuasi tegangan
Materi waktu kuliah dulu kalau nggak salah fluktuasi tegangan itu adalah perubahan tegangan secara random atau naik turunnya suatu tegangan . . . . . .
Atau istilah kerennya itu saya ini tinggal di daerah yang gak ada listriknya 😃😃😃😃😃
Selamat malam!

September2017

M. AL. FURQAN at satiruk 

Thursday, 21 September 2017

Bekelana dari Bima ke Sampit lalu Akhirnya Ke Papua 😃😃

Bismillah
.

.
Baru nulis lagi, mudah-mudahan gak bikin pusing yang baca 😃😃😃
.

.

.
Wuih, kali ini giliran ke Papua, pertamakalinya sih saya ke sini,
akhirnya ke Papua juga,
gila, ternyata Papua kerennya pake banget.
Dalam gambaran saya selama ini Papua itu panas, kering, transportasi sulit, apa-apa sulit.
Tapi ternyata setelah saya menginjakkan kaki disini
Ini adalah bagian dari negeri Ibu Pertiwi yang sangat indah
luar biasa
Ada banyak keindahan
Orang-orangnya menyenangkan, ramah, murah senyum, serta rasa kepeduliannya yang tinggi, memperlakukan pendatang sama dengan keluarganya sendiri. Jelas siapa saja yang datang ke negeri timur ini pasti akan krasan disini, akan betah berlama-lama disini, akan ingin tinggal di timur Indonesia ini.
Alamnya luar biasa indah, hijau, rimbun, hutan yang gelap karena diisi oleh banyak pepohonan besar yang lebat. Ini adalah contoh bagaimana alam ini memberikan eksistensi terbaiknya kepada orang-orang di negeri timur ini karena pandainya mereka menghargai alamnya. Sehingga mereka tetap merasakan sejuknya, segarnya, sehatnya udara meski di siang bolong. Dengan terik matahari mencapai panas maksimumnya ke bumi, tapi mereka tetap nyaman dengan kesegaran yang disuguhkan alamnya.
Sudah sepatutnya kita menghargi alam ini seperti mereka.
Menjaganya
Melestarikannya
Bukan malah membabat habis hutannya.


Entah bagaimana awalnya,
Entah bagaimana mulanya,
Yang jelas perjalanan saya mengeksplorasi sebagian kecil saja dari negeri Papua ini bermula dari waktu yang tak di sangka-sangka.
Perjalanan ini dimulai dari Kalimantan Tengah. Tempat saya bekerja saat ini.
Dalam perjalanannya hingga sampai ke Papua, tak banyak yang bisa saya gambarkan, entah mengapa saya tak dapat menggoreskan pena di bagian ini.
Di bagian perjalanan yang membingungkan.


Waktu sampai di negeri timur Indonesia ini
Saya tak kenal siapa-siapa disini
Namun karena orang-orangnya yang asyik di sini seperti yang saya ceritakan di atas, jadi saya langsung nyambung-nyambung aja, banyak nanya ini itu, ini jalanan yang kemana, mobil yang itu tujuannya ke mana, yg ini tujuannya ke kota mana, disini pulsa harganya berapa, pokoknya cerewet lah. hahaha


Akhirnya saya memilih naik angkot yang gak tau tujuannya kemana, di dalam angkot ada bapak-bapak, ibu-ibu, juga anak-anak remaja. Saya kali ini di atas angkot diam seribu bahasa, hanya menoleh kiri kanan melihat keindahan negeri timur Indonesia. Gak lama kemudian ternyata tekstur jalanannya mulai berubah, bukan lagi aspal licih harmonis, tapi mulai berubah memasuki jalanan yang hanya tanah polos lugu dengan agak sedikit basah. Namun memasuki jalanan yang gak bersahabat ini ternyata suguhan alamnya justru membuat tertarik. Melewati jembatan kayu terpanjang yang dibuat masyarakat disini, tapi karena belum rampung dibangun, jadi lewat samping bawah jembatan, dan hampir-hampir angkotnya mundur kembali gara-gara gak kuat naik di tanjakan. Setelah melewati tanjakan, jalanan masih tak berubah, tetap tanah polos basah lugu gitu. 😃  Dalam perjalanan tiba-tiba bapak-bapak disamping saya nyeletuk, kalau disini mau sayur tinggal petik aja, mau sepuasnya juga bebas. Ya benar saja, di atas angkot saya noleh kiri kanan Masya Allah ini hutan sayur atau apa, banyak banget, tumbuh subur, kaya tumbuhan dimusim hujan. Dan dikejauhan sana hutan sayur ini di pagar alami oleh pepohonan besar yang menghijau sejauh mata memandang, keren pokoknya viewnya.
Di atas angkot sambil dengerin bapak-bapak disamping ini bercerita

tiba-tiba
kriiiing kriiiing kriiiing
hp saya berbunyi
dan saya angkat
Halo
Assalamualaikum
ternyata kakak saya yang lagi di Sampit minta nomor telepon taksi yang jurusan Sampit-Samuda sama saya.

Kemudian kakak saya tanya udah Sholat subuh apa belum? 

Saya jawab belum

terus ngasih nomor hp

Akhirnya bangun Sholat subuh

.

.

dan membuyarkan mimpi terkeren saya di pagi buta 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

Satiruk, 21 September 2017
.ALF or M. AL. FURQAN

ANDA PENGUNJUNG KE :

CARI ARTIKEL LAIN DI BLOG INI DENGAN MEMASUKKAN KATA PADA KOLOM SEARCH DIBAWAH